Polisi tangkap mahasiswa S2 calo ujian masuk Kedokteran UGM
Merdeka.com - Lima orang yang diduga sebagai calo ujian masuk Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) ditangkap Kepolisian Resor Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tiga dari kelima orang tersebut adalah pegawai dan mahasiswa universitas negeri tersebut.
"Lima tersangka tersebut di antaranya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) bagian administrasi UGM atas nama Budi Purwanto, lalu atas nama Karim dan Silvyantari mahasiswa S2 UGM asal Riau," kata Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin seperti dikutip Antara, Kamis (6/2).
Para tersangka ini ditangkap setelah polisi menerima laporan dari tujuh orang calon mahasiswa. Para korban mengaku telah dimintai uang hingga ratusan juta.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana oknum meminta uang dari dokter Aulia? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu.
-
Siapa korban penipuan ini? Namun data universitas itu masih dalam penyidikan sehingga belum bisa disampaikan ke publik.
-
Siapa yang jadi korban penipuan? Defri mengalami insiden ini ketika menerima tawaran investasi pada pertengahan 2023.
-
Siapa yang menjadi korban penipuan? Laporan tersebut mengungkap bahwa sang ayah, yang berasal dari daerah Nantou, Taiwan bagian tengah, telah menjadi korban penipuan investasi daring.
Contohnya korban bernama Sri Ganeviati yang mengaku telah menyetor sejumlah uang tetapi warga Banten ini akhirnya tidak lulus juga. Sri pun melapor ke Polres Sleman pada 30 Desember lalu.
"Korban melaporkan tindak penipuan yang dilakukan Budi Purwanto lantaran anaknya gagal masuk ke Fakultas Kedokteran UGM. Padahal sebelumnya korban sudah menyetorkan uang Rp. 439,5 juta dengan jaminan lolos tes masuk Fakultas Kedokteran UGM," tuturnya.
Dari laporan tersebut polisi mendapatkan nama empat pelaku lainnya. "Tidak tertutup kemungkinan masih ada tersangka dan korban lainnya," tandasnya.
Para tersangka dijerat dengan Pasal 3 Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 mengenai tindak pidana pencucian uang, dan Pasal 378 Jo 372 KUHP tentang penipuan.
"Selain itu kami juga kembangkan untuk unsur pemalsuan dokumen, karena ditengarai surat rektor yang menyatakan korban lulus tes palsu," katanya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim menemukan aksi perjokian dan mengamankan mahasiswa yang mencoba menggantikan salah satu peserta.
Baca SelengkapnyaIa mengaku dijanjikan uang sebanyak Rp20 juta sebagai imbalan telah mengerjakan tes CPNS.
Baca SelengkapnyaPerundungan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk.
Baca SelengkapnyaRaih peringkat ketiga Tes Seleksi CPNS, peserta ini ternyata pakai jasa joki seorang Mahasiswa. Ini informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaAdapun peran ketiga tersangka berbeda-beda. SM misalnya, berperan meminta sejumlah uang tunai kepada bendahara PPDS.
Baca SelengkapnyaIuran ini untuk membiayai operasional selama melaksanakan pendidikan di RS Kariadi Semarang.
Baca SelengkapnyaKadangkala, ia juga akan bertanya pada perawat atau pun teman-temannya yang pernah berkecimpung dalam dunia kesehatan.
Baca SelengkapnyaPolisi juga berharap dokter senior juga memberikan pernyataan terbuka saat dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengungkapkan awal mula dr Aulia depresi hingga diduga bunuh diri.
Baca SelengkapnyaMH juga berdalih menggantikan sepupu kandungnya untuk ujian tes CPNS Kemenkumham.
Baca SelengkapnyaPihak FK Undip siap memecat atau DO jika meman ada senior PPDS anestesi yang memalak dokter Aulia Rahma.
Baca SelengkapnyaSebuah video viral yang dinarasikan kisah pemuda yang tertipu tes menjadi polisi.
Baca Selengkapnya