Polisi Sempat Datangi Konferensi Pers TP3 Setelah Dilaporkan Pihak Hotel
Merdeka.com - Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan menjelaskan bahwa pihaknya mendatangi ke lokasi konferensi pers yang dilakukan oleh Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) kasus penembakan enam laskar FPI, karena adanya laporan dari pihak hotel Hotel Century, terkait kegiatan tersebut.
"Itu dari pihak hotel menyampaikan (laporan kepada polisi), karena pada awalnya adalah rombongan itu (TP3) mau makan siang di Hotel Century," kata Singgih saat dihubungi merdeka.com, Kamis (21/1).
Singgih menceritakan alasan pihak hotel melapor, karena awalnya kegiatan tersebut hanyalah makan, namun ternyata ada agenda konferensi pers. Oleh sebab itu, pihak hotel melapor kepada Polsek Tanah Abang terkait konferensi pers tersebut, atas dasar larangan berkerumun disaat Pandemi Covid-19.
-
Kenapa pemilik restoran Thailand melapor ke polisi? Pemilik restoran tersebut merasa terganggu karena Alexander sering melewati jalanan restoran tanpa menjadi pelanggan, sehingga mereka meminta Alexander untuk menggunakan jalanan umum. Konfrontasi antara pemilik restoran dan Alexander berujung pada perdebatan sengit. Setelah perdebatan itu, pemilik restoran menyadari bahwa peringkat bisnisnya di Google menurun drastis dari 4,8/5 menjadi 3,1/5 karena adanya ulasan bintang 1 yang diduga palsu. Mereka curiga bahwa Alexander adalah dalang di balik kampanye pencemaran nama baik online tersebut, sehingga melaporkannya.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
-
Ditempat mana hotel itu digunakan untuk perundingan? Hotel itu sempat digunakan sebagai salah satu tempat perundingan Komisi Tiga Negara (KTN).
-
Kenapa pengunjung dilarang berisik di hotel? Pengelola Wisma Kaliurang, Bapak Agus, mengatakan bahwa siapapun yang menginap di tempat itu dilarang membuat kegaduhan di atas jam 12 malam.
-
Mengapa Kementerian PUPR hadir di acara jamuan malam? Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyambut tamunya di welcoming dinner tersebut di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Minggu (19/5).
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
"Nah pas pihak hotel lihat ini dari mana dari media, mau ngapain? Mau konferensi pers. Mangkanya dari pihak hotel menyampaikan kepada kami kalau ini mau ada konferensi pers. Memang ada masalah apa? Kan tidak boleh rame-rame. Mangkanya kami kesana," kata Singgih bercerita.
"Mangkanya kami cek kesana ternyata tidak terlalu ramai, tapi memang ada kegiatan konferensi pers disitu dan disana juga diimbau pak Wakapolres untuk patuhi protokol kesehatan," jelasnya.
Kemudian, Singgih menyampaikan bila kegiatan konferensi pers yang turut dihadiri beberapa tokoh, salah satunya Amien Rais hanya berlangsung sebentar, sekitar satu jam setelah dilakukan imbauan dari petugas.
"Terus kegiatan itu kan awalnya cuman makan, jadi kira2 itu acaranya harusnya tidak lama jam 1 sudah dan sekitar jam 2 selesai," tuturnya.
"Tadi yang imbau kebetulan pak wakapolres karena memang sudah berlangsung kegiatannya dan dicek jaraknya jauh-jauh dan segera selesai. Karena memang awalnya cuman makan, udah itu saja," tambahnya.
Sementara terkait kegiatan konferensi pers tersebut, Singgih mengatakan pihaknya tidak melakukan langkah hukum lanjutan. Karena kegiatan konferensi pers telah mematuhi protokol kesehatan.
"Tidak ada (tindak lanjut), disana kita mengimbau agar prokes dijalanlan terus selesai. Pelaksaan prokes juga sudah dilakukan semuanya oleh pihak hotel yang nyampaikan dan sudah dijalankan (Protokol kesehatan) oleh pihak hotel," jelasnya.
Kegiatan Konferensi Pers TP3
Sebelumnya, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) pengawal Habib Rizieq Syihab, bakal berencana mengadukan peristiwa ini kepada Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB).
"Di awal kami sampaikan bahwa, karena TP3 ini melihat pemerintah itu telah terbukti tidak bersedia dan tidak mampu untuk melakukan. Maka saluran yang berikutnya kami akan melakukan pengaduan ke dewan ham PBB," kata salah satu anggota tim TP3 dalam konferensi pers yang ditayangkan pada Chanel youtube Rafly Harun, Kamis (21/1).
Pengaduan itu dilakukan, karena TP3 melihat jika pemerintah dalam kasus ini kematian enam Anggota Laskar FPI terkesan unfeeling (tidak berperasaan) atau unable (tidak mampu) untuk melakukan pengungkapan kasus ini.
"Itulah yang akan kami lakukan, karena dalam pengamatan kami pemerintah ini adalah unfeeling atau unable untuk melakukan peungkapan ini," katanya.
Selain pengaduan itu, TP3 juga menilai bila kasus yang menewaskan enam laskar FPI termasuk dalam kejahatan HAM berat. Karena kepolisian dianggap telah melampaui batasnya di luar kewenangan, dengan menggunakan cara-cara kekerasan yang dinilai melanggar proses hukum, yang tertuangan dalam, Pancasila, UUD 1945 dan peraturan yang berlaku.
Minta Tanggung Jawab Jokowi
"Maka dari itu TP3 mengutuk dan mengecam keras para pelaku pembunuhan termasuk atasan dan pihak-pihak terkait. TP3 menuntut pelakunya diproses hukum secara adil dan transparan. Sebagai pemimpin pemerintahan TP3 meminta pertanggung jawaban Presiden Jokowi atas tindakan sewenang-wenang dalam kasus pembunuhan tersebut," jelas Marwan Batubara ketika membacakan pernyataan sikap.
Adapun 18 tokoh yang ikut terlibat dalam pembentukan TP3 ini diantaranya:1. Muhammad Amien Rais2. Abdullah Hehamahua3. Busyro Muqoddas4. Muhyiddin Junaidi5. Marwan Batubara6. Firdaus Syam7. Abdul Chair Ramadhan8. Abdul Muchsin Alatas9. Neno Warisman10. Edi Mulyadi11. Rizal Fadillah12. HM Mursalin13. Bukhori Muslim14. Samsul Badah15. Taufik Hidayat16. HM Gamari Sutrisno17. Candra Kurnia18. Adi Prayitno.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemanggilan itu dilakukan setelah viral vidro di media sosial terkait pembubaran diskusi dilakukan sekelompok orang diduga preman
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan akan mendalami pelaku yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaKombes Ade Ary mengatakan salah satu anggota polisi yang diperiksa yakni Kapolsek Mampang, Kompol Edy Purwanto.
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Kapolres Metro Jakpus, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaSebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaHingga kini, total ada enam orang ditangkap, tiga di antaranya menyandang status sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel.
Baca SelengkapnyaKontes kecantikan transgender yang diselenggarakan di salah satu hotel di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Baca Selengkapnya