Polisi selidiki keterlibatan orangtua siswa SMU pembakar bayi
Merdeka.com - Kasus jasad bayi yang ditemukan di tempat sampah dalam kondisi hangus terbakar di Kampung Gunung Putri, RT 5/9, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/10) petang, hingga saat ini masih misterius.
Pasalnya, polisi kesulitan mengungkap kasus tersebut lantaran N (18), ibu bayi malang tersebut masih belum siuman setelah melahirkan. "Kita belum bisa menduga-duga bayi tersebut sebelum dibuang dibunuh atau sengaja dibakar. Karena yang bersangkutan masih lemah dan belum bisa dimintai keterangan lagi," kata Kapolres Bogor AKBP Sonny Mulvianto, Rabu (8/10).
Namun demikian, pihaknya terus mendalami keterangan sejumlah saksi yang berkaitan dengan bayi tersebut. "Kita akan periksa orangtua ibu korban (N), karena berdasarkan keterangan sejumlah saksi, ada keterlibatannya," ujarnya.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
-
Apa yang ditemukan bersama kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Siapa yang menemukan kerangka bayi? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Dimana bayi-bayi ini dirawat? Di bangsal gizi buruk rumah sakit Kamal Adwan di Gaza utara, bayi-bayi yang baru beberapa hari lahir ke dunia dan kebanyakan prematur, bertarung untuk tetap hidup.
Sementara itu Kapolsek Gunung Putri, Kompol Edwin Affandi menjelaskan temuan bayi dalam kondisi tubuh terbakar itu pertama kali ditemukan pedagang sate bernama Trisno yang saat itu melintas di lokasi kejadian.
Kompol Edwin menjelaskan, petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti serta memeriksa saksi. "Untuk penyelidikan lebih lanjut, jasad bayi kita bawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta," katanya.
Dia belum bisa memastikan apakah bayi tersebut dibunuh lebih dulu lalu dibakar, atau dibakar hidup-hidup oleh orang tuanya. "Atau bayi itu dibuang di tempat sampah dan kemudian ada orang yang membakar sampah dan bayi itu ikut terbakar," ujar Kompol Edwin. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sang ibu, RY telah ditahan, tapi polisi menemukan kendala saat memeriksanya.
Baca SelengkapnyaMayat bayi ditemukan tergeletak di kawasan Banjir Kanal Barat, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaKepolisian masih menyelidiki penemuan mayat bayi prematur diduga dikubur hidup-hidup orangtuanya tersebut.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaDinkes DKI sudah berkoordinasi dan meminta klarifikasi tertulis dari pihak manajemen RS Islam Jakarta Cempaka Putih.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaBayi dalam keadaan hidup dan sudah dibawa RSKD Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca Selengkapnya