Polisi Selidiki Dugaan Kebocoran Data 2 Juta Nasabah BRI Life yang Dijual Rp101 Juta
Merdeka.com - Sebanyak 2 juta data nasabah BRI Life diduga bocor dan dijual oleh pelaku peretasan di forum hacker. Informasi tersebut diungkap oleh akun Twitter Under The Breach (@underthebreach).
Dalam akun itu disebutkan, adanya 2 juta data nasabah atau klien dengan 463 ribu dokumen yang dijual dengan harga US$ 7.000 atau sekitar Rp101 juta.
Dengan adanya hal itu, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus dugaan kebocoran data 2 juta nasabah BRI Life itu.
-
Siapa yang membocorkan data orang Indonesia? Dalam tangkapan layarnya, akun X bernama @Fusion Intelligence Center @S memberitahukan bahwa data pribadi masyarakat Indonesia telah dibocorkan oleh sebuah channel Telegram di China.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Bagaimana Kejaksaan Agung teliti kasus? 'Tim Penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup untuk menetapkan RD selaku Direktur PT SMIP sebagai tersangka,' ujarnya seperti dilansir dari Antara.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
"Sedang dilidik Dit Tipideksus," kata Agus saat dimintai konfirmasi, Rabu (28/7).
Jenderal bintang tiga ini menjelaskan, dugaan awal perkara dugaan kebocoran data ini berkaitan dengan perbankan. Namun, dirinya belum bisa memberikan informasi lebih lanjut terkait itu.
"Terkait perbankan. Data BRI Life, datanya dugaan kan dari sana," ujarnya.
Sebelumnya, Sebanyak 2 juta data nasabah BRI Life diduga bocor dan dijual oleh pelaku peretasan di forum hacker. Kabar ini diungka oleh akun Twitter Under The Breach (@underthebreach).
Dalam postingan twit-nya, Under The Breach membagikan empat screenshot yang menampilkan sejumlah informasi apa saja yang dijual oleh peretas.
"Pelaku kejahatan menjual data sensitif dari BRI Life, cabang asuransi Bank Rakyat Indonesia," tulis @underthebreach dalam akun Twitter-nya, Rabu (28/7/2021).
Dia menambahkan, "mereka memperoleh data sebesar 250 GB yang isinya, termasuk informasi 2 juta nama nasabah, 463 ribu dokumen, dan menjualnya seharga Rp101 juta."
Hacker itu menyebutkan, data yang dicuri dari BRI Life berisikan informasi KTP, NPWP, KK, foto buku tabungan, sertifikat lahir, surat kesehata, dan masih banyak lagi.
Cara Hacker Curi Data Nasabah BRI Life
Lebih lanjut, akun Twitter Hudson Rock (@Hrock) mengidentifikasi bagaimana cara hacker mampu mencuri data para nasabah BRI Life tersebut.
Mereka menyebutkan, hacker mampu mencuri data tersebut dengan cara menyusup ke sejumlah komputer karyawan BRI Life dan Bank Rakyat Indonesia.
"Kami saat ini sedang periksa dengan tim dan akan menyediakan update soal hasil investigasi," kata CEO BRI Life, Iwan Pasila, kepada Reuters Selasa (27/7/2021).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya
Baca SelengkapnyaBKN mengimbau kepada seluruh pengguna layanan BKN untuk segera memperbarui kata kunci atau password secara berkala.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaPolri tidak mungkin bisa bekerja sendiri dalam mengungkap dan mengatasi permasalahan di ruang siber
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca SelengkapnyaMengenai apakah sudah ada tersangka yang diperiksa, Himawan tidak menjawab dengan jelas.
Baca SelengkapnyaData tersebut seolah menjadi komoditas yang diperjual-belikan.
Baca SelengkapnyaDemi memenuhi target penjualan, kedua pelaku mencuri identitas warga untuk disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaJokowi sudah memerintahkan Kominfo maupun BSSN untuk memitigasi secepatnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi angkat bicara komentari kabar soal kasus dugaan bocornya data NPWP miliknya dan jutaan warga Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaPeretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca Selengkapnya