Polisi Tegaskan Percakapan Kapolda Metro Jaya Soal Rizieq adalah Hoaks
Merdeka.com - Polda Metro Jaya membantah soal beredarnya di media sosial terkait percakapan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran perihal pembunuhan Habib Rizieq Shihab. Percakapan itu dilakukan di media sosial WhatsApp.
"Ini percakapan WA viral, hoaks membocorkan WhatsApp perihal pembunuhan HRS oleh anggota kepolisian," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (9/12).
Dalam tangkapan yang beredar itu, mencatut nama detikcom. Namun, kata Yusri, media daring tersebut tidak pernah menuliskan atau membuat berita soal percakapan Kapolda yang dikatakannya hoaks.
-
Kenapa berita hoaks tentang Kominfo diklaim tidak benar? Hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul yang sama.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kenapa Titiek Puspa tidak melapor berita hoaks ke polisi? 'Oh, menghabiskan tenaga. Ngapain lapor? Biarin dia mau bikin begitu ya buat saya tidak apa-apa. Mungkin ada (pembuat hoaks) ingin menyapa saya. Tetapi nggak kesampaian,' ujarnya.
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
"Ini yang beredar di sosmed bahwa ada salah satu media yang menuliskan tentang viral hacker yang membocorkan percakapan pak kapolda metro jaya medianya adalah media detikcom ini beredar bahwa ada percakapan pak Kapolda Metro Jaya dalam satu WA-nya ini saya jelaskan bahwa ini adalah berita tidak benar," jelasnya.
©2020 Merdeka.com/Nur Habibie"Saya sudah konfirmasi ke media detikcom dari media pun menyatakan tidak pernah memberitakan seperti ini dan ini editan. Ini diedit, karena media tersebut tidak pernah mengeluarkan berita ini. Ini editan sudah dikonfirmasi langsung dari pihak media bahwa ini diedit," sambungnya.
Menurutnya, apa yang beredar di media sosial tersebut merupakan bentuk provokasi terhadap masyarakat dengan menumpangi media yang ada.
"Pembelajaran masyarakat juga bahwa tahu bijak dalam bermedsos untuk bisa tanggapi apapun yang ada di medsos, ini upaya orang yang mau provokasi menyebarkan berita tidak benar dengan menumpangi media yang ada," ujarnya.
Cari Pelaku
Dengan beredarnya berita yang dinyatakan hoaks tersebut, polisi mengaku akan mendalami dan juga mencari pelakunya.
"Nanti akan kami dalami, kami akan lakukan pendalaman ini semuanya untuk kita cari siapa pelakunya. Karena ini sudah beredar luas di medsos tentang adanya percakapan Kapolda Metro Jaya yang memang ini semuanya setelah konfirmasi kepada pihak media, media tersebut menyatakan tidak pernah mengeluarkan berita ini, dan setelah didalami ini editan oleh mereka dengan mengatasnamakan media media tersebut," ungkapnya.
Yusri menegaskan, percakapan Kapolda Metro Jaya yang dimuat di salah satu media daring itu adalah tidak benar alias hoaks. Menurutnya, informasi yang disajikan ke masyarakat itu adalah editan.
"Sudah beredar di medsos kami sudah stempel dan jelaskan ke masyarakat bahwa berita ini tidak benar. Pihak media pun sudah sampaikan ke kami bahwa tidak pernah mengeluarkan berita ini. Setelah diketahui bahwa ternyata editan, ini upaya provokasi kami akan lakukan pendalaman. Pelaku akan kita tindak sesuai hukum berlaku," tegasnya.
"(Ancaman hukuman) ada di UU ITE," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aiman mengaku bukan polisi tidak netral dalam Pemilu, melainkan oknum
Baca SelengkapnyaCEO KBA News, Ramadhan Pohan menyatakan nama medianya telah dicatut untuk menyebarkan informasi tersebut
Baca SelengkapnyaWakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Henry Yosodiningrat meralat ucapannya terkait isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon 02
Baca SelengkapnyaAiman juga menyebut dalam video turut menyinggung masih banyak anggota polisi yang masih menjaga nuraninya untuk netralitas.
Baca SelengkapnyaKapolres menyebut video itu untuk menjatuhkan institusi Polri dan memecah belah TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta masyarakat untuk terlebih dahulu mencari kebenaran dari setiap isu yang beredar di ruang publik atau media sosial
Baca SelengkapnyaAiman Witjaksono mengaku belum mengetahui adanya laporan tersebut tetapi dia siap mematuhi hukum.
Baca SelengkapnyaIrjen Sandi Nugroho membantah isu Kapolri memerintahkan Dirbinmas untuk memenangkan paslon tertentu dalam Pemilu
Baca Selengkapnyaaporan pertama dilayangkan Relawan Indonesia Bersatu dan teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 31 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait isu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menampar wamentan.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca Selengkapnya