Polisi Tangkap Dua Mahasiswa dalam Keadaan Mabuk saat Demo di Depan DPR
Merdeka.com - Polisi menangkap dua mahasiswa saat demo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta. Keduanya ditangkap usai kedapatan mabuk dan membawa minuman keras saat demo berlangsung.
"Betul 2 mahasiswa UKI, ditangkap dalam keadaan mabuk alkohol jenis sopi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Selasa (25/9) malam.
Dua mahasiswa itu diduga ikut menyerang petugas karena terpengaruh alkohol.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang menangkap 2 mahasiswa yang mengedarkan ganja? Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan menangkap dua mahasiswa berinisial MR dan MA karena terlibat kasus peredaran narkotika jenis ganja.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
"Makanya mereka sangat represif melakukan penyerangan terhadap petugas. Ini kedua pelaku yang diamankan petugas saat sedang mabuk minum sopi dan menyerang petugas," katanya.
Saat ini, polisi sudah memukul mundur mahasiswa dari depan gedung DPR dengan tembakan gas air mata dan water canon. Sebagian mahasiswa memilih bertahan sambil duduk di pagar pembatas dan jalan tol dalam kota.
Massa mahasiswa terpencar di beberapa titik di sekitar DPR. Seperti bertahan di daerah Slipi, kawasan sekitar SUGBK, Palmerah dan Petamburan.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan dalam rangka penolakan pengesahan Rancangan KUHP. Para mahasiswa juga menolak pengesahan RUU Pemasyarakatan karena dinilai melonggarkan hukuman bagi koruptor.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
Baca SelengkapnyaBentrokan tersebut terjadi ketika massa demonstran merobohkan pagar Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, mahasiswa menentang Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang disampaikan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa mendukung hak angket DPR terpantau melempari mobil komando massa penentang hak angket DPR.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya