Polisi tangkap 304 napi kabur Rutan Sialang Bungkuk, 144 masih buron

Merdeka.com - Tahanan dan narapidana kabur dari Rumah Tahanan Negara Sialang Bungkuk Pekanbaru satu per satu mulai ditangkap. Hingga malam ini, polisi berhasil menciduk 303 orang dari 448 tahanan kabur. Pencarian dilakukan usai keributan di Rutan tersebut pada Jumat (5/5) lalu.

‎"Jumlah tahanan yang telah berhasil diamankan sebanyak 304 orang dari jumlah yang melarikan diri 448 orang. Sedangkan untuk tahanan yang masih belum kembali dalam perburuan dan pengejaran sebanyak 144," ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com Selasa (9/5) pagi.

Para napi dan tahanan yang ditangkap kembali itu dikembalikan ke Rutan Sialang Bungkuk untuk dilakukan pendataan. Selanjutnya, mereka diletakkan di sejumlah Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Kabupaten yang ada di Riau. Di antaranya, di Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, dan lainnya.

"Pemindahan ‎para napi dan tahanan ini untuk mengantisipasi kejadian serupa. Puluhan personel kepolisian dikerahkan untuk mengawal pengiriman ke Lapas di daerah," kata Guntur.

Sementara untuk jumlah personel yang melakukan pengamanan masih tetap disiagakan di Rutan Sialang Bungkuk, kurang lebih 100 orang dari Brimob dan 100 personel Polresta Pekanbaru serta puluhan anggota TNI Angkatan Darat.

"Ratusan ‎Brimob masih menjaga Rutan Sialang Bungkuk bersama TNI dan personel Polresta Pekanbaru. Sedangkan personel yang di lapangan masih tetap melakukan pencarian napi yang belum kembali," ucap Guntur.

Para napi dan tahanan yang sudah kembali itu sebagian besar ditangkap polisi dan TNI dibantu warga, sebagian lainnya diserahkan pihak keluarga. Beberapa di antaranya ada juga yang menyerahkan diri sendiri ke Rutan Sialang Bungkuk dan ke beberapa kantor polisi.

"Selain Polresta Pekanbaru, penangkapan napi ini juga melibatkan sejumlah Polres dan jajarannya. Polres Kampar mengamankan 11 napi, Polres Pelalawan tangkap 6 napi, Polres Bengkalis 1, Polres Siak 2, Polres Rokan Hulu 1. Polres lainnya masih melakukan razia rutin mengantisipasi napi kabur ini," pungkas Guntur.

Selain itu, polisi di provinsi tetangga juga menjadi sibuk melacak keberadaan para napi. Polisi juga menggelar razi‎a di terminal, bandar udara, pelabuhan serta perbatasan yang memungkinkan sebagai lokasi akses kaburnya para napi.

"Kita kordinasi berkaitan dengan napi kabur ini bersama Polda Kepulauan Riau, Polda Jambi‎, Polda Sumatera Barat, Polda Sumatera Utara," pungkas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1992 ini.