Polisi Temukan Senjata Api Dipakai Pengemudi Pajero Penganiaya Sopir Kontainer
Merdeka.com - Polres Metro Jakarta Utara terus mendalami kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka OK alias OT terhadap sopir truk kontainer di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara, pada Sabtu (26/6) lalu.
Wakapolres Jakarta Utara, AKBP Nasriadi menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan tersangka OK akhirnya mengaku jika dirinya turut mengancam sopir kontainer dengan senjata api saat di jalan depan Mal Artha Gading, Jakarta Utara.
"Bahwa yang bersangkutan menggunakan senjata laras pendek untuk menakuti korban supir tronton tersebut pada saat di TKP pertama di jalan depan Mall Artha Gading saat korban membunyikan klakson ke mobil pajero," kata Nasriadi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/6).
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa sopir truk jadi tersangka? 'Sudah (tersangka). Sudah diamankan,' kata Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
Karena pengakuan tersangka, penyidik langsung melakukan penggeledahan di sebuah rumah kos dua lantai di daerah, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara dan menemukan sebuah senjata api laras pendek berwarna hitam.
"Senjata tersebut jenis Makarov warna hitam dan pada barel sebelah kanan tulisan F HW made in Rusia Raikal dan di sebelah kiri tulisan NP - 654K Cal 4,5 mm T 04049167 dan di Badan senjata bertulis KWL made in Taiwan 30735367, jenis airgun menggunakan tabung gas di magazen dan peluru gotri besi," terangnya.
Walau sebelumnya OK sempat mengelak bila dirinya tidak mengancam korban dengan senjata api. Namun dengan ditemukannya senjata tersebut, alhasil dia mengakui kepemilikan senjata yang dipakai untuk menakut-nakuti sopir kontainer.
"Senjata tersebut dibeli tersangka di online yang dia sudah lupa link nya seharga Rp3,5 jt dan sudah di miliki selama 1,5 tahun," ujar Nasriadi
"Sejata tersebut sering di gunakan menembak tikus dan ikan di rumah nya di TJ Priok dan juga digunakan pada saat kejadian tersebut dengan cara menunjukan senjata tersebut ke korban supir tronton tersebut sehingga supir menjadi takut dan melarikan diri ke arah Priok," tambahnya.
Atas hal ini, Nasriadi mengatakan jika senjata api warna hitam tersebut telah disita diamankan oleh penyidik Unit Resmob Sat Reskrim Polres Metro Jakut sebagai barang bukti.
Sebelumnya, berdasarkan sebuah video yang merekam pengakuan sopir kontainer. Dirinya mengaku sempat ditodongkan pistol oleh OK yang mengemudikan mobil Pajero dengan nomor polisi B 1861 QH.
Menurutnya pengendara Pajero itu tak terima diklakson olehnya. Padahal klakson dibunyikan atas tindakan si pengendara Pajero yang telah membuatnya kaget karena belok dan mengerem mendadak. Karena tak terima, pengendara Pajero itu keluar mobil dan memanjat pintu truk.
"Gara-garanya cuma mengklakson doang. Enggak nabrak sama sekali, lecet pun. Sebenarnya dia yang salah, tiba-tiba buang (belok) ke kiri ya saya klakson dong," kata Egi, sopir truk kontainer seperti dikutip dari laman Instagram akun @tnilovers18.
Karena melihat OK membawa pistol, si sopir kontainer pun kian takut. Ia memilih kabur dan dikejar. Namun sayangnya pengendara Pajero itu bisa memberhentikannya dan kembali melayangkan pukulan.
"Awalnya pakai nodong pakai pistol. Habis kejar-kejaran, kena lagi saya. Baru saya dipukulin pakai tongkat. Enggak sempat nembak," papar si sopir dalam video.
Pria arogan itu tak segan menodongkan senjata api ke arah wajah Egi. Lantaran takut ditembak, ia pun memilih kabur dan segera melapor ke kantor polisi. Selain itu ia meminta surat bukti visum dari rumah sakit. Wajahnya mengalami sejumlah luka dan memar.
"Saya takut sama pistol, makanya saya kabur. Ditodong ke muka saya, pas kaca. Takut ditembak makanya saya kabur. Habis bikin laporan ke Polres sama dari UGD RS," pungkas Egi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi pengendara diduga staf khusus Badan Intelijen Negara (BIN) berinisial AS itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial HHR ditangkap di kawasan Nangewer Kabupaten Bogor. Dia mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaViral video berisi aksi seorang pria yang terlibat cekcok dengan pengendara lain saat berkendara di jalan kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat kendaraan yang dikemudikan oleh pelaku mogok di sekitar Jalan Kayu Putih, Pulogadung Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaAB memang sengaja mengincar para sopir truk yang berhenti di pinggiran jalan Daan Mogot.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami pria berlagak koboi di Mampang Selatan terlibat kejahatan lain.
Baca SelengkapnyaKepolisian saat ini masih berupaya memburu terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi berhasil menangkap pemuda berinisial MAP (22), pelaku yang mengacungkan senjata tajam
Baca SelengkapnyaAksi supir ugal-ugalan tersebut membuat geram pengendara lain, sehingga berakhir diamuk massa.
Baca SelengkapnyaAksi ugal-ugalan sopir truk kontainer di Jalan Raya Veteran, Kota Tangerang, menyebabkan puluhan pengendara menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek dan menangkap BO di kebun sawit milik warga.
Baca SelengkapnyaSang sopir dalam perawatan IGD setelah bonyok dihajar massa yang geram melihat aksinya ugal-ugalan di jalan.
Baca Selengkapnya