Polisi Tangkap Susanti Usai Aniaya Bocah 7 Tahun Hingga Koma
Merdeka.com - Polisi mengamankan Susanti (23) setelah melakukan penganiayaan berat kepada bocah TP (7). Susanti mengaku menganiaya TP karena bocah itu nakal. Namun muncul dugaan lain, pelaku takut hubungan sesama jenisnya dengan tante korban Md (17) terbongkar.
Kapolsek Sangasanga, Iptu Muhammad Afnan mengatakan, 5 bulan ini, korban memang tinggal bersama tantenya yang juga adik dari ibu kandungnya. Pasalnya ibunda korban tengah bekerja di Balikpapan.
"Awalnya, korban dititipkan ke neneknya. Tapi, karena si tante (Md) ini senang dengan korban, dan punya hubungan sesama jenis dengan pelaku, maka tante korban putuskan mengontrak rumah dan tinggal bertiga dengan korban," katanya, Selasa (1/10).
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
Pelaku menganiaya korban dengan menggunakan ikat pinggang, gantungan baju dan sepatu. Dan kini pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan mengenai kejiwaan pelaku yang saat ini ditahan di Polsek Sangasanga.
"Apakah tante korban juga ikut menganiaya korban, juga masih kami dalami. Kita koordinasi dengan unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Reskrim Polres Kukar. Juga, apakah pelaku ini punya kelainan jiwa, kita akan cek ke psikiater," tutup Afnan.
Untuk diketahui, bocah TP koma selama dua hari dengan banyak luka memar sekujur tubuhnya. Dia dirawat di RSUD AW Syachranie, Samarinda. Dia diduga dianiaya pasangan lesbian tantenya.
Kasus itu terbongkar Senin (30/9), setelah korban dibawa Susanti dan tante korban, dari Puskesmas ke IGD RSUD AW Syachranie. Begitu tiba di rumah sakit, pelaku langsung kabur, dan akhirnya kasus itu dilaporkan nenek korban ke Polsek Sangasanga.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaMotif melakukan kekerasan alasannya karena untuk menghukum korban. Namun dijelaskan apa kesalahan korban hingga dianiaya begitu sadis.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaSadisnya Ayah di Tangerang Aniaya Anak Sambung hingga Tewas
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaPara tersangka tidak hanya sekali dianiaya. Namun berulang kali terutama oleh ibu angkatnya dengan berbagai macam cara.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku melakukan kekerasan kepada bayi 7 bulan itu karena gemas.
Baca SelengkapnyaDelapan orang itu diduga melakukan penganiayaan hingga mencabut kuku korban yang dituduh mencuri celana dalam.
Baca SelengkapnyaDalam kasus yang sudah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru pada Mei 2024 itu, kepolisian sudah memeriksa sebanyak empat saksi.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca Selengkapnya