Polisi Sebut Tidak Ada Tanda Kekerasan pada Filep Karma, Keluarga Menolak Autopsi
Merdeka.com - Aktivis kemerdekaan Papua Filep Karma ditemukan meninggal dunia di Pantai Bse G Jayapura, Selasa pagi (1/11). Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Pihak keluarga menolak autopsi dan kami akan membuat pernyataan penolakan guna mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari," ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Dr. Victor D. Mackbon, kepada wartawan, Selasa (1/10) di Mapolresta Jayapura Kota.
Dari keterangan keluarga, komunikasi terakhir dengan Filep dilakukan pada 27 Oktober 2022.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Keluarga menyebutkan korban keluar rumah dengan tujuan ingin menyelam untuk menangkap ikan," tutur Victor Mackbon.
Tak Ada Tanda Kekerasan
Aparat Kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus penemuan jasad seorang pria yang belakangan diketahui identitasnya bernama Filep Karma (62) bertempat di Pantai Base-G Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua. Korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa oleh warga pada pukul 05.00 WIT.
Warga yang hendak menyelam untuk menangkap ikan, kemudian menemukan korban sudah tergeletak dengan kondisi tubuh membengkak di bibir pantai.
Dari hasil identifikasi korban diketahui bernama Filep Karna (62) warga Dok V Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura. Korban sempat di RS. Bhayangkara Jayapura.
"Korban sudah dilakukan visum luar namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan," ucap Kapolresta.
Dia mengimbau agar kejadian ini jangan sampai diisukan dengan cerita-cerita yang dapat mengganggu keamanan.
"Jangan sampai timbul permasalahan baru, serahkan penanganan ini kepada pihak Kepolisian, kami pun didampingi langsung dengan Komnas HAM Papua untuk mengikuti proses visum dan penyelidikan agar tidak ada hal-hal yang diluar dari pada fakta, kiranya semua pihak dapat mendukung semua ini," pesannya.
Dia berharap semua pihak dapat membantu Kepolisian. Bila ada informasi terkait kejadian ini agar dilaporkan kepada pihak Kepolisian.
"Kami telah perintahkan personel untuk melaksanakan patroli siber guna menindaklanjuti penyebaran-penyebaran berita hoaks atau tidak benar, jika ditemukan maka langsung akan ditindaklanjuti," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Sumbar Tegaskan Tak Akan Bongkar Makam Afif Maulana: Kita Ikuti Hasil Autopsi
Baca SelengkapnyaTemuan tim PDFMI Afif Maulana meninggal karena luka yang diderita usai jatuh dari ketinggian.
Baca SelengkapnyaJenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Buka-Bukaan Kronologi Tewasnya Bocah SMP Afif Maulana
Baca SelengkapnyaJasad korban kemudian akan langsung di terbangkan ke Sulawesi Utara melalui Bandara Soekarno-Hatta.
Baca SelengkapnyaBintoro mengatakan pihaknya menunjukkan sejumlah rekaman video dari kamera pengintai CCTV terkait peristiwa tersebut kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Baca SelengkapnyaKapolda yakin proses autopsi awal telah dilakukan secara profesional.
Baca SelengkapnyaAR (38) ditemukan tewas mengambang siang tadi oleh dua saksi mata
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar buka suara soal tewasnya siswa SMP diduga dianiaya polisi
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnya