Polisi temukan 8 Ha ladang ganja di pegunungan Alueba di Aceh
Merdeka.com - Tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) dan Polres Aceh Selatan menemukan 8 hektare ladang ganja di kawasan Pegunungan Alueba, Kecamatan Meukek, Kamis (7/4).
Kapolres AKBP Achmadi kepada wartawan di Tapaktuan, mengatakan, di lokasi petugas menemukan tanaman ganja sudah siap panen sekitar 800 batang setinggi 1,5 hingga 2 meter, namun dalam operasi itu tidak menemukan pemilik barang haram tersebut.
Untuk menuju ke lokasi ladang ganja, tim harus menyusuri lereng gunung yang mendaki dan terjal dengan masa tempuh perjalanan selama 5 jam.
-
Bagaimana cara mencapai puncak gunung? Puncak gunung tidak mungkin bisa dicapai hanya dengan memandangnya dari kejauhan.
-
Apa yang dilakukan di gunung? Beberapa di antaranya bahkan menjadi tempat bertapa bagi orang-orang yang mencari berkah, hikmah, atau ilmu.
-
Bagaimana pendaki mencapai puncak? Ada beberapa jalur yang dapat ditempuh untuk mendaki Gunung Salak. Puncak yang umumnya menjadi tujuan pendaki adalah Salak I. Alternatif jalur lainnya termasuk melalui 'jalan belakang' melalui Cidahu, Sukabumi, atau dari Kawah Ratu, yang berdekatan dengan Gunung Bunder.
-
Bagaimana cara mendaki Gunung Agung? Jika ingin mendaki Gunung Agung, bisa melalui dua titik, yakni Pura Besakh dan Pura Pasar Agung.
-
Bagaimana mencapai puncak Gunung Kelam? Agar bisa mencapai puncak, pengunjung bisa menaiki tangga dengan tinggi sekitar 90 meter yang berada di sisi barat.
-
Bagaimana cara mencapai Kebun Teh Sirah Kencong? Saat menuju perkebunan teh Sirah Kencong, pengunjung akan melewati perkebunan jati, perkebunan kopi, hingga pabrik susu. Tak perlu bingung karena sepanjang jalan menuju perkebunan teh Sirah Kencong telah dipasang petunjuk yang jelas.
Tim gabungan yang dipimpin langsung Kapolres Achmadi berangkat dari Tapaktuan sekitar pukul 03.00 WIB pagi dan baru sampai ke lokasi sekitar pukul 08.00 WIB.
Operasi penggerebekan ladang ganja ini turut serta Kepala BNNK Aceh Selatan, Nuzulian, Kasat Reskrim Polres Aceh Selatan, Iptu Darmawanto, Kapolsek Meukek Ipda Junaidi serta sejumlah personel Satreskrim dan anggota Polsek Meukek serta petugas BNNK.
Achmadi menyatakan, petugas tidak berhasil membekuk pemilik ladang ganja tersebut, karena ketika tiba di lokasi dalam kondisi kosong.
"Diduga operasi yang dilancarkan tersebut telah terlebih dulu bocor pada pemilik ladang ganja, sehingga yang bersangkutan berhasil menghindar dari sergapan petugas," kata Achmadi seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/4).
Untuk proses penyelidikan lebih lanjut, sebagian tanaman ganja tersebut diamankan oleh petugas sebagai barang bukti, sedangkan yang lainnya dimusnahkan di lokasi dengan dibakar, ujar Kapolres.
Ia menambahkan, keberadaan ladang ganja tersebut diketahui pihaknya dari hasil informasi yang disampaikan masyarakat termasuk ada kaitannya dengan hasil pengembangan kasus penemuan ladang ganja sekitar 1 hektare lebih di Desa Sawah Tingkeum, Kecamatan Bakongan Timur, beberapa waktu lalu.
"Mendapat informasi tentang keberadaan ladang ganja di Pegunungan Alueba, sejumlah personel Satreskrim dan anggota BNNK serta anggota Polsek Meukek langsung bergerak dari Tapaktuan pada pukul 03.00 WIB dini hari, setelah menempuh perjalanan kaki selama 5 jam baru sampai di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB," kata Achmadi.
Kepala BNNK Aceh Selatan, Nuzulian menambahkan, meskipun pihaknya berhasil memusnahkan ladang ganja seluas 8 hektare, namun sayangnya sipemilik atau sipenanam belum berhasil diidentifikasi karena ladang ganja tersebut ditinggalkan dalam kondisi kosong.
BNNK Aceh Selatan bersama Kepolisian Aceh Selatan terus mengusut pemilik ladang ganja tersebut dengan cara terus melakukan koordinasi dengan semua pihak.
Sementara itu, usaha keras dan kegigihan BNNK Aceh Selatan dan personel Kepolisian Aceh Selatan dalam memberantas narkoba jenis ganja mendapat perhatian serius dan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
"Dengan ditemukan ladang ganja di Pegunungan Meukek, berarti BNNK dan Kepolisian Aceh Selatan telah berhasil menemukan serta memusnahkan ladang ganja di tiga lokasi, masing-masing dua lokasi di Pegunungan Sawah Tiengkem, Kecamatan Bakongan Timur dan pegunungan Jambo Papeun, Kecamatan Meukek," kata Wakil Bupati Aceh Selatan Kamarsyah.
Pihaknya, kata Kamarsyah, memberikan apresiasi yang tinggi kepada BNNK dan pihak Kepolisian atas kegigihannya dalam memberantas narkoba di Aceh Selatan selama ini, terutama ladang ganja.
"Sebab jika tanaman haram ini terus dibiarkan tanpa ada tindakan untuk memberangusnya, maka narkoba jenis psikotropika golongan I itu akan beredar ke masyarakat. Artinya, BNNK dan Kepolisian telah menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba," kata Kamarsyah.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria berinisial RZ "bernyanyi" setelah ditangkap petugas BNN sehingga 4 hektare lahan ganja di Aceh Besar terbongkar.
Baca SelengkapnyaHasilnya, ditemukan tiga titik ladang ganja di dua lokasi lahan ganja.
Baca SelengkapnyaSebaran ladang ganja ini berada diĀ wilayah hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Baca SelengkapnyaGanja itu diperoleh dari jaringan pengedar narkoba lintas provinsi yaitu Aceh dan Medan, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenemuan Ladang Ganja tersebut berawal personel Pos Kalipay mendapatkan informasi dari masyarakat
Baca SelengkapnyaTotal terdapat 4.338 pohon ganja yang diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaPuluhan ribu tanaman ganja hasil ungkap kasus ini merupakan yang terbesar se-pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaGunung Pesagi di Lampung ini terkenal dengan rute pendakian yang sulit namun memiliki pemandangan alam yang begitu indah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 150 kilogram ganja kering terbungkus dalam karung goni diamankan polisi di Aceh.
Baca SelengkapnyaGunung Patah mempunyai medan pendakian yang sulit, tutupan hutan yang rapat akan menghambat perjalanan yang bisa berhari-hari.
Baca SelengkapnyaSelain menemukan ribuan tanaman ganja, polisi juga kembali menetapka tersangka baru.
Baca SelengkapnyaGunung Leuser merupakan salah satu jalur pendakian terpanjang di Indonesia
Baca Selengkapnya