Polisi Selidiki Video Penganiayaan Korban Meninggal akibat Miras Oplosan di Makassar
Merdeka.com - Kasus minuman keras oplosan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia yakni Rahmat Fajar, Achmad Alif Rian Nizar, dan Reski berkembang setelah beredarnya video penganiayaan terhadap korban. Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mendalami tindak penganiayaan itu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Ridwan JM Hutagaol mengatakan pesta miras di Jalan Sanrangan, Kecamatan Biringkanaya merenggut tiga korban jiwa. Selain itu, tiga orang lainnya dalam kondisi kritis dan dirawat di rumah sakit.
"Yang meninggal itu ada tiga orang, beberapa orang lain masih sakit, sehingga belum bisa dimintai keterangan. Kita sudah monitor jika sudah bisa diperiksa nanti kita bawa untuk diperiksa," ujarnya kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Selasa (28/2).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Ridwan mengaku pihaknya belum menerima laporan dari keluarga korban meninggal dunia terkait kasus itu. Meski demikian, polisi menggunakan laporan model A untuk mendalami kasus ini.
"Belum ada laporan, tapi kita buat laporan model A dulu," sebutnya.
Terkait video penganiayaan dialami korban meninggal akibat miras oplosan bernama Achmad Alif Rian Nizar, Ridwan mengaku akan melakukan pengembangan. Nantinya video penganiayaan itu akan menjadi pertimbangan untuk menentukan siapa yang akan menjadi tersangka.
"Kita lakukan perkembangan, karena ada videonya terbaru. Kita akan kembangkan ke sana, siapa nanti tersangka. kita akan cocokan nanti," tegasnya.
Sementara, orang tua (alm) Achmad Alif Rian Nizar, Rahmawati (38) membenarkan video penganiayaan yang beredar adalah anaknya. Ia menjelaskan video penganiayaan tersebut terjadi karena anaknya enggan ikut pesta miras oplosan.
"Anak ku dipaksa terus agar minum (miras oplosan). Dia dipukul terus, kasihan, walaupun sudah minta ampun," tuturnya.
Rahmawati mengaku video penganiayaan terhadap anaknya yang beredar berasal dari temannya yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Tadjuddin Chalid Makassar. Rahmawati menyebut, video tersebut diambil secara diam-diam oleh teman anaknya.
"Ini yang video temannya sendiri. Dia video sembunyi-sembunyi," ungkapnya.
Rahmawati menjelaskan kronologi berawal saat anaknya pergi ke kos temannya di Jalan Sanrangan. Saat pulang ke rumah, pelajar tingkat 2 SMK Techno Terapan Makassar itu langsung masuk ke kamarnya.
"Saat dia pulang hari Rabu, dia langsung baring di kamarnya. Saya tidak tahu kalau waktu itu dia mabuk miras oplosan," kata dia.
Keesokan harinya, Achmad Alif merasakan sakit di bagian kepala dan perutnya. Karena kondisinya yang lemah, Achmad Alif tidak masuk sekolah.
"Dia sempat kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit jam 11 malam. Saat itu dia bilang sakit kepala dan perut," sebutnya.
Rahmawati mengaku kondisi anaknya terus menurun hingga keesokan harinya Achmad Alif meninggal dunia. Ia juga mengungkapkan laki-laki yang menganiaya anaknya di dalam video bukan teman sekolahnya.
"Dia orang luar, katanya mahasiswa. Itu yang memukul ada (dirawat) di RSUD Daya Makassar," sebutnya.
Rahmawati berharap polisi menahan pelaku penganiaya dan memaksa anaknya untuk minum miras oplosan. Ia bahkan mengaku sakit hati melihat video penganiayaan terhadap anaknya.
"Kalau bisa pelakunya ditangkap dan sakit hatiku dikasih begini anakku," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan Kepolisian Resor Kota Besar Makassar mengungkapkan jumlah korban meninggal akibat pesta minuman keras (miras) oplosan di Jalan Sanrangan, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya bertambah satu. Sebelumnya korban berinisial RF (16) telah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Komisaris Hardjoko membenarkan korban meninggal akibat miras oplosan bertambah satu orang. Sebelumnya, sudah dua orang meninggal dunia.
"Korban meninggal kemarin malam inisial RF. Dia pelajar SMK (sekolah menengah kejuruan) di Makassar," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (24/2).
Hardjoko mengungkapkan sebelumnya, RF dalam kondisi kritis seusai pesta miras oplosan. RF pun dilarikan ke Rumah Sakit Faisal Makassar mendapatkan perawatan.
"Setelah beberapa hari jalani perawatan di RS Faisal, RF meninggal dunia," kata dia.
Sekadar diketahui, enam orang remaja di Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar diduga pesta miras oplosan. Kepala Kepolisian Sektor Biringkanaya Ajun Komisaris Andi Alimuddin membenarkan adanya pesta miras oplosan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia. Ia mengungkapkan identitas dua remaja yang meninggal usai pesta miras oplosan yakni AA (15) dan MRP (17).
"Total ada enam orang yang jadi korban usai pesta miras oplosan. Mereka rata-rata masih pelajar, walaupun ada yang sudah kuliah," ujarnya kepada wartawan, Kamis (23/2).
Alimuddin menyebut dua korban meninggal dunia sebelumnya sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun, nyawanya tidak tertolong.
"Dua orang meninggal dunia, sementara empat temannya masih dirawat di rumah sakit," tuturnya.
Alimuddin menyebut dua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh keluarganya. Alimuddin menjelaskan kronologi berawal saat enam remaja tersebut pesta miras di Jalan Sanrangan, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Selasa (21/2).
"Kami baru dapat informasi adanya korban miras oplosan hari ini. Dua orang yang meninggal sudah dikuburkan sama keluarganya," kata dia.
Alimuddin menambahkan di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan jeriken alkohol dengan kadar 96 persen. Selain itu, polisi juga menemukan botol minuman bersoda dan miras anggur merah.
"Satu jeriken alkohol itu sudah habis. Jadi kami duga itu, mereka oplosan alkohol ini dengan minuman bersoda dan anggur merah," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat orang tersangka yang ditangkap yakni Fa, Ais, Da, dan IS
Baca SelengkapnyaDua dari tiga orang korban meninggal tersebut diketahui merupakan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK).
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penganiayaan dibekuk di Jalan Babussalam, Makassar.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku miras oplosan terancam hukuman seumur hidup.
Baca SelengkapnyaDua di antara tiga yang ditangkap merupakan pasangan suami istri yang ditangkap di daerah Doyo Sentani, Kabupaten Jayapura.
Baca SelengkapnyaTiga orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian ini.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaDalam narasi video itu disebutkan bahwa lokasi di Bekasi.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.
Baca SelengkapnyaKorban ditusuk saat melerai keributan antara pria dan wanita di hotel.
Baca Selengkapnya