Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Tangkap Rahmat Baequni Terkait Kasus Hoaks Petugas KPPS Tewas Diracun

Polisi Tangkap Rahmat Baequni Terkait Kasus Hoaks Petugas KPPS Tewas Diracun Ilustrasi borgol. ©2013 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Rahmat Baequni dibawa ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat. Dia diperiksa terkait kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks.

"Iya (ditangkap). Saat ini masih diperiksa di Polda Jabar," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/6).

Trunoyudo mengatakan, pihaknya akan membeberkan hasil penyelidikan kepada publik siang ini. "Nanti ya kang habis salat Jumat. Sekarang masih rapat. Saya juga belum pegang datanya," ujar dia.

Sebelumnya, kasus penyebaran hoaks yang menjerat Rahmat Baequni ditangani oleh Mabes Polri. Namun, Selasa (18/6) dilimpahkan ke Polda Jabar. Kasus ini bermula dari video ceramah Baequni yang tersebar di media sosial.

Baequni menyebut penyebab ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia karena diracun. Awalnya, Baequni bertanya mengenai fenomena meninggalnya ratusan petugas KPPS dalam Pemilu 2019.

Dalam rekaman video yang beredar, Rahmat Baequni bilang kalau telah ditemukan zat beracun dalam cairan jasad petugas KPPS yang meninggal.

Berikut teks yang diucapkan dalam video:

"Bapak ibu, boleh saya cerita bapak ibu? Seumur-umur Pemilu dilaksanakan, jujur, boleh saya jujur? Enggak apa-apa ya? Bapak-bapak ada yang sudah senior,e nggak sebut sepuh karena berjiwa muda. Seumur-umur kita melaksanakan Pemilu, pesta demokrasi, ada tidak petugas KPPS yang meninggal? Tidak ada ya? Tidak ada," kata Baequni dalam potongan video tersebut.

"Tapi kemarin, ada berapa petugas KPPS yang meninggal? 229 orang? Itu dari kalangan sipil, dari kepolisian berapa yang meninggal? Jadi total berapa? 390 orang meninggal. Sesuatu yang belum pernah terjadi dan ini tidak masuk di akal," lanjut dia.

"Bapak ibu sekalian, ada yang sudah mendapat informasi mengenai ini? Tapi ini nanti di-skip ya. Bapak ibu sekalian yang dirahmati Allah, ketika semua yang meninggal ini dites di lab, bukan diautopsi, dicek di lab forensiknya, ternyata apa yang terjadi? Semua yang meninggal ini, mengandung dalam cairan tubuhnya, mengandung zat yang sama, zat racun yang sama. Yang disebar dalam setiap rokok, disebar ke TPS. Tujuannya apa? Untuk membuat mereka meninggal setelah tidak dalam waktu yang lama. Setelah satu hari atau paling tidak dua hari. Tujuannya apa? agar mereka tidak memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di TPS," kata Baequni.

Pernyataan Baequni bertentangan dengan keterangan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila S Moeloek. Menkes menilai tidak ada kejanggalan dalam kasus meninggalnya petugas KPPS. Menurut dia, para petugas KPPS itu meninggal karena masalah kesehatan.

Reporter: Ady Anugrahadi

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
KPK Tangkap Tangan Pejabat Pemkot Pekanbaru
KPK Tangkap Tangan Pejabat Pemkot Pekanbaru

Namun, Ghufron belum bisa merinci siapa saja yang terkena OTT oleh pihaknya tersebut. Pemeriksaan mendalam akan dilakukan lebih dulu.

Baca Selengkapnya
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi
Puspom TNI Segera Sampaikan Status Kabasarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi

Perkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.

Baca Selengkapnya
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

Baca Selengkapnya
Kajari Bondowoso Terjaring OTT KPK
Kajari Bondowoso Terjaring OTT KPK

KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Bondowoso, Jawa Timur

Baca Selengkapnya
Usai Ditangkap KPK, Pj Wali Kota Pekanbaru Diperiksa di Polresta Pekanbaru
Usai Ditangkap KPK, Pj Wali Kota Pekanbaru Diperiksa di Polresta Pekanbaru

Selain Risnandar, KPK juga dikabarkan tangkap dua kepala dinas dan satu Sekda.

Baca Selengkapnya
Dua Polisi jadi Tersangka Usai Tahanan Tewas di Rutan Polsek Kumpeh Ilir Jambi, Ada Dugaan Penganiayaan
Dua Polisi jadi Tersangka Usai Tahanan Tewas di Rutan Polsek Kumpeh Ilir Jambi, Ada Dugaan Penganiayaan

Kematian Ragil Alfarisi menjadi tanda tanya bagi keluarga, Mereka menduga korban dibunuh bukan bunuh diri.

Baca Selengkapnya
Berpakaian Serba Hitam, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Diperiksa KPK Buntut OTT 7 Orang
Berpakaian Serba Hitam, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Diperiksa KPK Buntut OTT 7 Orang

KPK membawa Gubernur Bangkulu Rohidin Mersyah ke Jakarta untuk diperiksa terkait operasi tangkap tangan (OTT).

Baca Selengkapnya
Penyidik Berpakaian Preman Tenteng Koper Merah Bersarung Hitam Buntut OTT Pemprov Kalsel
Penyidik Berpakaian Preman Tenteng Koper Merah Bersarung Hitam Buntut OTT Pemprov Kalsel

Hal itu usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) terhadap terduga pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya
Badan Penuh Luka, Pencuri Biji Kakao Ditemukan Tewas di Tahanan
Badan Penuh Luka, Pencuri Biji Kakao Ditemukan Tewas di Tahanan

Kasus tersebut kini ditangani penyidik Propam Polda Sulbar.

Baca Selengkapnya
Menko Hadi Pastikan Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus Dalam Tahap Penyelidikan
Menko Hadi Pastikan Isu Anggota Densus 88 Kuntit Jampidsus Dalam Tahap Penyelidikan

Hadi mengatakan proses penyelidikan tetap dilakukan dengan tetap saling menjaga marwah.

Baca Selengkapnya
KPK OTT di Bondowoso Jawa Timur
KPK OTT di Bondowoso Jawa Timur

KPK masih bungkam soal siapa yang terjaring OTT karena tim masih menjalankan tugasnya di lapangan.

Baca Selengkapnya
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks
Viral Video Sebut Anggota KKB Sudah Ditangkap Malah Dibebaskan, Kapolres Puncak Jaya Pastikan Hoaks

Kapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.

Baca Selengkapnya