Polisi sebut tersangka Abu Tours gampang, tapi bagaimana nasib jamaah?
Merdeka.com - Kapolda Sulsel Irjen Polisi Umar Septono mengatakan penyelidikan kasus Abu Tours masih berjalan. Polisi berharap pihak Abu Tours tetap memberangkatkan jamaahnya ke tanah suci seperti komitmen mereka.
"Kita berharap travel Abu Tours terus memberangkatkan jamaahnya," kata Irjen Umar Septono usai deklarasi anti hoaks di Hotel Happer, Makassar, Selasa, (20/3).
Dijelaskan, yang tentukan berangkat tidaknya jamaah travel Abu Tours itu adalah pihak Kemenag Sulsel. Dan semalam, pihak Kemenag Sulsel telah bertemu dengan direktur Ditreskrimsus Polda Sulsel.
-
Siapa yang melakukan pungli di objek wisata? Pungli biasa dilakukan pihak yang tidak berwenang, seperti kelompok masyarakat atau pejabat yang menyalahgunakan kekuasaannya.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Bagaimana cara para pelaku pungli? Untuk satu jari, sopir harus memberikan uang sebesar seribu. Lalu dua jari, sopir harus menyerahkan uang sebesar Rp2 ribu dan seterusnya.'Minta seribu tinggal bikin satu jari. Dua ribu, dua jari. Lima ribu, tinggal bikin lima jari,' katanya lagi.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
Ditanya soal belum adanya penetapan tersangka sementara saksi-saksi dan pelapor telah diperiksa, kata Kapolda soal tersangka itu gampang. Namun polisi tak mau gegabah. Sebab jika sudah ditetapkan sebagai tersangka, ada kemungkinan bos Abu Tours tak akan mengembalikan uang masyarakat.
"Soal tersangka itu tinggal ngambil aja, itu gampang. Tapi ini menyangkut uang masyarakat yang harus diamankan. Kalau hanya nangkap, gampang tapi resikonya begitu ditangkap, kita tidak bertanggungjawab lagi dengan uang masyarakat," jelas Irjen Polisi Umar Septono.
Kasus travel Abu Tours ini juga terjadi di daerah lain tapi karena korbannya terbanyak di wilayah Makassar dan pusat Abu Tours juga di Makassar, maka penanganannya dipusatkan di Makassar.
"Hasil asistensi dengan Mabes Polri, penanganan kasus ini dipusatkan di Makassar. Jadi hasil penyelidikan di tempat-tempat lain dikumpulkan dan dilimpahkan ke Polda Sulsel," pungkas Irjen Umar.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejati Bali masih mengembangkan kasus pungli terhadap turis asing yang ingin menggunakan fasilitas fast track di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaBelum bisa dijelaskan secara rinci sejak kapan pungli dilakukan. Saat ini, kasus pungli ini mash terus didalami.
Baca SelengkapnyaLima petugas ini memungut Rp100-250 ribu pada tiap turis yang lewat pelayanan fast track.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian mereka berbagi peran. AB bertugas menggiring korban menuju toilet untuk buang air kecil.
Baca Selengkapnya