Polisi Selidiki Sebab Tumpahnya 7.000 Ton Batu Bara di Perairan Pantai Selatan
Merdeka.com - Satpolair Polres Pandeglang menyelidiki peristiwa tumpahnya 7.000 ton batu bara dari tongkang Kapal Alfina Nautika 25 di perairan pesisir pantai Selatan, Cicadas, Kabupaten Pandeglang, Banten. Batu bara itu rencananya digunakan sebagai bahan bakar oleh pihak PLTU Labuan.
Kasat Polair Polres Pandeglang, Iptu David, mengatakan penyelidikan dilakukan untuk lidik investigasi penyebab kecelakaan, apakah faktor human error atau dampak alam. Polisi telah memanggil pihak pemilik dan nahkoda kapal sejak Senin (15/7) kemarin.
"Kita masih menunggu dari pihak pemilik kapal dan nahkoda belum mau datang ke kantor," kata David saat dikonfirmasi, Selasa (16/7).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kecelakaan? 'Saya kira selain sopir bus yang lalai dan memaksakan, kuat dugaan pemilik bus juga sebenarnya mengetahui kondisi ini. Karena hanya dua dugaannya, unit bus tidak pernah dicek atau sengaja dibiarkan beroperasi meski bermasalah.' 'Apa pun itu, dua-duanya jelas salah.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian kapal? Penelitian di lokasi tersebut dilakukan sejak tahun 2023 hingga 2024, merupakan kerjasama antara lembaga penelitian dan museum lokal di Pulau Hainan dan melibatkan pengiriman kapal selam berawak dan tak berawak untuk mengumpulkan peninggalan dan mendokumentasikan bangkai kapal.
-
Bagaimana kebakaran kapal di Cilacap terjadi? Akan tetapi berdasarkan informasi dari sejumlah saksi mata, tiba-tiba saja terlihat kobaran api di Kapal Mulia 16 GT 50 dan selanjutnya merambat ke kapal-kapal lainnya.
-
Kenapa kapal terbakar di Cilacap? Ia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Pemanggilan pihak pemilik dan nahkoda kapal dilakukan karena keterangan 10 saksi dari ABK kapal belum cukup untuk dituangkan dalam laporan.
"Anggota sudah saya perintahkan untuk menjemput langsung pihak perusahaan dan nahkoda kapal," katanya.
Selain itu, Polres Pandeglang bersama Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Banten akan melakukan pengecekan dampak pencemaran lingkungan di wilayah pesisir Cicadas dari tumpahnya ribuan ton batu bara tersebut.
"Dampak pencemaran. Langkahnya kita akan ngambil sampel di laut dicek di lab, kalau ada dampak pencemaran kita akan tindak lanjut," katanya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaMereka yang diperiksa yakni ABK, beberapa penumpang selamat, masyarakat sekitar lokasi kejadian, dan otoritas pelabuhan.
Baca SelengkapnyaDipastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dipicu murni human error.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami dugaan unsur kelalaian kecelakaan kerja dalam insiden ledakan tungku peleburan besi di PT San Xiong Steel Indonesia.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial
Baca SelengkapnyaSyarif mengatakan, alutsista memang menjadi perhatian Komisi I DPR.
Baca SelengkapnyaMeskipun telah naik ke penyidikan, polisi belum menetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaPenyebab kebakaran masih diselidiki termasuk nilai kerugian dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSempat viral video Raffi Ahmad menunjukan helikopter yang mirip dengan heli yang jatuh tersebut kepada sejumlah influencer.
Baca Selengkapnya