Polisi selidiki bentrok Gojek dengan taksi konvensional di Pekanbaru
Merdeka.com - Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyelidiki bentrokan beruntun antara pengemudi transportasi berbasis aplikasi dalam hal ini Gojek dan Gocar dengan para sopir taksi konvensional yang terjadi di Simpang Mall SKA, Minggu (20/8 )sore hingga malam.
"Pelaku dalam lidik baik dari sopir taksi konvensional maupun dari yang 'online'," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Minggu (20/8) malam.
Seperti dilansir dari Antara, dia menjelaskan kejadian itu diduga terkait keberadaan kendaraan berbasis aplikasi yang dianggap mengganggu aktivitasnya sebagai angkutan penumpang.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Mengapa DPR RI minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Apa yang dilakukan driver GoCar? Saat naik GoCar ayah Melzsia mengeluh nyeri dada hebat dan meminta diantarkan kembali ke rumah. Driver GoCar Nurahman berinisiatif mengantar penumpang ke Rumah Sakit Harapan Kita dan membantu mengurus BPJS agar pasien bisa segera mendapatkan bantuan.
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
Saat ini pihak taksi konvensional merasa penumpang mulai beralih ke transportasi daring tersebut seperti Gocar, Gojek, Grab dan Uber selain juga dianggap belum diizinkan operasi oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Kronologisnya sekitar pukul 13.30 WIB sopir taksi konvensional Puskopau dan Kopsi sengaja memesan sebagai penumpang untuk memancing Gojek dan Gocar. Itu untuk memastikan apakah masih beroperasi setelah adanya spanduk bahwa transportasi berbasis aplikasi dilarang di Pekanbaru masih beroperasi yang dipampang di Kantor Dinas Perhubungan setempat.
"Saat itu Gocar datang ke Mall SKA menjemput penumpang sesuai pesanan penumpang. Seketika itu juga sopir-sopir taksi lebih kurang tujuh mobil yang sudah berkumpul marah dan langsung memukuli dan menggembosi ban mobilnya GoCar dan memberhentikan GoJek yang melintas," ujar kapolres.
Kemudian pada pukul 17.00 WIB para pengendara Gocar dan Gojek berencana melapor ke Kepolisian Sektor Tampan. Akan tetapi terjadi lagi keributan dan pengeroyokan oleh supir taksi konvensional terhadap pengendara Gojek Arief Setiawan (29).
Akibat kejadian itulah maka terjadi aksi ramai-ramai pengendara Gojek yang jumlahnya lebih dari 100 mendatangi lokasi. Mereka mengamuk dengan menghancurkan dan mengejar sejumlah mobil taksi konvensional.
Mereka memukul taksi dengan helm dan alat lainnya hingga ada mobil taksi yang pecah. Aksi tersebut membuat suasana ricuh di persimpangan tersebut karena juga disaksikan oleh masyarakat ramai.
Sekitar pukul 19.30 WIB suasana sudah tidak memanas lagi dan polisi berjaga di lokasi, sedangkan para pengendara Gojek membubarkan diri dengan berkonvoi."Polresta dan polsek jajaran menurunkan personel, untuk korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk visum dan kasusnya lidik di Polsek Tampan," ungkap Kapolres. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami sejumlah luka akibat dikeroyok para pelaku.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaCekcok petugas Dishub dan sopir truk tambang tersbeut viral di mesia sosial.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaSopir Mobil Dinas Cekcok dengan Sopir Taksi di Semanggi
Baca Selengkapnyaejauh ini, belum ada laporan yang diterima oleh kepolisian dari kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di sebuah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca Selengkapnya