Polisi tak temukan rekaman video mesum penumpang taksi online
Merdeka.com - Sopir taksi online Grab Car berinisial RA, memeras dan mengancam penumpangnya berinisial NS karena berbuat mesum di mobil. Dalam pemeriksaan, polisi tak menemukan rekaman video mesum sebagaimana yang tersangka sebutkan untuk mengancam korban.
"Tidak ada rekaman video, sebagaimana yang pelaku maksudkan untuk meneror dan memeras korban," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Alexander saat dikonfirmasi, Senin (21/8).
RA kini mendekam di rutan Polres Tangerang Selatan. Dia terbukti melakukan tindak pidana pemerasan dengan ancaman sebagaimana dimaksud pasal 368.
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? “Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung,“ kata Baaghastian.
-
Bagaimana polisi mengancam pemobil tersebut? Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
-
Bagaimana sang pembajak mengancam penumpang? Pembajak yang diketahui mantan Korps Komando Angkatan Laut itu mengancam akan meledakkan pesawat dengan dua granat dan satu tas mesiu.
-
Kenapa sopir taksi mencuri tas? Bukannya dikembalikan, malah dibawa pulang oleh pelaku ke rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Kota Denpasar.
"Kita kenakan dia pasal 368 KUHPidana tentang pemerasan," ucapnya.
Polisi belum mengetahui, apakah pelaku sudah diberikan sanksi atau belum oleh perusahaanya. "Kalau sanksi perusahaan silakan tanya ke perusahaan," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, RA berkali-kali memeras dan meneror NS, yang pada 29 Juli lalu menumpang taksi online miliknya.
"Korban diteror pelaku terus menerus, dia ditakut-takuti dan diperas korban," kata Alex.
Kejadian berawal saat korban menumpang taksi online milik pelaku. Saat itu korban minta diantar dari Sekolah Tinggi Perikanan menuju Pondok Rumput Bogor.
Korban yang menumpang dengan seorang wanita, bercumbu di mobil pelaku. Saat itu pelaku mengaku merekam aksi nakal sang penumpang.
"Saat tiba pada alamat yang dituju, pelaku berusaha memeras dengan mengancam akan menyebarluaskan video yang dia rekam di mobilnya, korban pun memberikan uang Rp 50 ribu," terangnya.
Namun tak berhenti di situ, pelaku kembali dihubungi korban, dan meminta uang Rp 1 juta. Namun yang diberikan hanya Rp 200 ribu. Sampai akhirnya pelaku terus menerus menagih sisa uang yang dijanjikan korban.
Sambil menunggu NS melunasi permintaannya, RA, menaikkan nominal uang menjadi Rp 1,5 juta. Merasa diperas, akhirnya korban melapor ke Polisi.
"Pelaku coba dipancing korban untuk mengambil uang sisa yang dijanjikan. Tapi di sana, polisi langsung mengamankan RA dan membawanya ke kantor polisi untuk diproses lebih lanjut," terang Alex.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Grab Indonesia berjanji bakal melakukan langkah-langkah koreksi internal berupa peningkatan, perubahan dan perbaikan layanan konsumen
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap pelaku dilakukan di Jakarta setelah polisi berkoordinasi dengan Grab.
Baca SelengkapnyaSeorang pria DR diamankan polisi karena ketahuan memesan narkoba ke Polda Sumatera Selatan melalui aplikasi ojek online.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan sopir taksi online inisial C (29) sebagai tersangka pemerasan penumpang Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menindaklanjuti kejadian ini dengan mengecek langsung ke lokasi.
Baca SelengkapnyaKorban mengaku memesan Grab Car saat hendak pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaKeduanya coba memeras calon penumpang yang akan menyeberang ke Lampung menggunakan bus. Kemudian dianiaya sejumlah calo atau preman.
Baca SelengkapnyaKaca Film Sangat Gelap, Ini Penampakan Mobil Sopir Taksi Diduga Culik dan Peras Penumpang Rp100 Juta
Baca SelengkapnyaSeorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Baca SelengkapnyaPelaku sehari-hari berprofesi sebagai petugas keamanan telah diamankan kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerawal dari korban yang memesan taksi online lantas berangkat dengan terduga pelaku yang merupakan sopir taksi online.
Baca SelengkapnyaTersangka memasarkan mobil bekas taksi dengan harga berkisar Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Baca Selengkapnya