Polisi Tembak Dua Pembunuh Kuli Bangunan di Badung
Merdeka.com - Dua tersangka pelaku pembunuh kuli bangunan Ahmad Miskadi (40) asal Jember, Jawa Timur, akhirnya berhasil ditangkap tim dari Polda Bali, Kamis (11/3). Keduanya disergap di dua tempat terpisah dan ditembak.
Tersangka yang ditangkap yakni Yohanes Ngidi Ate alias Jon (22) dan Yosep Oktavianto Dia Ate alias Genji (24). Yohanes ditangkap di tempat indekosnya di Jalan Raya Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, sedangkan Yosep diringkus di Jalan Raya Gatsu Timur, Denpasar, Bali.
"Ini kasus pencurian dengan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya seorang korban," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Bali Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro di Mapolda Bali, Jumat (12/3).
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
Dia menyampaikan, pelaku mengaku melakukan pencurian dengan kekerasan itu karena terdesak ekonomi. Keduanya tidak memiliki pekerjaan.
Rahardjo menyebut kedua pelaku sempat mencoba melakukan perlawanan, sehingga ditembak petugas. Yosep ditembak pada bagian betis, sedangkan Yohanes di bagian bokong karena mencoba kabur dari jendela. "Melakukan tindakan tegas terukur pertama kepada salah satu pelaku yang mencoba kabur saat dilaksanakan penangkapan. Tindakan tegas terukur terhadap pelaku kedua karena berusaha kabur saat mencari barang bukti," imbuhnya.
Dalam aksi pencurian dengan kekerasan itu, Yosep berperan menunggu di sepeda motor. Sementara itu, Yohanes masuk TKP.
Saat Yohanes berhasil mencuri telepon genggam korban, aksinya dipergoki putra korban. Dia dikejar.
Selanjutnya, terjadi perkelahian. Yohanes dan Yosep mengeroyok korban. "Korban ditusuk beberapa kali di daerah-daerah yang mengakibatkan meninggal, di bagian dahi, leher dan nadi.
Dua-duanya mengeroyok (korban). Jadi dua lawan satu. Setelah itu anak korban (datang) karena bapaknya tertusuk. Anaknya mengamankan bapaknya, namun tidak tertolong," ungkap Rahardjo.
Kedua pelaku berdalih selalu membawa senjata tajam dengan alasan untuk menjaga diri. Keduanya juga menyatakan baru pertama kali melakukan pencurian dan kekerasan.
Dalam kasus ini, polisi mengamankan satu unit sepeda motor Honda Scoopy, dua unit telepon genggam merek Oppo, sebilah pisau bergagang kayu yang masih ada bercak darah korban, serta satu baju kaus.
"Mereka ini, tidak ada pekerjaan dan selalu membawa senjata tajam dan tujuannya untuk membela diri," ujar Kombes Rahardjo.
Seperti diberitakan, seorang buruh bangunan, Ahmad Miskadi (40) asal Jember, Jawa Timur, tewas dibunuh di depan Sendok Warung, Jalan Raya Semat, Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (4/3) sekitar pukul 03.00 Wita. Dia diduga dihabisi pencuri yang dipergoki putranya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaSenjata api rakitan ilegal tersebut merupakan milik tersangka IG yang kemudian dibawa oleh tersangka IMS ke Rusun Polri Cikeas.
Baca SelengkapnyaPolres Bogor telah membentuk tim gabungan dengan Polsek Klapanunggal untuk melakukan pengembangan kasus penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaTak terima ditegur, kedua pelaku langsung melakukan penyerangan kepada Aipda D dan A.
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah menembak dua warga sipil.
Baca SelengkapnyaSejumlah senjata tajam disita polisi saat menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka terdeteksi akan melakukan kejahatan kembali di wilayah Kandis.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaPolisi masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti.
Baca Selengkapnya