Polisi Temukan 5 Bom Aktif saat Gerebek Terduga Teroris di Bekasi dan Condet
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, polisi telah menemukan lima bom aktif saat Densus 88 antiteror melakukan penggerebekan dan penggeledahan terhadap terduga teroris di Bekasi dan Condet, Jakarta Timur.
"Kemudian di saat yang bersamaan juga saat ini, tim Satgas Densus yang ada di Jakarta telah mengamankan empat orang dengan identitas ZA, AA, AJ dan BS," kata Sigit saat konferensi pers di Polda Sulsel, Senin (29/3).
"Di mana dari hasil penangkapan kemudian dilakukan penggeledahan, di wilayah Bekasi dan kemudian Condet, kita temukan barang bukti antara lain lima bom aktif jenis bom sumbu yang siap digunakan, kemudian lima toples besar yang di dalamnya berisi asiton, H2O2 HCL, sulvur dan plasfolder serta termometer yang bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak dan jumlahnya kurang lebih empat kilo," sambungnya.
-
Siapa yang ditangkap saat menempatkan bahan peledak? Sejarahnya dimulai dari peristiwa 5 November 1605 O.S., saat Guy Fawkes, seorang anggota Gunpowder Plot atau Plot Bubuk Mesiu, ditangkap saat menempatkan bahan-bahan ledak di bawah ruangan Dewan Bangsawan.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
Selain itu, petugas juga menemukan bahan peledak sebanyak setengah kilogram saat melakukan penggeledahan. "Kemudian ditemukan bahan peledak yang sudah jadi jenis JATP dengan jumlah satu setengah kilo," ujarnya.
Dari empat orang yang diamankan tersebut. Para terduga teroris itu memiliki peran masing-masing dalam menjalankan aksi terornya.
"Saat ini mereka sudah kita amankan dan perannya masing-masing ada yang membeli bahan, kemudian ada yang mengajarkan, membuat bahan peledak dan yang siap menggunakan bahan tersebut," jelasnya.
Dengan adanya penangkapan tersebut, mantan Kabareskrim Polri ini menyebut masih terus melakukan pengembangan. "Saat ini tim Satgaswil Jakarta terus melakukan pengembangan untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku-pelaku yang lain," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga jenis barang tersebut merupakan hasil pengeledahan di rumah kontrakan terduga teroris di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, bersama Polda Jatim berhasil menyita sejumlah barang bukti bahan kimia, alat pembuat bahan peledak dan casing bom.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami apakah kelima orang itu berada dalam jaringan kelompok narkoba yang sama.
Baca SelengkapnyaTerungkap Peran Lima Pelaku Begal Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPolisi turut menyita senjata jenis airsoft gun saat menangkap sindikat di Palembang
Baca SelengkapnyaLedakan diduga berasal dari sisa temuan bahan peledak yang belum dimusnahkan.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaDE ditangkap pada Senin (14/8) siang di rumah kontrakannya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Jalan Raya Bulak Sentul RT07 RW27, Bekasi.
Baca SelengkapnyaInformasi itu membuat penyidik mendalami keahlian dari karyawan KAI itu dalam merakit senjata.
Baca SelengkapnyaBarang bukti tersebut terdiri dari 50 kilogram yang berasal dari Malaysia dan 107 kilogram dari Myanmar.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang juga biasa disebut dengan sebutan magic drugs itu, lanjut Dedi, peredarannya banyak ditemukan di tempat hiburan malam.
Baca Selengkapnya