Polisi Selidiki Kasus Pembuangan Bayi di Malang
Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Malang menyelidiki kasus pembuangan bayi perempuan yang terjadi di Dusun Terongdowo, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Kasat Reskrim Polres Malang AKP Donny K Bara'langi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengatakan bahwa, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan, untuk mengetahui siapa pelaku pembuangan bayi yang baru saja lahir tersebut.
"Saat ini kami masih lidik pelaku," kata Donny, dilansir Antara, Sabtu (30/10).
Donny menjelaskan, kasus tersebut saat ini sedang ditangani oleh Polsek Pakis, dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang. Selain itu, petugas juga masih memprioritaskan terkait kesehatan sang bayi.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa yang mengamankan bayi TPPO? Polsek Metro Tambora berhasil mengamankan tiga orang pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
-
Dimana bayi-bayi korban TPPO ditemukan? Saat ditemukan, korban memiliki umur yang bervariasi.'Bervariasi, ada yang paling besar 3 tahun, sisanya di bawahnya. (Umur bayi) di bawah 1 tahun ada,' beber dia.
"Sedang ditangani oleh Polsek Pakis, dan Unit PPA Polres Malang," katanya.
Menurutnya, penanganan terkait kondisi kesehatan sang bayi tersebut, juga melibatkan pihak Kecamatan Pakis, dan puskesmas setempat. Berdasarkan informasi, saat ini bayi tersebut dilaporkan dalam kondisi sehat, dan dirawat di salah satu puskesmas setempat.
"Kami juga prioritas terhadap penanganan bayi, dengan melibatkan pihak kecamatan, dan puskesmas setempat," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pakis AKP M Lutfi menjelaskan, kronologi penemuan bayi di Gang Tegal Kanapi, Dusun Terongdowo, Desa Tirtomoyo tersebut, kurang lebih terjadi pada pukul 08.30 WIB, Sabtu (30/10).
Ada sejumlah saksi yang menemukan bayi tersebut, diantaranya adalah Satuni, Mujiono, dan seorang bidan desa, Malicha. Ketiga saksi tersebut, merupakan warga yang ada di wilayah Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Ia menambahkan, pada saat ditemukan, bayi perempuan tersebut, dalam kondisi hidup, dengan tali pusar yang masih menempel, dan tanpa dikenakan pakaian sama sekali. Warga yang melintas, mengetahui hal tersebut, dan membawa bayi tersebut ke bidan desa.
"Kemudian warga menghubungi Polsek Pakis. Bayi tersebut telah dibawa ke Puskemas Pakis, untuk diberikan perawatan," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 05.30 WIB setelah mendengar tangisan dari tepi jalan.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaPihak Dinkes Kabupaten Bogor akan mempertemukan kedua keluarga dan mengecek dugaan kelalaian rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaSeorang polwan di Bondowoso menemukan bayi yang diduga dibuang tak jauh dari lokasi dia mengatur lalu lintas, Rabu (10/1) pagi.
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi langsung memberikan pendampingan pada keluarga korban kasus dugaan kekerasan seksual dan pembunuhan anak berusia 7 tahun.
Baca SelengkapnyaKadinkes memastikan bahwa tim ad hoc yang dibentuk bersifat independen dan terdiri dari tenaga profesi, asosiasi klinik, dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSOP sesuai aturan dijalankan itu diketahui setelah Dinkes Kabupaten Bogor mendatangi rumah sakit.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor akan menanggung biaya tes DNA untuk pasien B demi mengungkap dugaan bayi tertukar di RS Sentosa Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya