Polisi Tembak 4 Tersangka Pembobol Rumah Kosong di Denpasar
Merdeka.com - Kepolisian Polsek Denpasar Selatan menembak betis para komplotan pembobol rumah kosong di wilayah Denpasar Selatan karena saat dilakukan penangkapan mereka berusaha melarikan diri. Para komplotan ini bernama Andri (39) Ardimansyah (39) Hartoyo (29) dan Delly Wijaya (28).
Mereka ditangkap pada Selasa (28/1) kemarin sekitar pukul 01.00 Wita di Jalan Benasari, Nomor 4 di Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
"Untuk tersangka ada empat orang. Ini kasus pencurian dan pemberatan. Adapun objek atau sasaran yang merupakan TKP rumah kosong ataupun tempat indekos kosong. Di mana di sini terjadi di tiga lokasi atau tiga tempat dengan tiga korban," kata Wakapolresta Denpasar AKBP I Wayan Jiartana di Mapolsek Denpasar Selatan, Rabu (29/1).
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dicuri polisi tersebut? Mengambil kesempatan dalam kesempitan, seorang polisi di Jerman mencuri 180 kilogram keju dari truk yang terbalik karena kecelakaan.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
Ia menerangkan komplotan ini semuanya berasal dari Sumatera Selatan. Sementara untuk TKP yang disatroni komplotan ini, di antaranya di sebuah indekos di Jalan Raya Sesetan, Gang Ikan Pari, Denpasar Selatan dengan korban bernama Benny.
Kemudian, TKP kedua di sebuah rumah, Jalan Penyaringan, Gang Telabah Mentari, Sanur Kauh, Denpasar Selatan, dengan korban seorang wanita Warga Negara Asing (WNA) asal Belanda bernama Corneliske Josephine De Ruiter. Selanjutnya TKP ke tiga di sebuah indekos Griya Asri, kamar nomor 1, jalan Penyaringan, Desa Sanur Kauh, Kecamatan Denpasar Selatan, dengan korban bernama Joshua Jacometti asal Negara Swiss.
"Sementara ini yang terungkap di wilayah Denpasar Selatan dan tidak menutup kemungkinan di daerah lain dan masih pengembangan," imbuh AKBP Jiartana.
Sementara untuk kerugian korban di TKP pertama mencapai Rp71 juta, lalu di TKP kedua Rp73 juta dan kemudian di TKP ketiga mencapai Rp31 juta dengan total kerugian Rp175 juta.
AKBP Jiartana menerangkan, mereka datang ke Bali memang sengaja melakukan aksi pencurian rumah kosong. Berada di Bali sebelum tahun baru, mereka berencana melancarkan aksi kejahatannya sebulan lalu kembali ke Sumatera Selatan.
"Para tersangka ini selama ini menetap di wilayah Kuta tapi melakukan aksinya wilayah Denpasar Selatan. Menurut pengakuan mereka awalnya dua orang datang sebelum tahun baru dan setelah tahun baru menyusul rekannya lagi dua orang. Mungkin selama sebulan di Bali melakukan aksi setelah itu mereka akan kembali lagi untuk mencari lokasi baru," jelasnya.
Para komplotan ini, saat melakukan aksinya tidak menentu bisa pagi, siang dan malam. Hal itu, tergantung dari sasaran yang mereka targetkan yaitu rumah atau tempat indekos yang ditinggal pergi oleh penghuninya.
Sementara untuk otak komplotan tersebut ialah si Andri. Komplotan ini sebelum beraksi melakukan survei di wilayah Denpasar Selatan. Selain itu, saat melakukan aksinya mereka membawa senjata tajam bila tepergok tidak menutup kemungkinan mereka akan melukai korban.
"Mereka survei dulu setelah target didapat baru mereka eksekusi, dari tiga TKP korban saat kejadian tidak ada di tempat. Modusnya, mencari rumah kosong yang ditinggal oleh korban kemudian merusak kunci pintu atau gembok dengan menggunakan alat yang telah dipersiapkan," ujar AKBP Jiartana.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca SelengkapnyaPara pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaEmpat orang telah diamankan. Polisi juga meminta pelaku lainnya untuk segera menyerahkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin Diduga Korban Perampokan, Polisi Temukan Petunjuk
Baca SelengkapnyaPelaku masing-masing berinisial D (30), C (48), O (46) dan S (29). Keempatnnya pun terancam hukuman mati
Baca Selengkapnya