Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Sita Aset dan Uang Rp 5 Miliar terkait Kasus Penipuan Eks Wagub Bali

Polisi Sita Aset dan Uang Rp 5 Miliar terkait Kasus Penipuan Eks Wagub Bali Mantan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta

Merdeka.com - Ditreskrimsus Polda Bali menyita aset tanah dan uang tunai Rp 5 miliar milik mantan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta. Hal ini menyusul penetapan tersangka dan penahanan terhadap Sudikerta.

"Sambil kita jalan bisa estimasi secara keseluruhan kita akan total dan yang jelas kita sita," ucap Direskrimsus Polda Bali Kombes Yuliar Kus Nugroho saat konferensi pers di Mapolda Bali, Jumat (5/4).

Yuliar juga menjelaskan, aset yang disita karena ada kaitannya dengan dana milik bos PT Maspion Ali Markus. Polisi juga melacak dialirkan ke mana saja uang dari hasil dugaan penipuan tersebut. Jika nanti ditemukan ada aset yang dibeli dengan uang PT Maspion, maka juga akan dilakukan penyitaan.

"Total aset disita sampai Rp 5 miliar masih ada sampai Rp 10 miliar kan tanah. Ada juga berlanjut data-data kita sudah kumpulkan untuk pembeliannya," ujarnya.

"Kita sedang tracking semuanya. Nanti kalau hasil kejahatan, baik bangunan tanah terkait uang dari Maspoin dibelikan apa pasti kita sita," sambung Yuliar.

Polisi belum bisa merinci total aset yang disita. Pasalnya, untuk tanah nilainya fluktuatif. Ia menjelaskan uang PT Maspion sejumlah Rp 149 miliar ditransfer sebanyak dua kali.

Kemudian, dana tersebut ada yang dialirkan ke sejumlah pihak yang tak tahu menahu dengan sumbernya. Saat polisi mendatanginya, mereka mengembalikan uang tersebut. Sehingga mereka yang tak tahu ini tak ditetapkan sebagai tersangka.

"Selama ini kooperatif juga. Diserahkan semua karena banyak yang enggak tahu juga. Jadi begini konteksnya kita menetapkan tersangka berdasarkan dari dua alat bukti minimal. Kemudian peran niat dari si pelaku untuk melakukan satu delik pidana tersebut dari awal ada peran yang aktif di sini," kata dia.

Berbeda dengan tiga tersangka baru yang ditetapkan. Dua tersangka yakni Wayan Wakil dan Anak Agung NA dianggap tahu dan aktif dalam penipuan jual beli tanah tersebut. Sementara Ipar Sudikerta bernama Ida Bagus Herry Trisna Yudha terlibat karena rekeningnya digunakan untuk menampung uang tersebut.

"Terutama Wayan Wakil dan Anak Agung ini peran yang sangat aktif. Kemudian setelah itu menerima dana juga. Tapi kita fokus kepada alat bukti dan peran aktifnya dia sengaja untuk tahu, sehingga (uang) Maspion ini tergerak," ujarnya.

Ditreskrimsus Polda Bali akan terus mengusut dugaan penipuan jual beli tanah oleh Sudikerta. Setelah Sudikerta ditahan Kamis (4/4) malam kemarin. Kemudian dua tersangka bernama I Wayan Wakil dan Anak Agung Ngurah Agung diperiksa hari ini, Jumat (5/4).

Keduanya ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (28/3) lalu bersama Ida Bagus Herry Trisna Yudha.

"Kamis masih fokus (pemeriksaan) terhadap para tersangka terkait aliran dana," ujarnya.

I Wayan Wakil dan Anak Agung Ngurah Agung diduga ikut terlibat menyimpan uang dengan cara membagi-bagikan kepada sejumlah orang. Keduanya juga diduga terlibat membujuk Ali Markus membeli tanah.

"I wayan Wakil dan Anak Agung ini perannya sangat aktif. setelah itu dia menerima dana terhadap konteks untuk dana dari Maspion. Kemudian katakanlah dikasih ke saudaranya atau pada siapa, yang mungkin dia enggak tahu," kata dia.

Setelah dua tersangka itu diperiksa bersama Ida Bagus Terry Trisna Yudha, Yuliar berencana untuk mengkonfrontir para tersangka bersama 29 saksi yang telah dimintai keterangan.

Namun, Yuliar belum bisa memutuskan adanya keterlibatan Istri Sudikerta, Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini. Jika nantinya dalam proses penyidikan ditemukan adanya dugaan tersebut, maka bukan tidak mungkin istri Sudikerta jua akan dipanggil untuk dimintai keterangan.

"Sementara ini belum, kami masih fokus terhadap tersangka terkait aliran dana. Karena berdasarkan konteks penyidikan. Kalau memang nanti mengarah ke sana kami akan panggil juga. Kami penyidik menjalankan proses secara profesional," ujarnya.

Kasus penipuan jual beli tanah ini terjadi di tahun 2013. Saat itu, pemilik Maspion Grup Ali Markus membeli dua tanah dari Sudikerta, yakni SHM No. 5084 seluas 36.650 meter persegi dan No. 16249 seluas 3.300 meter persegi yang berada di di Pantai Balangan, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Bos Maspion telah mentransfer uang sejumlah Rp 150 miliar. Rupanya, setelah beberapa bulan transaksi, sertifikat tanah itu palsu. Ali Markus lalu melaporkan kasus ini ke polisi.

