Polisi Siaga Penanganan Bencana Imbas Cuaca Ekstrem
Merdeka.com - Polri turut siaga dan waspada dengan potensi bencana yang terjadi imbas peralihan cuaca ekstrem yang belakangan telah terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Salah satunya lewat operasi kontigensi kebencanaan.
"Di kepolisian itu ada operasi kontigensi, operasi kontigensi itu ada Aman Nusa I, Aman Nusa I itu dalam rangka antisipasi konflik sosial, Aman Nusa II itu antisipasi bencana, Aman Nusa III itu untuk antisipasi teroris," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/11).
Menurutnya, kesiapsiagaan bencana rutin dilakukan jelang situasi perubahan iklim dari musim kemarau ke penghujan. Sebab kondisi tersebut cenderung banyak menimbulkan masalah bencana alam mulai dari longsor hingga banjir.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Kenapa potensi kebakaran meningkat saat kemarau? Potensi kebakaran di setiap daerah bakal meningkat. Terkait hal ini, personel pemadam kebakaran BPBD Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat agar mewaspadai kejadian kebakaran baik di rumah dan lahan yang rawan .
-
Bagaimana cara BPBD Banyumas bersiap menghadapi bencana? Sesuai perintah Pak Pj (Penjabat) Bupati, kami mempersiapkan rencana mitigasi dan rencana kontinjensi. Kami juga telah menggelar rapat koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi bencana hidrometeorologi.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Kenapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3). Selain banjir, pada beberapa daerah juga terjadi longsor dan pohon tumbang, salah satunya adalah Pesisir Selatan.
-
Apa contoh masalah lingkungan di musim kemarau? Contoh permasalahan lingkungan hidup yang pertama adalah kekeringan. Kekeringan adalah fenomena yang sering terjadi ketika musim kemarau. Seringkali, di berbagai wilayah Indonesia mengalami kekeringan luar biasa yang dapat berakibat buruk.
"Maka Polri baik tingkat Mabes maupun tingkat wilayah menggelar namanya Operasi Nusa II, itu sudah disiapkan, itu sudah punya rencana itu. Karena rencana itu satu tahun dari 2020 yang lalu, jadi tinggal dilaksanakan," jelasnya.
"Sekarang sudah mulai antisipasi, wilayah-wilayah berapa yang dikeluarkan kekuatannya, terus peralatannya apa, itu sudah dipersiapkan dari sekarang. Tinggal kalau ada bencana main mereka. Juga pencegahan mengingatkan mitigasi kepada masyarakat tentang antisipasi bencana itu," sambung Rusdi.
Yang pasti, dia menambahkan, Polri akan datang ke berbagai lokasi terdampak bencana demi membantu penanganan bersama berbagai pihak terkait. Mulai dari pertolongan pertama masyarakat, keperluan pengungsian, hingga dapur umum.
"Itu juga tidak bekerja sendiri. Ada Pemda, TNI. Kalau pencegahan dari awal sudah. Tidak hanya Polri saja, BMKG sudah mengingatkan berapa wilayah antisipasi karena curah hujan tinggi, karena fenomena La Nina," tutupnya.
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Banjir
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat yang berisiko menimbulkan banjir di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk provinsi yang ada di wilayah Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Menurut prakiraan cuaca yang disiarkan di laman BMKG pada Senin (8/11), hujan lebat disertai angin kencang dan kilat dapat terjadi di Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan Papua juga berpeluang menghadapi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang.
Hujan dengan intensitas yang lebih ringan berpotensi terjadi di Provinsi Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
Di Provinsi DKI Jakarta, hujan ringan diprakirakan terjadi pada siang dan malam hari di Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, hujan sedang diprakirakan turun di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada siang hari, dan hujan ringan diprakirakan turun di Jakarta Utara pada malam dan dini hari.
Seperti dilansir dari Antara, wilayah Kepulauan Seribu di Provinsi DKI Jakarta diprakirakan mengalami hujan ringan siang hari dan hujan disertai petir pada malam dan dini hari.
BMKG menyampaikan peringatan hujan lebat membuat beberapa provinsi masuk dalam kategori siaga banjir, yakni Provinsi Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Tengah.
Selain itu sejumlah provinsi yang masuk kategori waspada banjir, termasuk Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta.
Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku juga tergolong provinsi dalam kategori waspada banjir.
Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaBMKG mengatakan jika di Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak, Banten masuk kategori daerah prakiraan hujan lebat.
Baca SelengkapnyaDari gempa bumi hingga banjir, bencana alam telah menjadi ancaman konstan bagi manusia sepanjang peradaban.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaIndonesia bagian tengah dan timur mayoritas masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras pada Agustus
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemkab Tangerang telah menetapkan status siaga bencana kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan sebagai dampak dari fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaHari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta meminta warga agar tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaHujan badai yang dimaksud yaitu hujan disertai angin kencang serta kilat dan petir.
Baca Selengkapnya