Polisi Tangkap Kelompok Anarko dan 73 Pelajar, Diduga Akan Demo Tolak UU Ciptaker
Merdeka.com - Aparat Polresta Surakarta mengamankan puluhan remaja yang tergabung dalam kelompok anarko dan pelajar sesaat sebelum aksi demonstrasi menolak RUU Cipta Kerja dilakukan di depan Balai Kota Solo, Senin (12/10). Bahkan kelompok anarko yang terdiri dari sekitar 10 orang tersebut kedapatan membawa minuman keras miras.
Sementara jumlah pelajar yang diamankan sebanyak 73 orang. Mereka kemudian dibawa ke Mapolresta Surakarta. Untuk pelajar yang diamankan, akan didata dan dipanggil guru serta orangtua mereka.
"Kita amankan tadi mayoritas adalah anak-anak pelajar. SMA kelas 1, SMA kelas 2. Sudah ada imbuhan dari kepala dinas pendidikan baik provinsi maupun Kota Surakarta untuk tidak ikut aksi ini," ujar Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, saat ditemui di lokasi aksi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
"Dan juga di beberapa tempat kita berhasil mengamankan kelompok massa yang menamakan dirinya Anarko. Hasil penggeledahan, ditemukan botol miras yang dibawa," sambung Ade menegaskan.
Mantan Kapolres Karanganyar tersebut berharap aksi demonstrasi pada hari ini berjalan dengan damai dan tidak ada pihak yang ingin membuat situasi Kamtibmas di Solo menjadi tidak aman.
"Koordinasi kita dengan korlap aksi luar biasa, sangat baik, sampai dengan sore hari ini tidak mengizinkan kelompok lain untuk bergabung," terangnya.
Sementara itu kepada petugas, kelompok anarko mengaku berasal dari luar daerah kota Solo seperti Ngandong dan Boyolali. Mereka terlihat membawa sebuah botol air mineral berisikan beras jenis ciu. Meski mengaku akan ikut demonstrasi namun mereka tidak mengetahui tujuan dari aksi tersebut.
Sementara itu aksi demo dilakukan ratusan mahasiswa di depan Balai Kota Solo. Mereka berasal dari HMI, IMM dan KAMMI. Sebelum menggeruduk balai kota, mereka berkumpul di Bundaran Gladag dan berjalan kaki hingga depan kantor Wali Kota Solo.
Selain menolak RUU Omnibus Law, para mahasiswa juga menuntut diterbitkannya Perppu. Mereka juga mengecam tindakan represif aparat kepolisian dan menuntut jaminan kesejahteraan buruh.
"Kami ingin sampaikan bahwa mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi tidak melulu rusuh. Kita juga sudah berkomitmen dalam aksi ini jangan sampai disusupi oleh massa kelompok lain," ucap Koordinator Aksi, Abdul Malik Anwar Hamisi.
Dalam aksi tersebut secara bergantian mereka melakukan orasi menolak RUU Omnibus Law. Mereka juga membawa spanduk besar bertuliskan "Presiden Keluarkan Perpu", serta sejumlah poster berisi tuntutan mereka. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka membakar lima wadah kemenyan dan melakukan aksi bisu.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat demo di DPR, Joko Anwar juga ikut berunjuk rasa di depan Gedung MK.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKapolda memastikan semua mahasiswa yang sempat diamankan sudah dibebaskan.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaPuluhan pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/1) dini hari digelandang ke Mapolres Garut.
Baca SelengkapnyaKelompok Anarko ini menyusup dan melarikan diri ke sejumlah kampus yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaTanpa basa-basi, Tim Sparta pimpinan Kombes Polisi langsung beraksi. Puluhan 'oknum' pendekar langsung digulung.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu 2024 berupa mobilisasi pemilih secara ilegal.
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca Selengkapnya