Polisi Sulit Temukan Linggis Pembunuh Satu Keluarga di Kalimalang, Ini Sebabnya
Merdeka.com - Pencarian barang bukti berupa linggis di Perairan Kalimalang, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat dihentikan. Linggis tersebut dipakai tersangka HS untuk melakukan pembunuhan satu keluarga di Jalan Bojong Nangka 2, RT 002 RW 07, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (13/11) lalu.
Kepala Urusan Perencanaan Ditpolair Polda Metro Jaya, IPTU Ketut Suastika mengatakan pihaknya tidak bisa berada di dasar sungai dengan waktu yang cukup lama lantaran arus yang begitu deras. Pencarian tersebut dimulai sejak pukul 13.50 hingga 15.50 WIB.
"Kemudian kita terbentur dengan pintu air jadi terlalu dekat dengan pintu air, sehingga kita tidak bisa bertahan lama di bawah karena kekuatan kita hanya untuk menahan posisi badan kita di dasar tebel lumpur mas, ya sekitar sepaha dewasa, lalu sampah-sampah juga banyak di bawah, seperti rumput-rumput dan bambu-bambu," ujarnya di lokasi, Sabtu (17/11).
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
-
Bagaimana polisi menangani kasus perundungan ini? Polisi memastikan bahwa kasus ini diproses secara hukum meski kedua tersangka masih di bawah umur. Polisi akan menerapkan sistem peradilan anak terhadap kedua pelaku. Kedua pelaku terancam pidana penjara selama tiga tahun dan denda Rp72 juta.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Selain itu, ketebalan lumpur di dasar menjadi hambatan bagi para penyelam dalam mencari linggis tersebut. Meski pihaknya telah terbiasa menghadapi kedalaman air kisaran 30 sampai 40 meter, lanjut Ketut, pihaknya tetap mengutamakan keselamatan dalam proses pencarian.
"Memang posisi di bawah, lumpur cukup bervariasi jadi seperti kita berada di sawah, cukup dalam juga. Cuma kalau kedalaman tidak masalah karena kita sudah biasa menghadapi kedalaman sampai 30 sampe 40 meter sudah biasa, namun kendala itu arus, lumpur dan pintu air terlalu rapat jadi kita jaga keselamatan anggota jangan sampai nanti di bawah terbentur pintu air," jelasnya.
"Di bawah sangat gelap, karena lumpur, jadi 0 sudah (jarak pandang)," sambungnya.
Meskipun demikian, dia tetap pihaknya akan berhasil menemukan linggis tersebut.
"Ya dari pengalaman kita ya, kita yakin Insyaallah pasti ketemu ya mas. Kalau hari ini nggak ketemu, besok kita lanjutkan," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku diamankan dalam pelariannya di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku berkaitan peristiwa sadis tersebut.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu dan anak di Kota Palembang meninggal secara mengenaskan.
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca SelengkapnyaIa menegaskan bahwa kasus ini masih terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca Selengkapnya