Polisi Temukan Pabrik Narkoba Berbahan Baku Obat Sesak Napas
Merdeka.com - Jajaran Narkoba Polres Metro Jakarta Barat mengklaim berhasil membongkar empat pabrik pembuatan narkotika selama 2 tahun terakhir. Salah satu pabrik industri narkotika adalah obat sesak napas yang diolah menjadi barang haram.
"Tiga sabu, satu ekstasi. Itu dari 2018 sampai 2019. Ada 1 pabrik yaitu obat sesak napas diambil bahan baku sabunya, diambil, kemudian dibuat lagi menjadi bahan narkoba jenis baru, jadi sabu. Bahannya dari obat sesak napas yang bisa dibuat sabu," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Senin (19/8).
Dari pengungkapan pabrik itu, Polres Metro Jakarta Barat mengamankan 15 orang pelaku. Sementara sepanjang 2018, Hengki mengungkapkan, pihaknya menangkap 1.202 pengedar untuk seluruh kasus narkotika.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
"Hampir 80 persen atau sebanyak 1.202 pengedar terungkap dan 15 tersangka diamankan," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Erick Frendriz menambahkan, narkoba dari bahan sesak napas berkualitas lebih tinggi dari impor. Namun, bahan-bahan yang digunakan dari lokal.
"Dari hasil lab forensik narkoba mabes, itu justru lebih bagus dari sabu yang impor," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaLab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax
Baca SelengkapnyaBarang-barang diimpor Fredy dari China merupakan bahan baku pembuatan narkoba
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaRumah tersebut merupakan laboratorium milik Fredy untuk memproduksi narkoba jenis Clandestine.
Baca SelengkapnyaDA tidak melakukannya sendirian, dia dibantu oleh dua pelaku lain.
Baca SelengkapnyaAdapun modus operandi pemasarannya menggunakan jaringan hydra Indonesia atau darknet untuk memasarkan produk ganja hidroponik.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaNarkoba happy water berbentuk saset. Dalam proses pembuatan seminggu, pelaku sudah memproduksi dua ribu sachet happy water
Baca SelengkapnyaTersangka belajar cara pembuatan narkoba sintetis secara otodidak dari artikel-artikel di internet
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis tembakau sintetis rencananya akan diedarkan ke wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya
Baca Selengkapnya