Polisi selidiki tewasnya siswa Diklatsar Maut di Malang
Merdeka.com - Polisi terus mendalami kemungkinan adanya pelanggaran pidana atas kematian Yudi Akbar Rizky (18) dan Lutfi Rahmawati (19). Dua mahasiswa pecinta alam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu meninggal dunia saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) di Malang, Jawa Timur.
Keduanya diketahui meninggal dunia Sabtu (17/10) saat mengikuti kegiatan Diklat SAR di Wana Wisata Sumuran RPH Rejosari, Dusun Bekur, Desa Sumberejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang.
Minggu (10/10), Polsek Pagak menggelar olah tempat kejadian perkara dengan dilanjutkan pemeriksaan saksi-saksi. Polisi memeriksa tujuh orang saksi, 5 dari panitia dan 2 dari peserta. Ketua Umum Pramudya Nugraha Putra dan Ketua Pelaksana Kegiatan Muhammad Riza Umami dimintai keterangan.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa yang menangkap 2 mahasiswa yang mengedarkan ganja? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja.
Kapolsek Pagak, AKP Farid Fathoni mengungkapkan olah TKP dilakukan untuk menjawab kejadian di hari Sabtu, yang menyebabkan korban meninggal dunia. Lima adegan diperagakan sebelum dan sesudah korban dinyatakan meninggal dunia.
Adegan diawali dari lokasi korban mengaku kelelahan dan kesakitan di tebing Merdeka yang berjarak sekitar 15 menit dari pos induk.
"Ada 5 adegan. Sudah ada upaya pertolongan, tetapi sudah terlalu lelah.
Korban Yudi dibawa ke rumah sakit Wafa Husada. Korban Lutfi ke Polindes," kata Farid, Minggu (18/10).
Pendalaman masih terus dilakukan, termasuk pemeriksaan berkas peserta sebelum mengikuti kegiatan. Nantinya semua keterangan akan digabungkan.
"Diperoleh keterangan warga, kalau korban Yudi sempat disiram air saat menuju pos induk. Keterangan itu dibuktikan dengan kondisinya baju korban basah kuyup," katanya.
Polisi masih mendalami adanya kelalaian sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia. Masih dibutuhkan pendalaman dari keterangan para saksi.
Sementara penanganan kasusnya, kata Farid akan dilimpahkan ke Polres Malang. Para saksi selanjutnya akan menjalani penyelidikan di Polres. "Kasusnya dilimpahkan ke Polres," katanya.
Pramudya sendiri mengatakan, Wana Wisata RPH Rejosari sudah beberapa kali dipilih sebagai lokasi diklat. Lokasi itu, sudah memenuhi uji lapang oleh tim Mahasiswa Pecinta Alam UINSA.
Dalam lembaga diklatnya sudah mempunyai 5 divisi yakni divisi susur gua, panjat tebing, konservasi, navigasi, montenering dan rafting. Peserta yang yang berjumlah 19 dibagi menjadi lima kelompok tersebut.
Masing-masing mendapatkan jatah satu botol air guna menghindarkan peserta mengalami dehidrasi. Kegiatan dimulai pukul 04.30 WIB pukul 18.00 WIB, bahkan hari kedua hingga pukul 21.00 WIB.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang yang melakukan sparring dengan korban sudah menyerahkan diri ke Polresta Sleman.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal akibat menerima kekerasan dari senior di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pagi.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya terungkap bermula dari pelaporan pihak keluarga korban di Polsek Glenmore wilayah hukum Polresta Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SMKN 4 Semarang berinisial GRO ditemukan tewas secara misterius di seputaran Sampokong, Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca Selengkapnya