Polisi tak temukan bekas penganiayaan pada komodo KBS yang tewas
Merdeka.com - Proses evakuasi bangkai Komodo anakan yang tewas di kandang 5 Kebun Binatang Surabaya (KBS), Jawa Timur sudah dilakukan. Reptil raksasa itu dipindah ke Klinik dan Karantina KBS untuk menjalani proses otopsi.
Namun, pihak kepolisian masih belum mengetahui penyebab kematian reptil raksasa yang baru diketahui berjenis kelamin jantan tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Farman di sela proses otopsi mengatakan, kalau saat ini, pihaknya dibantu tim dokter hewan dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, masih melakukan otopsi terhadap bangkai Komodo berusia 7 tahun itu.
-
Kenapa komodo dilestarikan? Maka dari itu, sampai sekarang hewan ini masih dilestarikan dengan perlindungan yang sangat ekstra. Hal itu dilakukan untuk mencegah komodo punah.
-
Dimana Komodo bisa dijumpai? Komodo adalah hewan jenis kadal terbesar di dunia. Hewan ini bisa tumbuh dengan panjang sampai 3 meter dan beratnya bisa mencapai 80 kilogram.
-
Bagaimana Komodo berburu? Ekornya saja cukup kuat untuk mencambuk mangsa hingga terjatuh.
-
Siapa predator komodo? Komodo tidak memiliki musuh alami, kecuali manusia.
-
Hewan apa saja yang dikurbankan Dewi Perssik? 'Total ada tiga sapi. Dua sapi di Jember dan satu sapi di sini (Jakarta), juga ada kambing buat Gabriel. Tiga sapi ini atas nama empat orang yaitu aku, mamiku, papiku dan eyang. Yang di Jakarta ini beratnya satu ton,' jelas Depe.
-
Kenapa komodo dianggap berbahaya? Komodo merupakan kadal terbesar di dunia yang mungkin tidak terlihat seperti kadal pada umumnya. Dengan tubuh dewasanya yang panjangnya mencapai hampir 10 kaki dan berat mencapai 300 pon, reptil raksasa ini telah menjalani kehidupan bersama manusia selama lebih dari satu juta tahun.
Sebelumnya dikatakan keeper KBS, Suraji kalau usia Komodo itu 3 tahun, namun dia meralatnya karena kadal raksasa yang mati itu menetas pada tahun 2006 silam.
"Kita masih melakukan otopsi dibantu tim dokter dari Unair. Kita masih belum mengetahui secara pasti penyebab kematian Komodo itu. Yang jelas, hewan itu mati saat akan diberi makan oleh keeper-nya," kata Farman di lokasi Klinik dan Karantina KBS.
Farman juga mengatakan, saat meninggal, hewan bernama latin Veranus Komodoensis itu belum sempat memakan makanannya yang diberikan penjaganya.
"Jadi dia belum sempat makan makanannya. Saat akan diberi makan, Komodo ini sudah tidak bergerak, tapi masih dalam kondisi hidup, bahkan saat kita lakukan evakuasi tadi, lidahnya masih sempat bergerak. Jadi Komodo ini memang baru saja meninggal," lanjutnya.
Terkait dengan lidah Komodo yang terjulur saat tewas di kandangnya itu, Farman mengaku belum bisa memberi keterangan soal itu. "Kita belum bisa memberi keterangan soal itu (lidah terjulur). Kita masih melakukan pendalaman bersama tim dokter hewan dari Unair. Sementara terkait adanya tanda-tanda kekerasan, dari fisik luarnya kita melihat Komodo itu mati wajar, tidak ada tanda-tanda lain."
Soal makanan, lanjut dia, Komodo ini juga belum mengunyah makanannya. "Kan dia belum menelan makanannya. Keepernya masih akan memberi makan, tapi dia (Komodo) sudah dalam keadaan tidak bergerak, jadi kita juga tidak bisa menyimpulkan Komodo ini mati karena makanan. Kita masih melakukan pendalaman," tandas Farman (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan diduga penyebabnya adalah kekurangan nutrisi atau malnutrisi.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini belum pernah terjadi sebelumnya di dunia hewan.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar puluhan kucing tersebut mati diracun.
Baca SelengkapnyaPara pelaku penyelundupan anak Komodo mengaku sudah lima kali melayani pesanan pembeli.
Baca SelengkapnyaSeekor komodo terekam kamera berkeliaran di Golo Mori, Manggarai Barat, NTT. Lokasi penampakan komodo itu berjarak 11 Km dari Cagar Alam Wae Wuul.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat T itu dilaporkan oleh adik korban, Dedi.
Baca SelengkapnyaBerikut merdeka.com merangkum informasi tentang fakta menarik hewan komodo yang perlu Anda ketahui.
Baca SelengkapnyaGajah Gandi awalnya ingin digiring untuk beraktivitas seperti biasa untuk makan dan jalan jalan.
Baca SelengkapnyaUpaya penyelundupan anak Komodo (Varanus komodoensis) digagalkan petugas di Pelabuhan Labuan Bajo.
Baca Selengkapnya