Polisi sebut tak ada persekusi klub motor ke guru di Bengkulu
Merdeka.com - Kasus persekusi terjadi terhadap seorang guru yang bernama Tika Meiriska oleh beberapa anggota klub motor yang terjadi di Bengkulu. Persekusi itu bermula ketika Tika menuliskan emosinya dalam akun Facebook soal aksi ugal-ugalam klub motor.
Persekusi yang dilakukan oleh beberapa anggota klub motor terhadap Tika yaitu dirinya dipaksa untuk meminta maaf secara tertulis di atas materai kepada seluruh klub motor se-nusantara atas tulisannya di Facebook yang dianggap menyinggung. Namun, tak semua bikers mau memaafkan Tika. Bahkan sampai ada yang menyebut bahwa curahan hati yang Tika tulis di Facebook itu dianggap kampungan.
Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno mengatakan bahwa kasus tersebut sudah selesai dan tidak ada juga pemaksaan dalam pernyataan untuk meminta maaf oleh Tika kepada semua bikers.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
"Prinsipnya kasus tersebut sudah selesai. Karena tidak ada pemaksaan dalam pembuatan surat pernyataan permintaan maaf itu dan yang datang ke rumah ibu Tika juga cuma saudara Yuke dan dua orang wanita temen Yuke Maxi Sthefano. Sedang saudari Tika bersama pacarnya atas nama Andre," kata Sudarno saat dihubungi merdeka.com, Selasa (29/8).
Sebelum melakukan peryataan tertulis di atas materai, Tika juga sudah meminta maaf terlebih dahulu melalui akun Facebooknya itu kepada seluruh biker se-Nusantara. "Karena sebelumnya ibu Tika juga sudah menulis permintaan maaf di akun FB-nya sebelum saudara Yuke datang," jelasnya.
Sudarno pun menerangkan bahwa permasalahan tersebut sudah selesai dan tidak ada lagi sesuatu yang terjadi. "Prinsipnya permasalahan itu clear dan diharapkan tidak ada polemik di medsos kembali," terangnya.
Sudarno pun menegaskan bahwa yang menyambangi ke kediaman Tika bukanlah anggota klub motor yang banyak seperti yang sedang ramai di media sosial. Tetapi hanya tiga orang saja yang datang kepada Tika.
"Seperti pernyataan saya, bahwa yang datang itu cuma Yuke dan dua orang wanita teman Yuke saja, bukan geng motor yang banyak begitu," pungkasnya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang guru yang curhat karena disalahkan buntut dari kecelakaan study tour di Subang.
Baca SelengkapnyaMendapat perlakuan kasar, korban menangis histeris
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kasus perundungan dengan mengumpulkan bukti.
Baca SelengkapnyaLantaran melakukan aksi tak mulia, para siswa tersebut menuai rasa miris publik.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaDikabarkan, kini polisi telah mengantongi indentitas dan nomor kendaraan yang digunakan para pelaku.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaKasus ini viral usai pihak kejaksaan melakukan penahanan terhadap Supriyani di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kendar
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaKombes Ade mengatakan kasus tersebut sempat lama diproses, karena mediasi antara pelaku dan korban tak menemukan titik terang.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah dan Dinas Pendidikan Muara Enim mestinya memberikan skorsing
Baca SelengkapnyaGogo juga menyebut telah menerima hasil visum dari RE.
Baca Selengkapnya