Polisi Tangkap Tiga Maling Spesialis Gembos Ban dan Begal di Samarinda
Merdeka.com - Tiga komplotan spesialis pencurian modus gembos ban, pecah kaca, hingga begal, diringkus polisi. Sementara ini, tercatat mereka sudah beraksi 22 kali kejahatan, di berbagai ruas jalan di Samarinda.
Satu per satu pelaku adalah Putra (23), Mikel (25) dan Rian (41) dibekuk tim gabungan Reskrim Polsek Samarinda Kota, Polsek Samarinda Seberang, serta Polresta Samarinda, di dua kawasan berbeda.
"Kenapa baru kami sampaikan hari ini, karena kami perlu waktu untuk mengumpulkan barang bukti yang berhasil kami dapatkan, seperti perhiasan hasil kejahatan," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Yuliansyah di kantornya, Senin (6/7).
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
-
Bagaimana para begal itu mencoba untuk menghentikan mobil wanita tersebut? Begal tersebut meminta pemobil keluar dan turun dengan dalih bahwa ada masalah pada ban mobil yang dikendarainya.
Dia menerangkan, aksi warga Samarinda, Kalimantan Timur itu sudah sangat meresahkan. Aksi ketiga pelakunya cukup terencana dengan baik. Mulai dari pemecah kaca mobil, penggembos ban mobil, hingga begal di jalanan.
"Sampai kepada yang berperan sebagai eksekutor. Ada golok kami amankan, tapi belum digunakan saat beraksi," ujarnya.
Dari 22 lokasi kejadian, satu diantaranya adalah pencurian tas wanita di dalam mobil berisi perhiasan bermodus gembos ban, dengan kerugian sekitar Rp100 juta, Jumat (26/6) siang lalu di Jalan KH Ahmad Dahlan.
"Korban sudah diikuti setelah keluar dari ATM. Ban mobil yang sudah digembosi terus diikuti. Juga, jambret (begal), mereka memepet korban lalu merampas perhiasan korban," ungkap Yuliansyah.
Dia menambahkan, saat penangkapan pelaku di rumah kontrakan di Jalan M Said, ternyata korban mengaku sebagai pedagang di pasar malam. "Tetangga bilang, pelaku menggelar selamatan, setelah dagangan banyak terjual. Ternyata kan, bukan karena dagangan terjual, tapi berhasil berbuat kejahatan di jalanan," terang Yuliansyah.
Kasus itu sendiri, apabila tidak terungkap, pelaku berencana beraksi di banyak lokasi lainnya. Ketiganya kini meringkuk di sel penjara, dengan jeratan pasal 363 dan 365 KUHP tentang Pencurian.
"Kami perhatikan kronologi kejadian, dan cara bertindak, mereka yang jelas bukan pemain baru, semua terorganisir. Dua dari 3 pelaku ini residivis. Dan, masih ada 1 orang lagi masuk DPO (Daftar Pencarian Orang), karena sebagai perencana dan inisiator," tutup Yuliansyah.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaWarga Jawa Timur harus waspada karena komplotan pencuri motor dan mobil ini diduga sudah menjadi sindikat
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaKomplotan ini tak segan-segan melukai korbannya demi mendapatkan harta benda yang mereka inginkan.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku menjalankan perang masing-masing. Mulai dari menginjak, memukul, hingga melindas korban dengan sepeda motor
Baca SelengkapnyaKomplotan ini memiliki berbagi peran. Si wanita mengawasi korban di dalam bank dan lainnya mengeksekusi setelah diberi kode oleh tersangka wanita.
Baca SelengkapnyaPria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca Selengkapnya