Polisi sulit deteksi aliran dana teroris diduga dari Timur Tengah
Merdeka.com - Kepolisian Republik Indonesia kesulitan mendeteksi aliran dana teroris yang diduga berasal dari Yordania dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. Polisi belum bisa menemukan identitas pengirim dana tersebut.
"Sulit untuk mendeteksi di sana (Yordania), kita sendiri misalnya si Amin kirim uang ke Suriah kira-kira nama Amin siapa? Kan tidak ada identitas pelakunya," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (16/2).
Badrodin mengakui jika komunikasi dengan pihak keamanan di Suriah belum bisa dilakukan. "Anda tau kalau ngirim dari Suriah itu bisa di sana petugasnya susah. Daerahnya kan potensial konflik," jelasnya.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Kenapa kasus Ida belum terungkap? “Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,“
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Sebelumnya, Kapolri menyebut ada satu kelompok teroris di Indonesia yang dideteksi mendapat aliran dana Rp 1,3 Miliar dari Yordan, Irak dan Turki. Dana ini sebagian dikirim ke Filipina, dan Poso dan diambil secara tunai (cash). Namun, polisi belum bisa mencegah masuknya aliran dana itu ke Indonesia.
"Iya tidak bisa (mencegah aliran dana), bagaimana Western Union dihalangi menyampaikan ini, kita juga tidak tahu dana dari teroris atau bukan," ucapnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengiriman dana memakai cryptocurrency ke Suriah, berkaitan dengan kelompok teroris AD
Baca SelengkapnyaIrwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.
Baca SelengkapnyaPolri membongkar kasus sindikat bandar narkoba jaringan Malaysia-Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah
Baca SelengkapnyaTNI menegaskan pihaknya telah banyak menggagalkan banyak penyelundupan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Baca SelengkapnyaMKD akan menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap anggota DPR yang melakukan pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam sekaligus Ketua TPPU Mahfud MD, menduga ada praktik pencucian uang, penggelapan uang dan penipuan
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, pihaknya belum menemukan alat bukti yang cukup untuk melakukan pemeriksaan terhadap Nistra Yohan dan Sadikin.
Baca Selengkapnya