Polisi selidiki keracunan 25 warga Sumedang santap hidangan tahlilan
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat menyelidiki penyebab 25 warga menjadi korban keracunan makanan diduga setelah menyantap hidangan acara tahlilan di salah satu rumah warga di Dusun Sindang Asih, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang.
"Di cek di labfor dulu makanan yang dikonsumsi serta hasil sampel muntahan korban," terang Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa (17/5).
Lanjut Yusri mengatakan perkembangan terakhir kasus keracunan diketahui, Senin (16/5) sekitar pukul 16.00 WIB itu menyebabkan korban harus dirawat di rumah sakit, puskesmas dan klinik setempat.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kenapa keracunan makanan bisa terjadi? Keracunan makanan bisa dialami karena sejumlah hal seperti: Campylobacter, bakteri yang ditemukan dalam makanan dan minuman yang terkontaminasi atau diproses secara tidak baik, Escherichia coli (E. coli), biasanya ditemukan pada sayuran mentah dan daging yang kurang matang, Listeria, yang dapat hadir pada daging irisan dan keju lembut, Norovirus, yang dapat Anda dapatkan dari kerang yang kurang matang, Salmonella, biasanya ditemukan pada unggas yang kurang matang dan telur mentah, Staphylococcus aureus, yang juga dapat menyebabkan infeksi staph.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Mengapa kasus pembakaran rumah jurnalis di Sumut diusut dengan Scientific Crime Investigation? Dalam menangani kasus ini, Polda Sumut menerapkan metode Scientific Crime Investigation sebagai standar penyidikan.
Warga menjadi korban keracunan itu, kata Yusrin, diduga dari makanan nasi kotak berisi nasi, ayam, telur, bihun, tempe, dan mi, disajikan dalam acara tahlilan 40 hari meninggalnya warga kampung setempat.
"Setelah para korban memakan nasi kotak itu sekira pukul 19.00 WIB, para korban merasakan mual, muntah, berak, pusing, lemas, dada gemetar," ungkapnya seperti dikutip dari Antara.
Kepolisian setempat langsung melakukan olah tempat kejadian perkara, kemudian memeriksa korban dan juru masak serta pemilik rumah penyelenggara acara tersebut.
"Keterangan juru masak bahwa ayam potong 9 kilogram dibeli dari daerah Bakom dan 1,5 kilogram dari Pasar Cisitu, sedangkan bahan lain dan bumbu masak dibeli di kampung sekitar," beber Yusri.
Korban keracunan berbagai kalangan usia itu mendapatkan penanganan medis yakni sebanyak 13 orang, dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang dengan kondisi dalam keadaan sadar.
Selanjutnya, korban dirawat di Puskesmas Cisitu sebanyak tujuh orang, korban mendapat pemeriksaan di Klinik Pembina Sehat Situraja lalu dipulangkan sebanyak lima orang.
"Info terakhir korban keracunan sudah pulang kembali ke kediaman masing-masing," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa dua orang pemilik acara, yakni pasangan suami istri (pasutri) SY dan DM.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaPuluhan pegawai Pemkab Gowa dilarikan ke RSUD Syekh Yusuf. Mereka diduga keracunan seusai menyantap hidangan acara pernikahan di Gedung Adi Jaya.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaRatusan karyawan pabrik mengeluh mual, muntah-muntah, kepala pusing, dan badan lemas.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca Selengkapnya