Polisi: Pengakuan Korban Tidak Ada Penganiayaan Alat Vital
Merdeka.com - Polisi masih berupaya mendalami motif sebenarnya pengeroyokan terhadap ABZ (15), seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat. Bahwa motifnya terkait masalah asmara, masih sebatas dugaan. Pun demikian, polisi memastikan tidak ada penganiayaan alat vital korban.
Mencuat dugaan, pengeroyokan yang dilakukan siswi SMA di Pontianak dan terjadi akhir Maret 2019 lalu itu, dipicu masalah asmara korban, dengan seorang cowok.
"Motifnya belum bisa kita tahu. Karena korban ini masih dirawat di rumah sakit. Yang ada itu, baru dugaan-dugaan ya," kata Kasat Reskrim Polresta Pontianak Kompol Husni Ramli, kepada merdeka.com, Selasa (9/4).
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Kapan kejadian pengeroyokan terjadi? Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (2/12) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Polisi juga menepis kabar, di tengah aksi pengeroyokan, para pelaku juga menganiaya alat vital korban. "Kalau keterangan korban, saat interogasi awal di Polsek (Pontianak) Selatan, itu tidak ada," ujar Husni.
"Kami pastikan, sementara ini, dari keterangan awal korban, itu (penganiayaan alat vital korban oleh pelaku pengeroyokan) tidak ada," tambah Husni.
Selain itu, Husni juga meluruskan kabar yang beredar di media sosial, korban dikeroyok 12 siswi SMA. "Di Medsos, 12 pelaku itu tidak ada. Dalam keterangan korban, cuma 3 orang. Tapi, kita pasti akan meminta keterangan tambahan korban, kita tunggu kondisinya membaik," terang Husni.
Masih dijelaskan Husni, kepolisian sendiri, dalam hal ini tim unit perlindungan perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polresta Pontianak, belum mengetahui pasti penyakit diderita korban. "Kita tidak tahu korban sakitnya apa," ungkap Husni.
"Karena, korban membuat aduan di Polsek Selatan, 7 hari setelah kejadian. Kemudian dirawat, setelah dari Polsek. Jadi, seminggu setelah kejadian, korban baru dirawat. Maka dari itu, kita minta rekam medis untuk penyelidikan. Sakit apa sih korban ini," tutup Husni.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaKorban dan tersangka menjalin hubungan asmara selama dua tahun
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Jambi Dikeroyok Oleh Anak Club Mobil Belum Sadar, Polresta Jambi Ringkus Dua Orang Pelaku
Baca SelengkapnyaVideo pengeroyokan terhadap seorang siswi SMP di Sumatera Barat viral di media sosial. Tiga pelaku yang juga siswi SMP kini diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Baca SelengkapnyaMeski korban coba memberikan jawaban klarifikasi, pelaku makin ganas menampar korban hingga tersungkur ke tanah.
Baca SelengkapnyaMN menyebut penganiayaan yang dialaminya lantaran kekasihnya tak terima ia bergaul dengan teman pria sekampusnya.
Baca SelengkapnyaJenazah perempuan yang ditemukan di sebuah gubuk dalam kondisi setengah bugil di Malang, ternyata korban kekerasan pacarnya sendiri.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka merupakan buruh pembuat batubata yang tinggal di satu kontrakan. Kepolosan korban dimanfaatkan untuk melampiaskan nafsu mereka.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca Selengkapnya