Polisi tegaskan info pendataan para kiai terkait PKI adalah hoax
Merdeka.com - Di hadapan para kiai dan ulama, Kapolres Malang menjelaskan kabar hoax terkait pendataan para kiai dan ulama di Jawa Timur. Pihaknya menyesalkan, niat baik Kepolisian justru dikait-kaitkan sedemikian rupa dengan peristiwa G/30S/PKI Tahun 1965.
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung di hadapan para kiai dan pimpinan pesantren NU (Nahdlatul Ulama) dan Muhammadiyah menegaskan bahwa kabar tersebut hoax atau tidak benar. Justru pihak Kepolisian ingin bersilaturahim dengan para ulama dan kiai, termasuk di Kabupaten Malang.
"Saya katakan, itu efek dari media sosial. Bisa saya tegaskan itu berita hoax," tegas AKBP Yade Setiawan Ujung di Universitas Raden Rahmad (Unira) Kabupaten Malang, Selasa (7/2).
-
Bagaimana Polda Bali memastikan informasi itu hoax? 'Kami langsung koordinasi dengan Kabiro Kompas wilayah Bali dan Kompas tidak ada berita di Website kompastv.com untuk tangga 13 Juni 2024, redaksionalnya juga berbeda dengan Kompas TV, dan itu berita hoaks karena logo Kompas TV di palsukan oleh oknum tersebut,' kata Kombes Jansen dilansir dari akun Instagram Polda Bali.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Kapan pembantaian PKI terjadi? Saat peristiwa pembantaian para anggota PKI yang terjadi pada kurun waktu tahun 1965-1967, Pak Darmadi masih duduk di kelas 4 SD.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Kata Yade, berita tidak benar tersebut bermula dari wilayah Jombang yang menyebut adanya pendataan kiai dan ulama. Kabar tersebut kemudian dikaitkan dengan peristiwa pembantaian G30S/PKI tahun 1965.
"Di mana dikatakan, setelah kiai dan ulama didata, dikhawatirkan akan ada tindakan negatif seperti peristiwa 1965," katanya.
Yade menceritakan, awal mula adanya pendataan para kiai dan ulama di Jawa Timur. Ide tersebut bermula dari Kapolda Jawa Timur yang baru Irjen Pol Machfud Arifin menjenguk KH Hasyim Muzadi yang saat itu dirawat di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang.
"Saat itu kiai Hasyim memberikan nasihat ke Kapolda supaya sowan ke tokoh agama, kiai dan ulama di Jawa Timur," tegasnya.
Berawal dari situ, Kapolda berniat menjalankan nasehat dari mantan PB NU tersebut. Namun tidak keseluruhan pesantren bisa dikunjungi, tetapi akan ditentukan secara prioritas.
Karena itu ditanyakan ke Polres-Polres. Kapolda sendiri sudah berkunjung ke sejumlah Pondok Pesantren di Pasuruan dan Jombang. Tidak lama lagi akan berkunjung ke beberapa Pondok Pesantren di Malang Raya.
"Jadi latar belakang seperti itu, untuk memperkenalkan diri. Tidak ada maksud negatif, apalagi seperti disampaikan akan ada tindakan negatif seperti kejadian 1965," ungkapnya.
Kabar hoax tersebut dinilai telah meresahkan masyarakat luas dan diharapkan segera diakhiri. Pihaknya juga menegaskan yang dilakukan bukan hanya ingin mengetahui dan memperkenalkan diri.
"Justru orang yang demikian (penyebar hoax), perlu mempertanggungjawabkan kepada Allah. Justru maksud kita baik ternyata dikaitkan macam-macam," ungkapnya.
Abdul Kholiq, Pengasuh dan Pimpinan sebuah Pondok Pesantren di Pagak Kabupaten Malang mengaku tidak pernah didatangi petugas kepolisian terkait kegiatan pendataan. Tetapi memang dalam seminggu terakhir mendengar kabar di media sosial.
"Di Malang sepertinya tidak ada pendataan. Belum ada sama sekali," tegasnya.
Puluhan pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren di Kabupaten Malang berkumpul di Universitas Raden Rachmad Kepanjen, Kabupaten Malang. Acara dikemas dalam silaturahmi Bersama Ulama NU dan Muhammadiyah dalam rangka Memperkokoh Ukhuwah Islamiyah dan Wathaniyah untuk merawat NKRI dan Pancasila.
Hadir memberikan peryataan di antaranya Ketua PC NU Kabupaten Malang dr Umar Usman, Ketua Muhammadiyah Kabupaten Malang DR Mursidi, Ketua MUI Kabupaten Malang KH Misno Fadhol Hija dan Rektor Unira Hasan Abadi. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaAiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca Selengkapnya"Tidak benar Prajurit TNI ditembak mati oleh OPM di Mulia, Kab. Puncak Jaya, itu semua HOAKS," kata Letkol Inf Candra
Baca SelengkapnyaBawaslu DKI Jakarta menyebut ada empat pantarlih yang diduga telah menggunakan joki untuk melakukan pencocokan dan penelitian calon pemilih.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaMenurut Polda Jabar, kabar hoaks itu diperoleh dari sebuah video dari channel Youtube
Baca Selengkapnyaperistiwa bermula ketika Rocky Gerung menghadiri konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB). Di acara itu pernyataan Rocky dianggap hoaks dan hasutan.
Baca Selengkapnya