Polisi Tangkap Muncikari Prostitusi Online Bertarif Rp 2 juta di Balikpapan
Merdeka.com - Satreskrim Polres Balikpapan, Kalimantan Timur, membongkar prostitusi online bertarif Rp 1-2 juta, melalui fasilitas chatting MiChat. Terduga muncikari warga Samarinda, Adi Setianto (22) kini meringkuk di penjara.
Penangkapan muncikari dilakukan Sabtu (9/2) malam, oleh kepolisian yang menyamar, di salah satu hotel berbintang di Balikpapan. Sebelumnya polisi mengendus prostitusi online, menawarkan bisnis esek-esek melalui MiChat.
"Benar. Jadi anggota lidik dan pesan (Booking) melalui MiChat, dan dalam penyamaran, disepakati harga Rp 1,8 juta per wanita," kata Kasat Reskrim Polres Balikpapan, AKP Makhfud Hidayat, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (14/2).
-
Siapa pelaku pembunuhan PSK online? Kepala Polres Cirebon Kota AKBP Muhammad Rano Hadiyanto menjelaskan dalam kurun waktu tiga jam setelah kejadian, pelaku berinisial C (30) ditangkap karena terbukti menganiaya korban A (21) hingga meninggal dunia.'Kami mendapatkan laporan terkait penemuan jasad korban pada pukul 15.30 WIB, Kamis kemarin. Tiga jam berselang pelaku yakni C berhasil kami tangkap,' kata Kapolres di Cirebon, dilansir Antara, Jumat (10/5).
-
Siapa yang sering melakukan pengemis online? Saat ini banyak konten kreator yang sering mengunggah video mengemis online di akun media sosialnya seperti Tiktok, Instagram, Short Youtube.
-
Bagaimana pelaku bunuh PSK online? Pelaku mencekik leher dan memukul wajah korban berkali-kali, sampai korban tak sadarkan diri,' ujarnya.Ia menyampaikan motif pelaku melakukan penganiayaan karena korban dianggap mengingkari kesepakatan terkait tarif kencan tersebut.
-
Siapa saja yang terjebak judi online? Berdasarkan data dari Desk Pemberantasan Perjudian Daring yang mencatat periode 4-19 November 2024, sekitar 8,8 juta warga Indonesia telah terjebak dalam judi online.
-
Apa yang dilakukan pelaku setelah bunuh PSK online? Pelaku sempat menghilangkan jejak perbuatannya dengan membersihkan noda darah yang tercecer di dalam kamar. Kemudian memasukkan korban ke dalam lemari,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Bersama dengan terduga muncikari, usai menyepakati tarif kencan dengan wanita yang ditawarkan, akhirnya bertemu di salah satu hotel. Saat itu, terduga muncikari membawa 2 wanita sesuai pesanan. "Iya, kita bayar DP (Down Payment) Rp 1 juta (per wanita). Sisanya (Rp 800 ribu), dibayar setelah kencan," ujar Makhfud.
"Waktu kita bayar DP itu, kita langsung lakukan penangkapan di hotel. Terduga muncikari AS, warga Samarinda, kita bawa ke kantor, bersama bukti uang antara lain Rp 1 juta dan alat kontrasepsi," tambah Makhfud.
Dalam keterangannya kepada penyidik, terduga muncikari Adi Setianto, mematok tarif Rp 1 juta-Rp 2 juta sekali kencan per wanita. "Dari pengakuannya, cuma ada 2 orang teman wanita yang dia tawarkan," ungkap Makhfud.
Kendati demikian, lanjut Makhfud, polisi tidak mempercayai begitu saja pengakuan AS. "Kami sekarang sedang mengembangkan kasusnya. Tidak menutup kemungkinan ada muncikari lainnya, dan ada korban wanita lainnya," terang Makhfud.
Adi Setianto, kini meringkuk di penjara. Dia dijerat dengan UU No 21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. "Telepon selular juga kami jadikan barang bukti kasus prostitusi online ini," pungkas Makhfud.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaTiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaPara korban diperjualbelikan untuk melayani pria hidung belang melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaAIF menawarkan seorang mahasiswa yang juga sebagai selebgram di Kota Makassar inisial EDA.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaTersangka FEA alias Icha mendapat bagian 50 persen dari setiap transaksi.
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaSEK (34) dan AFM (29) terlibat dalam kasus overstay hingga prostitusi online di Bali.
Baca SelengkapnyaDengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.
Baca Selengkapnya