Polisi Telusuri Sekelompok Remaja Bersenjata Tajam Fotonya Viral di Media Sosial
Merdeka.com - Polisi menyelidiki sekelompok remaja memegang senjata tajam yang fotonya viral di media sosial. Penyelidikan dilakukan lantaran beredarnya foto tersebut membuat masyarakat resah.
"Ada foto geng motor anak-anak yang membawa senjata tajam itu sedang diidentifikasi oleh laboratorium digital," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Pendalaman terhadap foto yang dilakukan laboratorium digital tersebut untuk mengetahui apakah foto tersebut asli atau rekayasa. "Apakah itu betul senjata tajam itu sesuai dengan bentuk yang aslinya atau merupakan suatu editan, ini masih di cek keasliannya," ujarnya.
-
Bagaimana foto itu dicek kebenarannya? Cek Fakta Merdeka.com menelusuri keaslian foto tersebut dengan Fake Image Detector untuk mencari tahu apakah foto tersebut merupakan hasil rekayasa teknologi kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI).
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran video tersebut? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Gimana cara cek kebenaran video? Cek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran dengan menggunakan google lens dan hasil penelusuran mengarah pada artikel dari laman turnbackhoax.id yang berjudul '[SALAH] Pajak bagi Ibu Melahirkan' yang diunggah pada Selasa 18 Juni 2024.
-
Bagaimana Cek Fakta memeriksa video tersebut? Penelusuran Cek fakta merdeka.com, mula-mula melakukan penelusuran dengan mengunggah thumbnail ke situs Yandex. Hasilnya, foto Anies yang memakai rompi orange merupakan hasil editan.
-
Siapa yang terlibat dalam foto yang diragukan? Sebuah foto memperlihatkan kebersamaan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang diklaim sedang berada di klub malam.
-
Apa yang diklaim foto itu tunjukkan? Sebuah foto memperlihatkan 6 wanita Indonesia berpose bintang daud dalam bendera Israel mencuat di Facebook. Beberapa akun membagikannya dengan narasi bahwa wanita-wanita tersebut menyuarakan dukungannya pada Israel melalui foto yang diambil.
Dengan adanya hal itu, ia ingin agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi, masyarakat diminta jangan terlalu mudah percaya dengan hal tersebut.
"Artinya di sini masyarakat betul-betul bijak dalam menggunakan media sosial. Dan tidak usah terlalu percaya dengan apa yang disebarkan oleh akun-akun anonymous, tidak bisa diklarifikasi beberapa konten yang diviralkan itu. Baik berupa foto, video, narasi," ucapnya.
Jenderal bintang satu ini berjanji, pihaknya akan selalu berusaha memberikan klarifikasi terhadap beberapa kejadian seperti hal tersebut. Karena, agar masyarakat tidak menjadi resah.
"Aparat kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan klarifikasi terhadap setiap konten yang disebarkan akun-akun itu," pungkasnya.
Tak Usah Percaya
Masyarakat saat ini sedang dihebohkan dengan sejumlah video anak remaja yang sedang melakukan pembegalan dengan menggunakan senjata tajam. Lokasi video tersebut berada disejumlah wilayah.
Dedi mengatakan, masyarakat jangan terlalu percaya dengan foto dan video yang tersebar saat ini di media sosial. "(Masyarakat) tidak usah terlalu percaya dengan apa yang disebarkan oleh akun-akun anonymous, tidak bisa diklarifikasi beberapa konten yang diviralkan itu. Baik berupa foto, video, narasi," kata Dedi.
Ia pun menjelaskan, beberapa video dan foto yang beredar di sejumlah wilayah yakni seperti seseorang yang tangannya ditebas oleh sejumlah orang hingga putus yang sebenarnya terjadi pada 22 Februari 2019 lalu dan bukan di saat bulan suci Ramadan.
"Terus masalah parkiran yang ribut, seolah-olah itu geng motor. Itu kejadian di daerah Panakupang, Makassar tanggal 13 Mei 2019. Itu sudah ditangani oleh Polrestabes Makassar," jelasnya.
"Kemudian ada beberapa CCTV juga, kejadian-kejadian di Kwitang tanggal 5 Mei 2019, korban meninggal dunia pelaku sudah ditangkap, ditangani oleh Polda Metro," sambungnya.
Lalu, terkait foto sejumlah remaja yang sambil memegang senjata tajam. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendalaman dengan memeriksa foto tersebut di laboratorium digital.
"Ada foto geng motor anak-anak yang membawa senjata tajam itu sedang diidentifikasi oleh laboratorium digital. Apakah itu betul senjata tajam, itu sesuai dengan bentuk yang aslinya atau merupakan suatu editan, ini masih di cek keasliannya," ungkapnya.
Menurutnya, yang benar terjadi pembegalan di bulan suci Ramadan yakni seorang pengendara motor yang dipepet oleh satu buah motor yang ditumpangi dua orang. Saat itu, dua orang tersebut hendak mengambil kunci pengendara motor tersebut.
"Satu kejadian pada bulan suci Ramadan yaitu video viral naik motor yang diambil kuncinya. Dari Polda Metro sudah mengomunikasikan akun yang menviralkan video tersebut. Tapi ternyata belum ada respon, apakah benar peristiwa tersebut seperti yang dia sampaikan, dibegal lain dan sebagainya," ucapnya.
Dengan adanya hal itu, ia ingin agar masyarakat bisa lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Apalagi, masyarakat diminta jangan terlalu mudah percaya dengan hal tersebut.
"Artinya di sini masyarakat betul-betul bijak dalam menggunakan media sosial. Dan tidak usah terlalu percaya dengan apa yang disebarkan oleh akun-akun anonymous, tidak bisa diklarifikasi beberapa konten yang diviralkan itu. Baik berupa foto, video, narasi," ucapnya.
Jenderal bintang satu ini berjanji, pihaknya akan selalu berusaha memberikan klarifikasi terhadap beberapa kejadian seperti hal tersebut. Karena, agar masyarakat tidak menjadi resah.
"Aparat kepolisian akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa memberikan klarifikasi terhadap setiap konten yang disebarkan akun-akun itu," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan para remaja tersebut dilakukan setelah polisi melakukan patroli siber.
Baca SelengkapnyaLokasi Duel 2 Remaja Putri Gunakan Sajam yang Viral Diduga di Palembang, Ini Kata Polisi
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaKanit PPA Satreskrim Polres Tulungagung, Ipda Fatahillah, mengatakan, ada dua berkas konten video porno yang saat ini mereka dalami.
Baca SelengkapnyaKapolsek Jagakarsa, Kompol Multazam mengatakan dua terduga pelaku penganiayaan berhasil diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dalam peristiwa tujuh remaja meninggal di Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaPerkelahian dua remaja putri menggunakan celurit yang diduga terjadi di Palembang yang viral di media sosial masih diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca SelengkapnyaKini lima pemuda beserta barang bukti telah dibawa ke Polsek pasar minggu untuk diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaPelaku dan barang bukti sajam dibawa ke Mako Polsek Pinang untuk proses hukum lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaDelapan remaja ini ditangkap saat polisi melakukan patroli.
Baca SelengkapnyaViral video di medsos memperlihatkan para remaja diduga kreak tengah dipukuli oleh warga berseragam TNI
Baca Selengkapnya