Polisi juga telah menetapkan tersangka kepada I Wayan Wakil (50), Anak Agung Ngurah Agung (67), dan Ida Bagus Herry Trisna Yudha (49). Ida Bagus Herry Trisna Yudha adalah adik ipar Sudikerta, Kamis (28/3) lalu.

Wayan Wakil diduga berperan sebagai orang yang memberikan Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor 5084 seluas 36.650 meter persegi di Pantai Balangan kepada Sudikerta. Lalu tanah itu diklaim milik Sudikerta dan dijual ke PT Maspion.

Sementara Anak Agung Ngurah Agung berperan menjual SHM nomor 16.249 seluas 3.300 meter persegi dengan memakai nama I Wayan Suandani. Sedangkan Ida Bagus Herry Trisna Yudha diduga sebagai penerima aliran dana. Uang itu diduga dialirkan ke PT Pecatu Gemilang, milik istri Sudikerta, Ida Ayu Ketut Sri Sumiantini.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korupsi Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Sita USD6,2 Juta hingga SGD2 Juta
Korupsi Eks Bupati Kukar Rita Widyasari, KPK Sita USD6,2 Juta hingga SGD2 Juta

Selain itu, ada juga uang rupiah yang ikut disita dari 36 rekening milik Rita dan beberapa pihak terkait.

Baca Selengkapnya
Profil Rita Widyasari, Mantan Bupati Kukar yang Diduga Terima Gratifikasi Rp110 Miliar
Profil Rita Widyasari, Mantan Bupati Kukar yang Diduga Terima Gratifikasi Rp110 Miliar

Rita Widyasari juga terlibat suap terkait izin kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kejagung Sita Enam Aset Milik Surya Darmadi, Ada Apartemen dan Hotel Ritz-Carlton
Kejagung Sita Enam Aset Milik Surya Darmadi, Ada Apartemen dan Hotel Ritz-Carlton

Penyitaan itu dilakukan pada 5-6 Juni lalu terhadap aset Darmadi yang ada di Jakarta.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Lagi Pabrik Sawit Milik Bupati Labuhan Batu Erik Senilai Rp15 Miliar
KPK Sita Lagi Pabrik Sawit Milik Bupati Labuhan Batu Erik Senilai Rp15 Miliar

Ali mengatakan pabrik Sawit itu dimiliki Erik dengan mengatasnamakan orang kepercayaannya yang menjadi sumber penerimaan suapnya.

Baca Selengkapnya
Kasus TPPU Eks Bupati Kutai Kertanegara, KPK Sita Lamborghini hingga Jam Tangan Rolex
Kasus TPPU Eks Bupati Kutai Kertanegara, KPK Sita Lamborghini hingga Jam Tangan Rolex

Menyita sejumlah kendaraan dan barang-barang mewah milik mantan bupati Kutai Kertanegara (Kukar) Rita Widyasari

Baca Selengkapnya
KPK Sita Uang Tunai Rp380 Juta saat Menggeledah Terkait Kasus Suap Dana Hibah DPRD Jatim
KPK Sita Uang Tunai Rp380 Juta saat Menggeledah Terkait Kasus Suap Dana Hibah DPRD Jatim

Adapun uang dan barang tersebut ditemukan penyidik di sejumlah lokasi sejak 8 Juli lalu.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Rumah Mewah Bupati Labuhanbatu Terkait Kasus Korupsi, Begini Penampakannya
KPK Sita Rumah Mewah Bupati Labuhanbatu Terkait Kasus Korupsi, Begini Penampakannya

Bersamaan dengan penyitaan itu, penyidik juga langsung memasang plang sitaan KPK di rumah mewah Erik.

Baca Selengkapnya
KPK Sita 40 Aset Tanah Milik Eks Bupati Meranti, Nilainya Rp5 Miliar
KPK Sita 40 Aset Tanah Milik Eks Bupati Meranti, Nilainya Rp5 Miliar

KPK menyebut tanah yang disita itu tersebar di beberapa wilayah dan pulau-pulau di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Baca Selengkapnya
KPK Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini
KPK Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini

Dia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Kasus Asabri, Kejagung Sita 42 Tanah Benny Tjokro di Solo dan Sukoharjo
Kasus Asabri, Kejagung Sita 42 Tanah Benny Tjokro di Solo dan Sukoharjo

Jika aset yang disita masih kurang dari utangnya Rp6 triliun, salah satu cara yang dilakukan adalah terus mencari aset baik milik Hari Hidayat maupun Benny.

Baca Selengkapnya
KPK Sita Uang Rp48,5 Miliar dari Orang Kepercayaan Bupati Labuhanbatu
KPK Sita Uang Rp48,5 Miliar dari Orang Kepercayaan Bupati Labuhanbatu

KPK Sita Uang Rp48,5 Miliar dari Orang Kepercayaan Bupati Labuhan Batu

Baca Selengkapnya
Fantastis, Kejagung Sita Rp450 Miliar Kasus TPPU Grup Duta Palma
Fantastis, Kejagung Sita Rp450 Miliar Kasus TPPU Grup Duta Palma

Kejagung telah menyita sebanyak Rp450 miliar uang hasil TPPU yang dilakukan oleh PT Asset Pacific salah satu grup PT Duta Palma.

Baca Selengkapnya