Polisi temukan 7 bocah Panti Tunas Bangsa 'diumpetin' di rumah warga
Merdeka.com - Satuan Reskrim Polresta Pekanbaru kembali menemukan 7 orang anak di bawah umur yang diduga disembunyikan pengelola Panti Tunas Bangsa Pekanbaru, Lili Rahmawati yang menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan balita M Zikli. Polisi menemukan ketujuh anak-anak tersebut di Kelurahan Kampung Dalam kecamatan Senapelan kota Pekanbaru.
"Awalnya kita temukan 5 orang anak di kecamatan Tampan, kemudian kita cari lagi dan menemukan 7 orang anak-anak lagi bersama seorang pengasuh Panti Tunas Bangsa," ujar Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bimo Arianto kepada merdeka.com Rabu (1/2).
Dijelaskan Bimo, 5 orang anak yang ditemukan awal pada Selasa (31/1) sore berkat informasi dari Hendra Agus yang merupakan suami tersangka Lili. Kemudian, polisi kembali mendapat informasi adanya anak-anak lainnya yang juga disembunyikan pihak Panti Asuhan. Polisi berhasil menemukan 7 orang anak pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 Wib di sebuah rumah warga, kelurahan Kampung Dalam.
-
Dimana Tim Patroli menemukan 7 remaja? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Dimana bayi-bayi korban TPPO ditemukan? Saat ditemukan, korban memiliki umur yang bervariasi.'Bervariasi, ada yang paling besar 3 tahun, sisanya di bawahnya. (Umur bayi) di bawah 1 tahun ada,' beber dia.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Siapa yang ditangkap dan dipelihara? Dahulu pernah ada orang dari suatu daerah berhasil menangkap burung jalak lawu ini untuk dijadikan burung peliharaan. Awalnya tidak terjadi apa-apa pada orang yang menangkap burung ini. Namun, ketika sampai di tengah perjalanan. As mobil orang tadi tiba-tiba patah secara misterius.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
"Jadi total ada 12 orang anak-anak yang merupakan penghuni panti asuhan tersebut diduga disembunyikan. Anak-anak ini dan seorang pengasuhnya langsung kita titipkan ke Rumah Aman Dinas Sosial Propinsi Riau," ucap Bimo.
Adapun identitas ke 12 orang anak-anak di bawah umur itu diantaranya inisial SS, TH, SK, SA, S Ai, MA, S Ro, S Ra, SF, M, MR, S HA dan pengasuh Panti Tunas Bangsa bernama Aisyah. Mereka digabung bersama 5 orang anak sebelumnya yang dievakuasi Tim dari Panti Tunas Bangsa ke beberapa tempat sesuai statusnya.
Sebelumnya, Tim yang terdiri dari Dinas Sosial Riau bersama Dinas Kesehatan Riau dan Kepolisian melakukan evakuasi 30 orang penghuni panti Asuhan Tunas Bangsa yang mengalami gangguan jiwa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Pekanbaru, 7 orang tua lanjut usia ke Dinas Sosial Riau, dan 5 orang anak-anak ke Rumah Aman, serta 3 orang eks Orang Dengan Gangguan Jiwa ke UPT Bina Laras.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sementara itu, satu pelaku berinisial YS kini masih berstatus buronan.
Baca SelengkapnyaSaat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis.
Baca SelengkapnyaBermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca SelengkapnyaPengasuh yang merupakan korban sodomi melampiaskan hasrat seksual kepada anak-anak penghuni panti.
Baca Selengkapnya“Saat ini satgas TPPO Polda sumbar sedang melakukan penyelidikan dengan instansi terkait,” kata Kombes Pol Dwi Sulistyawan
Baca SelengkapnyaKasus ini dilaporkan pada Juli lalu, namun baru diproses bulan Oktober ini.
Baca SelengkapnyaSelain itu, polisi juga menemukan kantong plastik yang berisikan air keras.
Baca SelengkapnyaSebelum dilakukan penangkapan, pelaku rupanya sudah kerap kali berpindah-pindah tempat.
Baca SelengkapnyaSelang tiga hari, dua dari tujuh mayat itu kemudian berhasil teridentifikasi oleh pihak Dokkes RS Polri Kramatjati. Sementara lima sisanya masih didalami.
Baca SelengkapnyaViral momen polwan kunjungi panti asuhan balita di Semarang, penuh haru.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima tersangka penculikan dan pembunuhan bocah perempuan berusia 5 tahun Aqilatunnisa Prisca Herlan di Banten.
Baca SelengkapnyaEM dapat membeli kelima bayi itu setelah bergabung ke dalam sebuah grup WhatsApp adposi anak.
Baca Selengkapnya