Polisi tangkap 5 orang pembunuh orangutan mati tertembus 130 peluru
Merdeka.com - Kepolisian di Kutai Timur, Kalimantan Timur, menangkap 5 pelaku penembakkan orangutan yang mati tertembus 130 peluru, sekaligus menyita barang bukti 4 senapan angin. Kelimanya ditetapkan tersangka. Empat diantaranya, ditahan di penjara polisi.
Penangkapan kelimanya, dilakukan Kamis (15/2) sekitar pukul 15.00 Wita, dan ditetapkan sebagai tersangka, Jumat (16/2) kemarin. Kelima orang itu adalah Nasir (54), Rustan (37), Muis (36), Andi (37) dan He (13).
"Lima orang tersangka, 4 dewasa satu orang anak. Mereka ini satu keluarga. Nasir adalah kakek, anaknya adalah Rustan, Andi menantunya dan He, adalah cucu. Sedangkan Muis, adalah tetangga," kata Kapolres Kutai Timur AKBP Teddy Ristiawan, dikonfirmasi merdeka.com, Sabtu (17/2).
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Dimana lokasi Taman Nasional Kutai? Taman Nasional Kutai adalah taman nasional yang terletak di Kalimantan Timur dan menjadi salah satu taman nasional tertua yang ada di Indonesia.
-
Di mana Pak Tumiran menanam jeruk, cokelat, alpukat, dan durian? Saat pertama kali sampai di sana, lahan usaha seluas satu hektare yang didapatkan ia tanami jeruk, cokelat, alpukat, dan durian.
-
Apa yang ditemukan petani di kebun? Seorang petani dan putranya menemukan pedang Viking yang langka di lahan pertanian keluarganya di Suldal, Norwegia.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
Teddy menerangkan, kelima tersangka merupakan petani buah nanas, kelapa sawit dan juga pekebun kayu gaharu, yang berada di areal Taman Nasional Kutai (TNK) di Kutai Timur.
"Kenapa para terduga pelaku ini harus menembak? Alasan awalnya karena Orangutan mengganggu tanaman mereka," ujar Teddy.
Tidak kurang 15 saksi, diperiksa dari kepolisian gabungan tidak hanya Polres Kutai Timur, melainkan juga Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur. "Sebetulnya dari awal pun kami sudah simpulkan. Bahwa para pelaku ini ada tidak jauh dari TKP. Makanya kemudian proses penyelidikan, pemeriksaan, kita fokuskan terhadap orang-orang yang ada di sekitar TKP," jelas Teddy.
Penyelidikan pun menurut Teddy, mengerucut kepada kelima orang itu. "Jadi yang bersangkutan pun kita periksa berulang kali. Baik di Polres di Polsek, dan kita lakukan pendekatan-pendekatan yang lain," ungkap Teddy.
"Akhirnya dengan temuan-temuan kita di lapangan, temuan barang bukti, dan temuan lain, kita simpulkan bahwa merekalah tersangkanya," tambahnya.
Empat dari kelima tersangka, kini meringkuk di penjara Polres Kutai Timur. Mereka dijerat pasal 21 ayat 2 dan pasal 40 ayat 2 Undang-undang No 05 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. "Kita sita barang bukti 4 pucuk senapan angin. Untuk tersangka He, tidak kita tahan karena anak di bawah umur," demikian Teddy.
Diketahui, Orangutan usia remaja, ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2). Usai dievakuasi, kondisinya memburuk dan mati, Selasa (6/2) dalam perawatan di lokasi aman, di kantor Balai TNK.
Hasil autopsi, ditemukan tidak kurang 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, 2 mata buta karena peluru yang bersarang serta telapak kaki kiri hilang diduga akibat sabetan senjata tajam.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Baca SelengkapnyaTersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaJaksa menilai perbuatan ketiga terdakwa sadis dan biadab. Karena itulah jaksa mempertimbangkan hal yang memberatkan bagi mereka.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaOktaviandi mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin 20 Febuari 2023 sekitar pukul 10.00 WITA.
Baca SelengkapnyaKini, pelaku telah diamankan dan mendekam di sel tahanan Polsek Teluknaga, Polres Metro Tangerang Kota.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI-Polri melumpuhkan lima anggota KKB di Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaBaku tembak terjadi antara polisi dan pencuri sawit di Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus penembakan sekuriti perusahaan Parna Agro Mas (PAM) di Sarolangun, Jambi. Tiga orang ditangkap terkait peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaApapun latarbelakangnya, pembunuham hewan dilindungi melanggar undang-undang.
Baca Selengkapnya