Polisi Serahkan 9 Tersangka Prostitusi Anak di Aceh Utara ke Jaksa
Merdeka.com - Penyidik Polres Aceh Utara telah menyerahkan 9 tersangka kasus prostitusi anak yang terjadi sekitar bulan Juni hingga Oktober 2021 lalu ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Aceh Utara. Kasat Reskrim Polres Aceh Utara Iptu Noca Tryananto, mengatakan para tersangka dikenakan pasal tindak jarimah zina sebagaimana diatur Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.
Dalam perkara ini, Jaksa Penuntut Umum Kejari Aceh Utara turut menerima barang bukti berupa 9 unit handphone dan 5 sepeda motor.
"Sudah kita serahkan kemarin, Senin (1/3) ke Kejari Aceh Utara. 9 tersangka itu dikenakan Qanun Aceh tentang hukum jinayat," kata Iptu Noca Tryananto, Rabu (2/3).
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Siapa pelaku pencurian handphone? Pelaku berinisial MS (39), dua kakinya ditembak sebanyak 3 kali.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Dia menyebut, adapun para tersangka itu masing-masing berinisial MY (45), AS (28), AR (63), AM (51), IS (68), YN (53), IB (51), RZ (54), dan NR (61).
Noca menjelaskan para tersangka punya peran masing-masing. Tersangka NR (61) menawarkan korban pada tersangka MY (45), AS (28), AM (51), YN (53), IB (51), dan RZ (54) dengan tarif bervariasi mulai Rp50 ribu sampai Rp200 ribu.
"Sedangkan dari biaya jasa muncikari, NR (61) menerima uang Rp20 ribu sampai Rp100 ribu per orang," jelasnya.
Dalam aksi becat itu, NR (61) dibantu oleh tersangka AR (63) sebagai penyedia tempat. Rumah AR yang beralamat di Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, dijadikan lokasi prostitusi.
Selain itu, tutur Iptu Noca, ada juga peran tersangka IS (68) tukang ojek yang tugasnya mengantar dan menjemput korban. "Tersangka ini mendapat upah Rp10 ribu sampai Rp20 ribu," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang remaja putri berusia 16 tahun di Aceh Utara menjadi korban pemerkosaan dan perdagangan anak.
"Kasus itu dilaporkan oleh ayah korban pada Selasa (14/12), tepatnya sehari setelah ia mendapat informasi anaknya telah hamil," kata Kapolres Aceh Utara AKBP Riza Faisal, Jumat (17/12) lalu.
AKBP Riza Faisal menjelaskan, kasus tersebut terbongkar usai ayah korban yang tinggal di luar Aceh Utara mendapat telpon dari seorang saksi yang mengatakan bahwa korban telah hamil. Mendengar berita itu, sang ayah langsung menemui anaknya.
Kepada ayahnya, tutur Riza, korban mengaku telah diperkosa oleh tersangka MY. Namun setelah dilakukan penyelidikan, polisi menemukan sejumlah fakta dan 8 tersangka lainnya.
Beberapa tersangka memiliki tugas berbeda, termasuk tersangka NR (ibu rumah tangga) yang bertindak sebagai muncikari atau mencari pelanggan.
"Korban tidak hanya pernah diperkosa, namun juga menjadi korban perdagangan anak yang dilakukan oleh tersangka NR," ujar AKBP Riza Faisal.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ronny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka kasus prostitusi di Kabupaten Aceh Utara. Mereka yang ditangkap yakni muncikari, penyedia tempat, dan tiga pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini polisi masih terus melakukan pengembangan dari kasus Judol dimana 12 orang pegawai Komdigi terlibat di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSatreskrim Polres Dumai menangkap penjual video porno yang dipasarkan lewat Telegram. Video yang dijual itu lebih dominan film porno anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan bocah yang menjadi korban pelecehan AFA berjumlah lima orang
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka pria diamankan Tim masing-masing berinisial R, G dan E.
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaKorban trauma usai dicabuli oleh A. Bahkan, korban diminta menghisap kemaluan tersangka.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaProsesi hukuman cambuk terhadap sembilan orang terpidana yang berlangsung di halaman Masjid Al-Falah.
Baca SelengkapnyaSiskaee dkk akan diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik hari ini.
Baca Selengkapnya31 Warga termasuk 5 orang perempuan ditangkap polisi
Baca Selengkapnya