Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi tegaskan punya bukti kuat Ratna Sarumpaet terlibat makar

Polisi tegaskan punya bukti kuat Ratna Sarumpaet terlibat makar Ratna Sarumpaet. ©2016 merdeka.com/budy susanto

Merdeka.com - Aktivis Ratna Sarumpaet bersikukuh tak terlibat makar. Bahkan, dirinya meminta pihak kepolisian untuk mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan atau SP3 dalam kasus tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Muhammad Iriawan menanggapi santai keinginan Ratna Sarumpaet tersebut. Menurut dia, yang jelas kepolisian mempunyai bukti keterlibatan Ratna Sarumpaet dalam kasus makar.

"Kalau keinginan pihak bu Ratna silakan saja, kami kan punya bukti-bukti ya, masa polisi berani ngambil tanpa bukti, rekamannya ada, saksi ada, semuanya ada di sana ya," kata Iriawan, di wilayah Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (22/12).

Mantan Kapolda Jawa Barat ini malah mempertanyakan bantahan Ratna Sarumpaet dalam kasus tersebut. Padahal dari bukti yang dimiliki kepolisian, Ratna Sarumpaet terlibat dalam kasus makar. "Nggak ikut? Masa nggak ikut," kata Iriawan.

Menurut Iriawan, kepolisian saat ini masih terus menelusuri kasus tersebut. "Terus, sekarang masih melakukan pendalaman kasus makar," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI) Ratna Sarumpaet menyebut polisi melakukan salah tangkap terhadap dirinya, ketika menciduknya dari Hotel Sari Pan Pacific, Jumat 2 Desember lalu. Ia pun mendesak agar polisi melakukan SP3.

"Jadi kalau menurut saya, polisi pun bisa melakukan kesalah. Polisi bisa salah tangkap. Jadi jangan ngotot," kata Ratna di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kamis (22/12).

"Kalau memang sudah salah tangkap ya sudah dikasih hak salah tangkap adalah SP3. Ya nggak ada lah orang superbenar, walaupun polisi masih bisa salah," sambungnya.

Kata Ratna, pihak kepolisian seharus mengecek dan memastikan terlebih dulu aktifitasnya di hotel tersebut. Sehingga, dirinya jangan dikaitkan dengan aksi makar.

"Pasukannya kan ada 220 orang katanya yang memberikan laporan (lihat Ratna), bisa saja kan salah satu salah ngomong oh Ratna sudah masuk, dipikir masuk ke hotel itu berarti ikut paginya (aksi 212). Berarti itu adalah asumsi. Bukan melihat dengan benar," pungkasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons PDIP soal Ramai Ungkit Janji Megawati Datangi KPK Jika Hasto Ditangkap
Respons PDIP soal Ramai Ungkit Janji Megawati Datangi KPK Jika Hasto Ditangkap

Di tengah bergulirnya kasus ini, publik mengungkit janji Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang akan mendatangi KPK jika Hasto ditangkap.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Polisi, Begini Sosok Palti Hutabarat di Mata PDIP
Ditangkap Polisi, Begini Sosok Palti Hutabarat di Mata PDIP

Palti Hutabarat ditangkap polisi dan jadi tersangka kasus penyebaran informasi

Baca Selengkapnya
Soal Pakta Integritas Pj Bupati Sorong, Hasto Singgung Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet
Soal Pakta Integritas Pj Bupati Sorong, Hasto Singgung Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet

Hasto mengaku PDIP tidak akan melakukan kampanye hitam atau black campaign.

Baca Selengkapnya
Saka Tatal Jalani Sumpah Pocong Demi Buktikan Tak Beri Kesaksian Bohong Terkait Kasus Kematian Vina
Saka Tatal Jalani Sumpah Pocong Demi Buktikan Tak Beri Kesaksian Bohong Terkait Kasus Kematian Vina

Dalam kasus kematian Vina dan Eky, Saka Tatal telah menjalani hukuman selama delapan tahun penjara. Dia diduga ikut terlibat atas hilangnya nyawa Vina dan Eky.

Baca Selengkapnya
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel
Korban Pelecehan 2 Polisi Sesalkan Sikap Kapolda Sumsel

Kuasa hukum menegaskan korban tidak memiliki motivasi lain seperti yang disebut jenderal bintang dua itu.

Baca Selengkapnya
KPK Tegaskan Tidak Ada Unsur Politik Obok-Obok Kantor Wali Kota Semarang Terkait Pengusutan Dugaan Korupsi
KPK Tegaskan Tidak Ada Unsur Politik Obok-Obok Kantor Wali Kota Semarang Terkait Pengusutan Dugaan Korupsi

Penggeledahan itu setelah tim penyidik menemukan adanya kasus korupsi pengadaan hingga pemerasan di lingkungan Pemkot Semarang.

Baca Selengkapnya
Sempat Dikabarkan Menghilang Usai Kantornya Digeledah KPK, Begini Kondisi Terkini Wali Kota Semarang
Sempat Dikabarkan Menghilang Usai Kantornya Digeledah KPK, Begini Kondisi Terkini Wali Kota Semarang

Senin (22/7), Mbak Ita terlihat sedang menghadiri rapat di Gedung DPRD Kota Semarang

Baca Selengkapnya
Polisi Tunjukkan Bukti Foto Saka Tatal Tidak Diintimidasi Selama Penyidikan
Polisi Tunjukkan Bukti Foto Saka Tatal Tidak Diintimidasi Selama Penyidikan

Polisi membantah pengakuan Saka Tatal dengan foto-foto selama pemeriksaan.

Baca Selengkapnya
Komisi III DPR Minta Propam Polri Periksa Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon
Komisi III DPR Minta Propam Polri Periksa Iptu Rudiana di Kasus Vina Cirebon

Dede mengaku terpaksa memberikan keterangan palsu karena takut dengan ancaman Iptu Rudiana

Baca Selengkapnya
Megawati Geram KPK Hanya Tuding Hasto: Padahal yang Sudah Jadi Tersangka Banyak
Megawati Geram KPK Hanya Tuding Hasto: Padahal yang Sudah Jadi Tersangka Banyak

Padahal, kata Megawati, banyak pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Tapi tak pernah diganggu-ganggu oleh KPK.

Baca Selengkapnya
Senyum Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti usai Diperiksa 2 Jam Lebih di KPK
Senyum Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti usai Diperiksa 2 Jam Lebih di KPK

Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita diperiksa sebagai saksi kasus gratifikasi hingga pemerasan di Pemkot Semarang.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Penangkapan Pria Pembunuh Mayat Dalam Koper di Bekasi, Tertunduk Lesu Tangan Diborgol
Detik-Detik Penangkapan Pria Pembunuh Mayat Dalam Koper di Bekasi, Tertunduk Lesu Tangan Diborgol

penangkapan AARN berkat hasil kerjasama dari tim gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, Polsek Cikarang Barat dan Polrestabes Bandung

Baca Selengkapnya