Polisi temukan pedang & sangkur milik pelaku penyerangan anggota TNI
Merdeka.com - Usai diringkus anggota TNI, para pelaku penebasan dan penganiayaan terhadap Pratu Yasa terus menjalani pemeriksaan secara maraton di Mapolres Buleleng, Selasa (25/7) Bali.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Teuku Ricky Fadliansyah mengatakan, keterangan dari masing-masing terduga pelaku masih berbelit. Bahkan sejumlah saksi yang dimintai keterangan juga tidak sinkron.
"Kita baru terima pelimpah berkasnya dari Polsek Sukasada. Saat ini kelima terduga pelaku penganiayaan masih dalam proses penyelidikan, apakah aksi itu dilakukan secara bersama-sama atau tidak. Ini masih dalam proses pendalaman," ungkap Teuku Ricky, Selasa (25/7).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
-
Bagaimana polisi menindaklanjuti ketidakhadiran saksi? Ramadhan menyebut karena ketidak hadiran delapan saksi tersebut, pihaknya kembali menjadwalkan pemanggilan pada pekan ini. “Akan dilayangkan surat untuk kehadiran mereka diminta hadir di hari Jumat tanggal 28. Undangan klarifikasi di hari Jumat tanggal 28 Juli 2023,“ ujar dia.
Selama dalam proses penyelidikan, anggota masih menemukan kendala. Pasalnya ada beberapa keterangan saksi yang tidak sinkron dengan keterangan para pelaku.
Begitu juga, keterangan para pelaku yang tidak sinkron antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk itu ia mengaku, masih akan mengumpulkan keterangan-keterangan lainnya, untuk mengungkap kejadian yang sebenarnya.
"Saat ini motifnya, sementara masih spontan saja. Kami akan segera panggil saksi-saksi lainnya lagi, sekarang total sudah ada empat orang saksi kami mintai keterangan," jelas Teuku Ricky.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, korban yakni Pratu Yasa akan segera dimintai keterangan polisi. Namun pihaknya masih menduga pelaku penebasan Pratu Yasa adalah Kesper (sebelumnya ditulis Casper) dan Imam.
"Kami akan segera jemput bola korban, kami sudah foto-foto wajah pelaku dan kami akan tunjukan ke korban, mana saja yang melakukan penebasan, dan peran masing-masing dari kelima terduga pelaku ini," kata Teuku Ricky.
Jika sebelumnya barang bukti yang digunakan untuk menebas korban belum ditemukan, setelah dilakukan pemeriksaan mendalam polisi berhasil menemukan sangkur dan pedang yang diduga digunakan para pelaku untuk melalukan penebasan terhadap korban.
Jika semua proses penyelidikan lengkap, akan dilanjutkan proses rekontruksi untuk mengungkap kejadian sebenarnya.
"Saat ini kelima terduga pelaku masih kami amankan, mereka belum kami lakukan penahanan. Mereka hanya diamankan saja di Polres, karena kalau pulang mereka merasa tidak nyaman," pungkas Teuku Ricky.
Untuk diketahui, kelima pelaku penganiayaan terhadap salah satu anggota TNI yang bertugas sebagai anggota Denma Kodam IX/Udayana, Pratu Gede Yasa Mataram, masing-masing Busairi alias Kesper (38), Wayan Agus Asrom (30), Imam Anwar (20), Choiruman Nawawi (23) dan Agus Junaidi.
Mereka ditangkap di waktu berbeda. Terakhir yang ditangkap, otak dari penganiayaan anggota TNI yakni, Kesper diciduk oleh Tim Sergab Gabungan Kodam IX/Udayana, Senin (24/7) sekitar pukul 11.00 WITA. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus penembakan ini.
Baca SelengkapnyaProses penyidikan kasus tersebut telah ditangani oleh Kodam XVII/ Cendrawasih maupun dengan Korem 172. Dengan profesional selama proses penyelidika
Baca SelengkapnyaPolisi itu diperiksa Propam Polda Jateng terkait dugaan penganiayaan terhadap tertuduh pencuri kabel.
Baca SelengkapnyaKubu Pegi juga meminta alat bukti yang dimiliki Polda Jabar diuji di persidangan untuk memastikan penetapan tersangka sah atau tidak.
Baca SelengkapnyaKasus Dito bermula saat KPK melakukan penggeledahan rumahnya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dalam kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaAlexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca Selengkapnya