Polisi tegaskan tangkap Kivlan & Adityawarman sudah koordinasi TNI
Merdeka.com - Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan membantah bila penangkapan Brigjen (Purn) Adityawarman Thaha dan Meyjen (Purn) Kivlan Zen terkait dugaan makar dianggap sebagai penculikan dan menjadi perpecahan di tubuh TNI. Menurut Iriawan, penangkapan pensiunan tentara tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak TNI.
"Perlu saya sampaikan berkaitan dengan malam sebelum tanggal dua yaitu tanggal 1 malam, kami dengan Pangdam dan beberapa pejabat Kodam dan Polda, rapat membahas hasil informasi intelijen. Karena beberapa orang akan melakukan rencana yang diduga perbuatan makar di mana pasal yang akan mereka persangkaan adalah 107 juncto 110 dan 87," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Selasa (6/12).
Iriawan menjelaskan, dirinya mendapatkan informasi dari beberapa pertemuan mereka di beberapa tempat. Sehingga pada malam tersebut dilakukan rapat tertutup.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dibahas dalam rapat koordinasi? Selain melakukan peninjauan langsung, rangkaian kunjungan di Kalimantan Timur juga melibatkan rapat koordinasi yang membahas rencana Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPH Migas dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pengendalian, pembinaan, dan pengawasan penyaluran Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) agar tepat sasaran.
-
Siapa yang mengadakan rapat kabinet perdana? Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menggelar rapat kabinet perdana bersama seluruh menteri di Istana Negara, Rabu (23/10).
-
Kenapa Ahmad Sahroni meminta pelaku dijerat pasal pembunuhan berencana? 'Sadis sekali, betapa mudahnya hari gini merenggut nyawa manusia. Apalagi anak ini tidak berdosa, tidak ada hubungannya dengan apa yang dialami pelaku,' ujar Sahroni, Rabu (28/2). 'Maka saya minta aparat penegak hukum menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Karena ini memang sudah direncanakan, pelaku sudah tahu bagaimana cara untuk menutupi jejak kejahatannya,' tambah Sahroni.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
"Ini terlihat saya langsung selaku Kasatgas operasi atau pengamanan tanggal 2, dan Pangdam selaku wakil. Dan kami berdua melakukan rapat dan diikuti para pejabat," jelasnya.
Usai melakukan rapat, lanjutnya, pihaknya bersama TNI melakukan penangkapan ke rumah Kivlan Zein dan Adityawarman.
"Pihak POM dan pihak Kodam Jaya karena kami include satu kesatuan. Termasuk manakalanya mengambilnya diduga akan melakukan makar," pungkasnya.
Secara terpisah, Mabes TNI menegaskan mendukung langkah kepolisian menangkap Mayjen (Purn) Kivlan Zein yang diindikasikan akan melakukan tindakan makar. Kapuspen TNI Mayjen Wuryanto menepis penangkapan Kivlan sama dengan peristiwa G30S/PKI.
Menurutnya penangkapan Kivlan dilakukan oleh alat negara yang sah.
"Konteksnya sangat jauh berbeda di mana pada peristiwa G30S/PKI, PKI lah yang menculik para Jenderal TNI AD dan melaksanakan upaya makar. Sedangkan penangkapan kedua purnawirawan tersebut, dilakukan oleh institusi yang sah dan tentu dengan alasan yang kuat sesuai peraturan perundangan yang berlaku," jelas Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, Senin (6/12).
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret kebersamaan jenderal TNI-POLRI, rekan satu angkatan di Akmil dan Akpol.
Baca SelengkapnyaDua oknum anggota TNI Kodam IX/Udayana ditangkap karena diduga terlibat dalam penyerangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaSehingga, Agung menegaskan tidak perlu bagi KPK memandang dalam operasi senyap atau OTT takut informasinya bocor.
Baca SelengkapnyaSekedar informasi Indonesia dijadwalkan bakal menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September mendatang.
Baca SelengkapnyaKabaharkam Komjen Fadil Imran menantang Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Aiman Witjaksono buka-bukaan soal adanya aparat tidak netral di Pemilu 202
Baca SelengkapnyaBerikut momen jenderal bintang 2 suruh semua Kapolres dan Dandim berdisi di depan Kapolri-Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif dari dua anggota tersebut yang ikut dalam aksi penyerangan tersebut.
Baca Selengkapnya