Polisi tak boleh kalah lawan suporter bola anarkis
Merdeka.com - Permusuhan abadi antara suporter Aremania dan Bonek memasuki babak baru. Jika dulunya berawal dari rivalitas di lapangan, kini sudah berubah total dan menjadi bentrok di jalanan. Peristiwa kali ini terjadi di Jembatan Suramadu
Fakta menunjukkan, gesekan aksi sweeping yang dilakukan sekelompok orang pada kendaraan berplat nomor N di Jembatan Suramadu. Bahkan, tindakan sekelompok orang tersebut merupakan tindakan murni dan tidak mengandung unsur aktivitas suporter.
Potensi adanya kekerasan sudah sangat serius dan tak bisa dihindarkan. Sejumlah aparat keamanan pun diterjunkan untuk mengantisipasi bila ada tindak sweeping susulan.
-
Kenapa para pemain Timnas masuk polisi? “Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri,“ ucap Sumardji.
-
Bagaimana cara Timnas Indonesia menyerang? Timnas Indonesia berhasil memulai perjalanan mereka di Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dengan baik, setelah menahan imbang Arab Saudi di pertandingan pertama mereka. Skuad Garuda, julukan untuk Timnas Indonesia, sempat unggul lebih dulu lewat gol yang dicetak oleh Ragnar Oratmangoen, sebelum Arab Saudi menyamakan kedudukan melalui Musab Al-Juwayr. Pada pertandingan ini, Indonesia memilih untuk bermain defensif dan melancarkan serangan balik yang cepat, yang terbukti efektif.
-
Bagaimana para pemain Timnas masuk polisi? “Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri,“ ucap Sumardji.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Strategi apa yang dipakai Timnas Indonesia? 'Strategi bertahan adalah kunci keberhasilan,' ungkap Towel dalam sebuah siniar di kanal Sportify Indonesia.
Melihat sering kalinya ulah kedua suporter ini membuat resah masyarakat di sekitarnya. Bahkan, aparat penegak hukum terkesan kalah dengan para suporter tersebut.
Pengamat Kepolisian Bambang Widodo Umar menilai, selama ini aparat penegak hukum selalu mengedepankan aksi kekerasan di hadapan para suporter. Padahal, cara tersebut tidak menyelesaikan permasalahan.
"Pendekatan pengamanan oleh aparat hukum selalu menggunakan kekerasan, justru ini merangsang para suporter menjadi keras dan melawan. Yang terjadi kekerasan terus meningkat bukan menurun akibat kejadian bentrok suporter," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Jumat malam (6/5).
Menurutnya, cara kekerasan yang dilakukan aparat penegak hukum untuk menyelesaikan bentrokan para suporter dinilai salah kaprah. Sebab, cara tersebut justru meningkatkan emosi dan menunjukkan kekuatan masing-masing dari para suporter.
"Begini sepak bola di dunia ini menimbulkan kecintaan tinggi, hal hal yang menjadi kecintaan yang tinggi apabila bertemu di arena mudah timbul benturan kepentingan pandangan saling kebanggaan sehingga bisa menimbulkan bentrokan," jelas dia.
Bambang menambahkan, keributan antar suporter sepak bola di Indonesia sebenarnya bisa dicegah apabila aparat penegak hukum dapat melakukan pendekatan secara persuasif. Salah satunya dengan menggunakan cara kebersamaan dan manusiawi.
"Aparat penegak hukum juga jangan langsung mencurigai, menyamar pakaian preman juga bisa. Polisi juga harus memantau dan mengambil cepat tindakan apabila dirasa kondisi sudah ekstrem," jelas dia.
Cara lainnya, dengan para suporter dibina oleh klub kebanggaannya. Karena dengan cara itu, mereka jauh lebih memiliki rasa kebersamaan dan kemanusiaan. Cara seperti inipun sudah berhasil dilakukan oleh sejumlah negara. Di samping pemerintah Indonesia juga harus memperbaiki infrastruktur lapangan sepak bola.
"Di Inggris, Amerika dan Prancis masalah juga dalam pengamanan terus mereka melakukan pembenahan di stadion dengan membangun tembok besar sehingga para suporter dapat dibatasi," ungkapnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usman menyoroti penggunaan water cannon, gas air mata, atau penangkapan dan penahanan secara sewenang-wenang kepada pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang terjadi di dalam stadion ini menimbulkan kekecewaan bagi pihak klub.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang menjadi tersangka kericuhan pertandingan sepak bola antara Persido Dogiyai vs Biak United.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sudah melakukan upaya proses hukum dimulai dengan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti yang ada.
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan di sekitar Stasiun Manggarai langsung mencoba menahan dan melakukan pengamanan melihat peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya