Polisi Tangkap 3 Caleg Gerindra Diduga Lakukan Politik Uang di Karo dan Nias
Merdeka.com - Polisi mengamankan tiga caleg diduga melakukan politik uang di dua daerah di Sumatera Utara. Para caleg yang diamankan seluruhnya dari Partai Gerindra.
Operasi tangkap tangan dilakukan di Karo dan Nias. Di Karo diamankan 2 caleg 3 anggota tim suksesnya, sedangkan di Nias diamankan seorang caleg bersama 3 anggota tim suksesnya.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia. Total, ada tiga tersangka yang ditangkap, sedangkan satu orang lain masuk ke dalam buron. 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang terlibat dalam Pilkada? Selain itu, Pilkada juga merupakan ujian bagi penyelenggara pemilu, partai politik, dan para calon kepala daerah dalam menjalankan proses demokrasi yang jujur dan adil.
Di Nias, Polres Nias mengamankan caleg Partai Gerindra berinisial DRG. Dia merupakan caleg untuk DPRD Provinsi Sumut yang bertarung di Dapil 8. DRG juga diketahui merangkap sebagai ketua tim pemenangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, se-Kepulauan Nias.
Sementara tiga orang anggota tim sukses yang diamankan masing-masing berinisial MHA alias Ama Wiwin (37), KT alias Kesa (18), dan FL alias Ama Eva (55).
"Mereka diamankan dini hari tadi setelah kita mendapatkan informasi dari masyarakat. Anggota Polres dan Bawaslu kemudian mengecek informasi itu," kata Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, Selasa (16/4).
DRG dan tim suksesnya diamankan di jalan dan posko relawan milik DRG, di Jalan Sirao, Gunung Sitoli, Selasa (16/4) sekitar pukul 02.30 WIB. Semula mereka mengamankan MHA dan KT yang keluar dari posko itu mengendarai sepeda motor.
"Di dalam kendaraannya ada uang pecahan Rp 20 ribu sebanyak Rp 20 juta," kata Deni.
MH dan KT mengaku uang itu diambil dari posko relawan milik DRG. Uang itu diterima dari FL.
"Kedua orang yang kita amankan kita bawa ke kantor posko relawan Caleg DRG. Kita bertemu DRG dan dia mengakui benar ada menyerahkan uang kepada FL sebesar Rp 60 juta untuk keperluan pemilihan dirinya sebagai Caleg DPRD Provinsi Sumatera Utara," ujar Deni.
Pihak Polres Nias kemudian mencari FL. Pria itu diamankan saat sedang mengendarai sepeda motor di jalan. Dari tangannya disita uang tunai sebesar Rp 40 juta.
FL juga mengaku menerima uang dari DRG. Uang itu rencananya dibagikan kepada pemilih di wilayah Kecamatan Namohalu Esiwa dan Kecamatan Lahewa Timur dengan jumlah pemilih sebanyak 2.400 orang. Uang yang akan dibagikan Rp 20 ribu untuk setiap orang.
"Dari posko relawan kita dapatkan dokumen tanda terima uang kepada FL serta catatan jumlah pemilih dan nama pemilih serta fotokopi KTP pemilih di setiap desa," kata Deni.
Total barang bukti uang yang diamankan berjumlah Rp 60 juta terdiri dari uang pecahan Rp 20 ribu. Juga ada kwitansi tanda terima uan dan daftar pemilih setiap desa.
"Untuk keempat laki-laki itu beserta barang bukti dibawa ke Polres Nias untuk dilakukan interogasi awal dan selanjutnya akan diserahkan ke Bawaslu Kota Gunungsitoli," tutup Deni.
Sementara itu, Senin (15/4) sekitar pukul 23.00 WIB, personel Polres Tanah Karo juga mengamankan 2 caleg Partai Gerindra di Karo. Keduanya diamankan bersama 2 orang tim sukses diduga melakukan politik uang.
"Kita menindaklanjuti informasi dari Bawaslu Kabupaten Karo," kata Kasat Reskrim Polres Karo AKP Ras Maju Ginting, Selasa (16/4).
Dua caleg yang diamankan yakni JP dan KS. JP merupakan caleg DPRD Provinsi Sumut, sedangkan KS caleg DPRD Karo. Timses yang diamankan yakni S, JM dan LS. Kelima orang itu diamankan dari dua lokasi.
"Awalnya kita timses mengaku baru saja mengambil uang dari oknum caleg dengan jumlah Rp 11 juta lebih," kata Ras Maju.
Satgas kemudian bergerak ke kantor Partai Gerindra di Tiga Binanga. Mereka mengamankan JP dan KS.
"Oknum caleg ini membenarkan bahwa uang tersebut dari mereka. Direncanakan untuk dibagikan kepada 50 orang, barang bukti yang diamankan uang sekitar Rp 200 juta lebih," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan lima orang yang diamankan, uang itu rencananya akan dibagikan kepada calon pemilih untuk mencoblos paket calon legislatif yakni DPR RI, DPRD Sumut dan DPRD Kabupaten Karo.
"Menurut mereka, satu suara Rp 225 ribu. Dengan rincian untuk caleg DPR RI atas nama JTG, caleg DPRD provinsi atas nama IM, dan caleg DPRD Kabupaten Kabupaten Karo atas nama KS," ungkapnya.
Selanjutnya, satgas money politic Polres Karo menyerahkan empat orang bersama barang bukti yang diamankan ke Bawaslu Kabupaten Karo. "Nanti Bawaslu akan rekomendasikan ke kita. Apakah layak sidik atau tidak, hari ini akan ditentukan setelah rapat pleno," pungkas Ras Kita.
Sebelumnya polisi juga mengamankan 14 orang, termasuk Wakil Bupati Padang Lawas Utara (Paluta), Hariro Harahap. Mereka diduga melakukan politik uang untuk memenangkan istri Hariro, MS, yang juga caleg DPRD Paluta dari Partai Gerindra. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kubu paslon satu menuding jenderal bintang tiga itu cawe-cawe memenangkan sang adik yang menjadi Calon Bupati Gowa.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut berkaitan dengan dugaan pelibatan ketiganya dalam kampanye dan politisasi SARA.
Baca SelengkapnyaKetiga kadernya diketahui menyerahkan dukungan kepada I Gusti Putu Parwata untuk maju Pilkada Karangasem.
Baca SelengkapnyaKPK pun memasukkan nama Harun Masiku sebagai buronan. Tak hanya buron, Harun Masiku juga masuk dalam daftar red notice Interpol.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hari Tanoesoedibjo bersama istri dan lima anaknya kompak maju sebagai calon legislatif (Caleg) pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Jayapura bakal memanggil terlebih dahulu PPD di Distrik Waibhu untuk diklarifikasi.
Baca SelengkapnyaDia akan diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pemotongan insentif pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaHal ini terus menimbulkan pertanyaan hingaa dugaan keterlibatan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca SelengkapnyaMereka adalah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan Yasonna Hamonangan Laoly.
Baca SelengkapnyaSentra Gakkumdu menetapkan Calon Wali Kota Palopo Trisal Tahir menjadi tersangka kasus dugaan ijazah palsu paket C.
Baca Selengkapnya