Polisi selidiki korban penggandaan uang Kanjeng Dimas di Makassar
Merdeka.com - Polda Sulsel melalui Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera mengimbau kepada masyarakat Sulsel yang telah menjadi korban praktik penggandaan uang milik Kanjeng Dimas Taat Pribadi agar tidak malu untuk melaporkannya ke polisi.
Kanjeng Dimas Taat Pribadi sendiri telah diringkus polisi di Probolinggo dan kasusnya kini ditangani Polda Jawa Timur. Dia adalah tersangka otak pembunuhan Abdul Gani dan Ismail yang sebelumnya mengungkap hendak membongkar kegiatan praktik penggandaan uang milik Kanjeng itu.
"Sampai hari ini untuk wilayah Makassar dan sekitarnya belum ada yang masukan laporan polisi tapi yang kita tahu korbannya selain di Makassar ada juga dari Kabupaten Soppeng, Kabupaten Jeneponto. Kita harapkan kepada masyarakat yang telah menjadi korban praktik penggandaan uang agar tidak malu dan datang melapor ke Polda Sulsel. Selanjutnya kita teruskan ke Polda Jawa Timur karena di sana itu banyak uang yang ditemukan sampai satu bungker," kata Kombes Polisi Frans Barung Mangera.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa yang melaporkan kejadian penipuan? Baik korban dan calon pembeli sama-sama membuat laporan ke kepolisian.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang menjadi target penipuan DANA? Di tengah kemajuan teknologi, masyarakat saat ini lebih banyak menggunakan transaksi menggunakan dompet digital. Salah satunya dompet digital DANA, aplikasi dompet digital yang digemari lebih dari 70 juta pengguna di Indonesia, ternyata juga menjadi sasaran empuk para penipu licik.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Soal kasus Kanjeng Dimas ini, tambahnya, telah dibuka posko pengaduan di Polda Jatim dan merujuk ke Polda-polda lain di Indonesia agar para korban praktik penggandaan uang sang kanjeng segera melapor.
Sementara itu, di Makassar, padepokan milik Kanjeng Dimas Taat Pribadi terletak di Jalan Bontobila 1 Nomor 18, Kecamatan Manggala, Makassar. Santri pengikut Kanjeng ini diberinya nama santri Bontobila. Adapun Kanjeng Dimas lebih populer dengan panggilan Pak Kanjeng.
Pemilik rumah sesungguhnya yang dijadikan padepokan oleh Pak Kanjeng ini adalah Marwah Daud Ibrahim, asal Kabupaten Soppeng, mantan politisi senior Partai Golkar yang pernah berjaya di era Soeharto.
Jumat pekan lalu, (23/9), saat Merdeka.com menyambangi padepokan Pak Kanjeng itu, masih ada satu, dua orang yang bergantian keluar masuk dari rumah panggung bertiang rendah itu. Namun setelah keluar, oleh orang yang ada di dalam langsung menguncinya rapat-rapat.
Rabu siang tadi, (28/9) ketika didatangi lagi, padepokan itu sudah terlihat sepi sekali dan dalam keadaan kosong. "Sepertinya sudah beberapa hari terakhir ini rumah padepokan Pak Kanjeng itu kosong. Tidak pernah ada orang yang keluar masuk," kata seorang ibu, warga jl Bontobila 1 yang enggan namanya disebut.
Ibu-ibu warga ini mengatakan, meski sebelumnya padepokan tersebut selalu ramai yang katanya karena ada pengajian, warga yang khususnya berada di jl Bontobila 1 di sekitar padepokan Pak Kanjeng itu tidak ada yang ikut-ikut jadi santrinya. Karena diketahui Pak Kanjeng ini melakukan penggandaan uang.
"Tidak masuk akal itu penggandaan uang jadi tidak ada warga sini yang jadi pengikut. Warga hanya memanfaatkan kedatangan para pengikut Pak Kanjeng jika saatnya lagi pengajian dengan cara menarik uang parkir. Kalau Pak Kanjeng datang lagi dari Jawa, orang-orang pada berdatangan sampai lorong-lorong dipenuhi kendaraan. Ada yang jauh-jauh datang dari Kendari, Sulawesi Tenggara," kata Ibu ini.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPosko dibuka untuk menerima pihak-pihak yang merasa dirugikan.
Baca SelengkapnyaHingga kini, empat orang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ada beberapa orang yang masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut terkait pertanggungjawaban program bantuan dana provinsi tahun 2020-2022.
Baca SelengkapnyaDalam pengusutan dugaan TPPU tersebut, Polri menemukan indikasi pola-pola pencucian uang.
Baca SelengkapnyaKamaruddin Simanjuntak ditetapkan jadi tersangka kasus penyebaran berita bohong. Berikut profil lengkapnya.
Baca SelengkapnyaPolsek Pondok Aren, telah meningkatkan status penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca Selengkapnya