Polisi tangguhkan penahanan aktivis tolak reklamasi Tanjung Benoa
Merdeka.com - Dikawatirkan situasi bakal memanas, Polda Bali akhirnya memberikan penangguhan penahanan terhadap I Gusti Putu Dharma Wijaya. Gusti Putu merupakan aktivis Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa (ForBALI) yang ditahan karena aksi demo yang dinilai anarkis.
Kendati ia dibebaskan, namun proses hukum terhadap Dharma Wijaya tetap berjalan. Dirinya ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap di tempatnya bekerja di Kuta sekitar pukul 21.00 Wita, Rabu (7/9).
Penangguhan penahanan itu diberikan setelah ada jaminan dari 3 Bendesa Adat dari desa adat Kuta, desa adat Buduk dan desa adat Intaran. Selain itu yang turut menjadi Penjamin juga dari DPRD Provinsi Bali yaitu A A Ngurah Adhi Ardana.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Kenapa Devi Arisandi berjualan bendera? “Soalnya saya itu sudah punya anak istri. Saya mikirnya buat nafkahi anak istri saja. Mau gimana juga harus dijalanin. Kerjaan apa saja pasti saya kerjain. Kalau saya bisa, ya saya kerjain,“
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Bagaimana cara Devi Arisandi berjualan bendera? Devi sudah menyandang disabilitas sejak lahir. Kedua kakinya merupakan kaki palsu. Untuk berjalan saja ia harus menggunakan tongkat.
Dharma dijerat dengan pasal 24 a junto pasal 66 UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan atas aksinya menurunkan bendera Merah Putih saat demonstrasi di Gedung DPRD Bali 25 Agustus lalu.
Sekira pukul 02.50 dini hari, Kamis (8/9) Dharma Wijaya ke luar dari Polda Bali didampingi kuasa hukumnya.
Kuasa hukum Dharma Wijaya, Made Suardana menjelaskan, kasus hukum yang menjerat kliennya tetap berjalan. Namun, tidak dilakukan penahanan terhadap kliennya.
"Mari kita antar Dharma Wijaya pulang ke rumahnya, terpenting keluar dulu. Kita sekarang bubarkan diri dan selanjutnya pulang dengan tertib dan damai," kata Suardana di Mapolda Bali.
Penangkapan ini terkait insiden penurunan bendera Merah Putih di halaman gedung DPRD Bali tanggal 25 Agustus lalu. Sejumlah kalangan mengecam aksi ini. Bahkan DPR dan MPR menyayangkan aksi penurunan bendera tersebut. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
penjamin adalah keluarga, kami berharap ini bisa majelis hakim pertimbangan dan bisa memberikan penangguhan kepada Dito Mahendra," kata Pengacara Dito
Baca SelengkapnyaWakil Komandan Echo TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman meminta TKD Kepri untuk mencabut laporan kepolisian terhadap Ketua Bawaslu Kepri dan Bawaslu Batam.
Baca SelengkapnyaDengan ditangkapnya Dito, per hari ini ia telah resmi ditahan di Rutan Bareskrim Polri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sebuah video yang memperlihatkan puluhan anggota TNI berseragam lengkap sedang menggeruduk Mapolrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya memulangkan 16 pendemo yang ditangkap saat demo berujung ricuh di depan KPU dan DPR/MPR RI
Baca SelengkapnyaAri memastikan akan kooperatif dengan proses hukum. Hanya saja, pihaknya meminta alasan yang jelas kepada Kejaksaan mengapa menahan Indra.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, seluruh hakim yang berjumlah puluhan di PN Denpasar pun turut mendukung gerakan cuti massal hakim pada tanggal 7-11 Oktober 2024
Baca SelengkapnyaDasco menegaskan tidak akan semua orang yang nantinya bakal dijamin keluar
Baca SelengkapnyaAgar tindakan segelintir oknum tidak merusak citra Mabes TNI.
Baca SelengkapnyaTentara mengatakan, memasang Bendera Palestina pada kendaraannya hanya sebagai bentuk dukungan dan rasa kemanusiaan.
Baca Selengkapnya