Polisi Tangkap Empat Orang Penanam 300 Pot Ganja Hidroponik di Brebes
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Barat menangkap empat orang pria berinisial SY, TM, HF dan OH. Ketiganya ditangkap terkait budidaya narkoba jenis ganja hidroponik yang dikembangbiakkan.
"Pengungkapan berawal dari penangkapan tersangka inisial TM, kemudian dikembangkan dan didapat barbuk 3,8 gram ganja. Dilanjutkan proses pengungkapan, kita berhasil tangkap tersangka kedua inisial HF, yang mana kita mendapat cukup banyak BB 38 gram. Dia berperan sebagai kurir," kata Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Ady Wibowo kepada wartawan, Rabu (9/6).
Usai menangkap dua orang, petugas kembali mengembangkan kasus tersebut. Al hasil, mereka mengungkap adanya tanaman ganja hidroponik yang berada di Brebes, Jawa Timur.
-
Apa yang ditemukan di dalam pot? Sejumlah koin-koin paduan tembaga tampaknya dimasukan secara longgar ke dalam pot, sedangkan sebagian koin perak disimpan dalam dua tas kulit yang ditempatkan di bagian paling atas.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Dari mana ganja yang dicampur kue itu berasal? Dari hasil kerja sama tersebut ditemukan ganja yang dicampur dengan kue seberat 278,2 gram dari Kota Medan, Sumatera Utara.
-
Bagaimana ganja bisa terkubur? Kemungkinan besar, setelah dikonsumsi zat-zat ini diserap ke dalam aliran darah kemudian ke pembuluh darah di jaringan tulang, sehingga kini terperangkap di sana.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
"Tanaman ganja hidroponik di Brebes di tanam di lantai 2 di salah satu bangunan, di lokasi kita mendapat 300 pot tanaman ganja yang berhasil tumbuh 200 pot. Kita juga amankan barbuk alat penyemprot pupuk dan sebagai," ujarnya.
Dari sana, polisi juga mengamankan satu orang lagi yakni OH. Polisi juga menemukan barang bukti berupa biji ganja dan 29 linting ganja.
"Kita juga berhasil tangkap produsen atau pemberi perintah yang nanam ganja, mulai dari produsen, kurir, tukang tanam dan pengguna," jelasnya.
"Kita tangkap OH, ada barbuk biji ganja dan 29 linting. Yang unik tidak masuk dalam konteks ekonomis jual beli, tapi digunakan sendiri. Sebelumnya dia menanam di Majalengka, tapi tidak tumbuh. Ini belum sempat panen tapi sudah berhasil kita ungkap," sambungnya.
Ady menyebut, untuk satu pot isi ganja tersebut memiliki berat 200 gram. Sehingga, total sebanyak 40 kilogram jika memang tumbuh semua.
"1 pot ganja 200 gram, kalo jadi semua total 40 kilogram dari 200 pot tanaman ganja," ucapnya.
Peran Para Pelaku
Ady menjelaskan, dalam kasus ini para pelaku memiliki peran masing-masing. Untuk TM diketahui sebagai pengguna, HF bertugas sebagai kurir.
"SY tukang tanam, dikasih uang Rp 550 ribu dan jika berhasil panen maka dikasih upah Rp 100 ribu satu pot. OH pemodal atau produsen yang memberi perintah menanam ganja," jelasnya.
Hingga kini, polisi masih mendalami motif para pelaku tersebut menanam ganja hidroponik tersebut. Apalagi, ganja-ganja tersebut nantinya tidak akan dijual jika memang sudah tumbuh.
"Ini masih kita dalami, masih ada proses lanjutan terkait tangkapan ini. Karena ini cukup unik, tidak dijual tapi dipergunakan untuk konsumsi pribadi. Karena berdasar pengakuan juga sudah lama menggunakan ganja ini. Makanya kita temukan biji ganja yang bisa ditanam," ungkapnya.
"Kita terapkan Pasal TM Pasal 127 HF, SY, OH Pasal 114 subsider Pasal 111 juncto Pasal 132 minimal 6 tahun maksimal 20 tahun," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka beserta seluruh barang bukti ganja sudah diamankan di Mapolres Tanah Karo.
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 4.338 pohon ganja yang diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaSebaran ladang ganja ini berada diĀ wilayah hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca SelengkapnyaHasilnya, ditemukan tiga titik ladang ganja di dua lokasi lahan ganja.
Baca SelengkapnyaSelain menemukan ribuan tanaman ganja, polisi juga kembali menetapka tersangka baru.
Baca SelengkapnyaEmpat orang, dua perempuan dan dua laki-laki diamankan, sedangkan satu DPO warga negara asing
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaSeorang staf Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Brebes, AN kedapatan memakai dan mengedarkan ganja. Dia diringkus BNNP Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan tiga pohon ganja setinggi satu meter di dalam lemari pakaian pelaku.
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis tembakau sintetis rencananya akan diedarkan ke wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaKedua pelaku penanam ganja tersebut yakni Ngatoyo (51) dan Bambang (32) warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan seorang terduga pelaku berinisial AM (35)
Baca Selengkapnya