Polisi Tegaskan 2 Penembakan di Aceh Tak Berkaitan: Tetap Kami Selidiki
Merdeka.com - Dua peristiwa penembakan yang terjadi di Provinsi Aceh yakni pos polisi di Panton Reu, Aceh Barat, dan anggota TNI yang bertugas sebagai Komandan Badan Intelijen Strategis (Bais) wilayah Pidie, dipastikan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Aceh tak ada kaitan antara keduanya.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, mengatakan peristiwa penembakan pertama terjadi di pos polisi Panton Reu, pada Kamis (28/10) sekitar pukul 03.15 WIB dini hari. Berdasarkan keterangan sementara dari satu orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka inisial DP, pemberondongan pos polisi menggunakan senjata laras panjang itu diduga karena DP dendam dengan pihak kepolisian setempat. Namun, polisi belum berhenti mencari fakta dan tersangka baru terkait kasus tersebut.
Selang 16 jam kemudian, di hari yang sama, Komandan Bais wilayah Pidie, Kapten Abdul Majid (53) tewas ditembak OTK di jalan Lhok Krincong, Desa Lhok Panah, Kecamatan Sakti, Kabupaten Pidie, sekitar pukul 17.15 WIB sore.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
Aparat gabungan TNI dan Polri baru berhasil menangkap tiga tersangka penembakan itu di dua wilayah, yakni Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, pada Minggu (31/10). Ketiganya masing-masing berinisial D (penyedia senjata jenis SS1 V2), F (eksekutor), dan M (kenalan korban). Menurut Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy, kasus ini murni perampokan yang direncanakan.
"Jadi (kedua kasus) tidak ada kaitannya. Ini sebuah kasus yang berbeda, dan motifnya pun berbeda,” kata Winardy, saat menggelar konferensi pers di Mapolda Aceh, Minggu (31/10) siang.
Dia juga menyebut, baik senjata dan tersangka di kasus penembakan Komandan Bais Pidie, polisi tak menemukan kaitannya dengan mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). "Namun kita akan mendalaminya. Hasil sementara profesinya adalah petani (tersangka D), kemudian wiraswasta (tersangka M), dan eksekutornya adalah tukang cukur (tersangka F). Begitu juga senjatanya akan kita dalami dari mana diperoleh," ujarnya.
Sementara pada kasus penembakan pos polisi Panton Reu, polisi baru menemukan barang bukit tiga peluru aktif kaliber 5,56 yang menguatkan pria inisial DP, ditetapkan sebagai tersangka. Sementara senjata dan latar belakangnya, belum diungkap polisi.
Dari dua kasus penembakan tersebut, Polda Aceh meminta masyarakat untuk tenang dan tidak perlu takut.
"Kita pastikan polisi akan bekerja profesional untuk mengungkapkan (kedua) kasus ini," pungkas Kombes Pol Winardy.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam kejadian itu telah menewaskan satu keluarga wartawan Tribrata TV
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaPenyidik mendapatkan keterangan lebih dari dua orang saksi yang menyatakan bahwa tersangka Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaKabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyatakan kepolisian masih melakukan evaluasi di kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Baca SelengkapnyaKomjen Wahyu Widada tidak menampik hal itu dilakukan secara menyeluruh, termasuk terhadap penyidik yang menangani perkara
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya