Polisi tembak teman SMA di Ciracas diduga dendam lama
Merdeka.com - Seorang anggota polisi diduga melakukan salah tembak terhadap warga Ciracas, Jakarta Timur, dengan inisial AS. Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya langsung menyelidiki kasus ini yang terjadi pada Sabtu (3/11) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kejadian tersebut ternyata memang sudah ada unsur permusuhan dari kedua belah pihak. Karena memang antara korban dan diduga pelaku merupakan teman lama.
"Bukan salah tembak, jadi memang itu sudah ada bibit-bibit permusuhan itu teman sendiri ya, teman pas sekolah SMA. Jadi polisi kemudian dia masih satu kampung dan itu saling ngancem aja," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (6/11).
-
Siapa yang terlibat dalam kontak tembak? Kontak tembak terjadi antara Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 133/Yudha Sakti dengan OPM wilayah Sorong Raya.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Argo pun mengungkapkan, antara korban dan diduga pelaku saling ancam-mengancam. Dan saat itulah terjadi penembakan. Namun, ketika itu ada tiga orang polisi yang sedang membawa senjata api.
"Kita masih belum melihat bagaimana waktu di sana, kita belum sampe ke sana ya. Tapi saling mengancam di sana, akhirnya ada suatu letusan terjadi makanya ada tiga orang anggota yang membawa senpi. Sedang kita cek ke labfor siapa nanti yang melakukan," ungkapnya.
Ia pun membantah soal adanya info bahwa kejadian itu karena adanya aksi tawuran. Saat ini, pihaknya sedang melakukan pemeriksaan terhadap ketiga anggota tersebut dan juga peluru yang bersarang di kepala korban.
"Enggak ada (info tawuran). Iya karena anggota ini terdesak dan terjatuh dia melakukan tembakan ke atas. Ada beberapa anggota. Nanti kita cek, peluru itu sudah kita autopsi, korbannya nanti kita cek," ujarnya.
Ia pun menjelaskan, pihak keluarga saat sudah mengetahui kejadian tersebut. Dan sampai saat ini memang masih dilakukan pemeriksaan terhadap tiga anggota tersebut.
"Keluarga sudah tau itu musibah dan nanti secara internal akan kita lakukan pemeriksaan. Kita tunggu saja nanti (Anggotanya itu akan ditindak pidana atau tidak)," jelasnya.
Sekedar informasi, AS ditemukan tewas bersimbah darah di belakang rumah kontrakannya di Gang Asem, Ciracas. Sebelum AS ditemukan tergeletak, sejumlah warga mendengar beberapa kali suara seperti letusan senjata api.
Kejadian itu sendiri terjadi pada Sabtu (3/11) malam. Dan berdasarkan informasi yang dihimpun, polisi yang melakukan salah tembak itu masih berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). Dia juga merupakan anggota Sabhara BKO Densus Polda Metro Jaya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca SelengkapnyaIrwan dalam rapat kemudian memperlihatkan bukti rekaman cctv, ketika anggota Polisi R mencoba melerai percobaan tawuran
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan dialami oleh Siswa SMP Negeri 2 Cimanggu di Cilacap oleh temannya sendiri. Korban mengalami luka akibat penganiayaan yang dilakukan temannya.
Baca SelengkapnyaDia mengklaim, penembakan itu terjadi saat tawuran di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, pada Minggu (24/11) dini hari.
Baca SelengkapnyaKombes Irwan sempat membuka CCTV sebelum terjadinya penembakan. Ternyata ada dua kelompok Geng Tanggul Vs Geng Seroja
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPolisi membenarkan siswa SMK Negeri di Semarang berinisial GRO tewas tertembak peluru oleh polisi.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaGamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17) siswa SMKN 4 Semarang tewas terkena tembakan Aipda Robig.
Baca Selengkapnya