Polisi tangkap anggota TNI yang ikut demo
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Makassar bukan hanya dilakukan oleh mahasiswa. Tetapi, juga oknum TNI yang menyamar dan bergabung dengan mahasiswa.
Oknum anggota TNI ini, ikut berunjuk rasa dan melempari polisi saat terjadi kericuhan. Mahasiswa melempari polisi yang menghalau mereka berbuat anarkis di depan kampus di Jl Sultan Alauddin, Selasa (27/3/2012) petang.
Polisi kemudian menembakkan water cannon ke arah demonstran. Mahasiswa kemudian berbalik arah dan lari berhamburan. Salah seorang diantaranya terjatuh dan diamankan oleh warga yang menonton aksi mahasiswa.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Di lapangan, terlihat pria berambut cepak mengenakan kaos berwarna abu-abu berkerah ini ikut berbaur dengan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin di Jalan Sultan Alauddin.
Warga yang geram kemudian memukuli orang yang terjatuh. Belakangan diketahui pria itu bernama Syamsu Alam, anggota Yon Zipur berpangkat Serda, NRP 21090172160390.
Saat dipukuli warga, Syamsu Alam akhirnya mengaku sebagai anggota TNI. Dia kemudian diamankan oleh polisi ke Pos Lantas Sultan Alauddin.
Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana (Kapendam) Letkol Yance Woley saat dihubungi membenarkan anggota zipur yang dipukul warga. Kendati demikian, ia tak mengetahui detail kejadiannya.
Meski demikian, ia menegaskan anggota Yon Zipur yang terlibat aksi unjuk rasa tidak dibenarkan. "Kalau memang benar dia ikut berunjuk rasa akan kami proses secara hukum," tegas Yance. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaTotal 4 orang menjadi tersangka kasus penganiayaan pemuda asal Aceh.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu diketahui terjadi di Desa Jaharun B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/5) sore.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI ini terlihat mengendarai motor dengan seorang wanita tanpa menggunakan helm.
Baca Selengkapnya14 Prajurit TNI diperiksa Pomdam Jaya itu berasal dari pelbagai kesatuan.
Baca Selengkapnya20 Prajurit TNI tersangka tersebut masuk dalam kategori pangkat tamtama sampai bintara.
Baca SelengkapnyaEnteng tangan, sosoknya tak segan memukul seorang tukang parkir.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI yang sedang melerai keributan di acara hiburan solo organ tiba-tiba dikeroyok brutal oleh warga yang emosi.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya/Jayakarta memeriksa sebanyak 14 prajurit dari berbagai kesatuan terkait aksi pengeroyokan terhadap empat warga sipil di depan Polres Metro Jakpus
Baca Selengkapnya